Keberagaman atau keanekaragaman adalah Kehendak Tuhan. atau dalam bahasa lain hukum alam. Keberagaman bukan hanya dalam aspek tubuh, tetapi juga ruh, akal dan kehendak. Dalam keragaman ada keindahan bagai taman bunga warna-warni dengan beragam aromanya. Di dalamnya ada bermacam energi yang bikin hidup jadi bergairah dan kreatif.
Keragaman eksistensi ini seyogyanya membimbing kita untuk bukan saja untuk saling menghargai eksistensi yang lain, tetapi juga saling menyambut, menyediakan tempat dan memudahkan yang lain. Inilah makna genuin dari kata toleran, Samahah atau Tasamuh.
Nabi acap berkata :
يسروا ولا تعسروا بشروا ولا تنفروا
“Permudahlah dan jangan kau persulit. Bikin mereka senang dan jangan bikin mereka lari, tak suka”.
Syeikh Syams-i Tabrizi, guru spiritual maulana Jalaluddin Rumi itu, menyampaikan kata-kata indah :
لقد خلقنا جميعًا على صورة الله، ومع ذلك فإننا جميعا مخلوقات مختلفة ومميزة. لا يوجد شخصان متشابهان، ولا يخفق قلبان لهما الايقاع ذاته. ولو أراد الله أن نكون متشابهين لخلقنا متشابهين. لذلك، فإن عدم احترام الاختلافات وفرض أفكارك على الآخرين يعني عدم احترام النظام المقدس الذي أرساه الله.
“Kita semua diciptakan menurut citra Allah, dan pada saat yang sama masing-masing kita diciptakan berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Tak ada dua hati yang sama. Jika Tuhan ingin semua orang sama, maka Dia sudah menciptakan demikian. Oleh karena itu, tidak menghargai perbedaan atau memaksakan pandanganmu terhadap orang lain sama saja dengan tak menghargai aturan dan keputusan Tuhan.” (Syams-i Tabrizi, Kaedah Cinta).
Aku kira ini adalah tafsir Syeikh Syams al-Tabrizi atas firman Allah :
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah kalian untuk berbuat kebaikan-kebaikan. Hanya kepada Allah lah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perdebatkan, (QS. Al-Maidah: 48).
Betapa indahnya hidup ini bila manusia dalam kehidupan bersamanya saling membagi kegembiraan.[]