• Login
  • Register
Minggu, 5 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Urusan Domestik Itu Bukan Kodrat Perempuan, Tapi Kerjasama

Sudah saatnya kita mampu membedakan mana hal-hal yang memang menjadi kodrat perempuan, dan mana yang merupakan konstruk sosial (gender) yang bisa kita upayakan bersama

Nuraini Chaniago Nuraini Chaniago
10/12/2022
in Personal
0
Kodrat Perempuan

Kodrat Perempuan

436
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ketika bicara tentang kodrat perempuan, dan gender, masih sangat banyak pihak yang salah memahami dan memaknai mana yang kodrat dan mana yang gender. Sehingga menimbulkan kesalahpahaman dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Tak jarang, ketika perempuan memilih menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja, belajar, atau keperluan lainnya, mereka dicap sebagai perempuan yang menyalahi kodratnya sebagai perempuan, karena hanya tidak mengurusi pekerjaan-pekerjaan domestik secara penuh.

Padahal urusan-urusan domestik tak hanya pekerjaan perempuan, ibu, atau istri saja. Perihal pekerjaan domestik semua itu adalah tanggung jawab laki-laki dan perempuan, ibu dan juga ayah, ataupun suami dan istri. Pekerjaan domestik bukanlah urusan perempuan belaka, tapi juga laki-laki.

Semua bisa kita kerjakan bersama, karena pekerjaan tidak punya jenis kelamin. Pekerjaan-pekerjaan domestik bukanlah kodrat perempuan yang harus kita lakukan hanya oleh perempuan saja. Melainkan upaya bersama untuk saling berbagi peran.

Banyak pihak yang sudah terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat kita tentang perbedaan antara gender dan juga kodrat. Berbagai kampanye-kampanye pun telah mereka lakukan. Hal itu sebagai upaya mambangun kesadaran terhadap perbedaan antara gender dan kodrat.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
    • Perempuan Bukan Makhluk Domestik
    • Kodrat dan Gender tidak Sama

Baca Juga:

Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

Lalu hak dan akses perempuan di berbagai aspek kehidupan. Tapi tetap saja kesalahpahaman tersebut belum mampu kita hindari, yang mengakibatkan kaum perempuan menjadi korban. Seperti selalu disalahkan oleh kehidupan sosial masyarakat di mana ia tinggal.

Perempuan Bukan Makhluk Domestik

Sekali lagi, mari kita sama-sama saling mengingatkan, bahwa urusan-urusan domestik bukanlah kodrat perempuan. Seperti kata Kiai Faqih sang bapak Mubadalah Indonesia dalam judul bukunya yaitu “Perempuan Bukan Makhluk Domestik”, apalagi domestik sebagai kodrat perempuan. Tentu ini kekeliruan yang mesti kita luruskan, agar usaha kita bersama untuk saling memanusiakan perempuan sesuai haknya mampu mereka peroleh juga. Seperti layaknya kaum laki-laki.

Agar kesalahpahaman tidak semakin ruwet. Mari kita menelusuri kembali tentang gender dan kodrat seorang perempuan. Sehingga tak selamanya perempuan merasa menjadi manusia yang salah ketika ia memutuskan untuk juga berkiprah di luar rumah. Atau tidak sempat menyelesaikan urusan-urusan domestik, seperti memasak, mengurus keluarga dan lain-lain. Karena kesibukkannya yang juga membantu mencari nafkah di luar rumah.

Gender adalah perbedaan-perbedaan peran, status, tanggung jawab, fungsi perilaku laki-laki dan perempuan yang merupakan konstruksi sosial. Gender bukan didasarkan pada perbedaan biologis. Sedangkan kodrat adalah ketentuan secara biologis yang sudah dibawa laki-laki dan perempuan sejak ia lahir ke dunia.

Kodrat perempuan adalah ketentuan yang tidak bisa kita tukar atau kita ubah. Misalkan, menstruasi, mengandung, melahirkan, dan menyusui. Itu adalah kodrat perempuan yang tidak bisa kita pindah tangankan kepada laki-laki. Selain itu, semua bisa kita usahakan bersama antara laki-laki dan perempuan.

Kodrat dan Gender tidak Sama

Hal di atas sudah jelas bahwa antara kodrat dan gender tersebut tidaklah sama, melainkan berbeda. Memasak, mengurus anak, dan hal-hal domestik lainnya bukanlah kodrat perempuan, melainkan kerja sama antara laki-laki dan perempuan yang bisa saling bertukar peran.

Misalkan, seorang perempuan tidak bisa memenuhi tugasnya di rumah, maka laki-laki bisa membantu perempuan di rumah untuk menyelesaikan tugas tersebut, tinggal bagaimana mengkomunikasikan dengan baik satu sama lainnya.

Jadi. Perlu kita sadari bersama, bahwa kodrat perempuan hanyalah yang disebutkan di atas. Lain dari itu adalah permasalahan gender yang bisa kita upayakan bersama. Bahkan perihal kodrat perempuanpun, mereka bisa memilih untuk memfungsikannya atau tidak sekalipun.

Misalkan, memang benar bahwa mengandung  dan melahirkan adalah kodrat perempuan, tetapi perempuan boleh memilih untuk tidak memfungsikannya. Jika ia tidak siap untuk mengandung dan memiliki anak, karena berbagai pertimbangan dirinya. Maka ia berhak untuk memilih kodratnya tersebut, karena yang mengerti kondisinya hanyalah ia sendiri. Bukan orang lain, bahkan juga tidak pasangannya sekalipun.

Dengan demikian, sudah saatnya kita mampu membedakan mana hal-hal yang memang menjadi kodrat perempuan, dan mana yang merupakan konstruk sosial (gender) yang bisa kita upayakan bersama. Sehingga tak ada lagi stigma kepada kaum perempuan yang membuat ruang gerak perempuan terpenjara oleh budaya patriarki yang masih langgeng di negeri ini.

Pekerjaan-pekerjaan domestik itu adalah upaya laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikannya. Maka, komunikasi yang baik sangat penting dalam relasi. Tujuannya agar mampu membangun keluarga yan saling memberdayakan satu sama lainnya. Sekali lagi, Urusan domestik bukanlah kodrat perempuan. []

 

Tags: GenderkerjasamakodratperempuanPerempuan Bukan Mahkluk Domestik
Nuraini Chaniago

Nuraini Chaniago

Writer/Duta Damai Sumatera Barat

Terkait Posts

Mitos Sisyphus

Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

4 Februari 2023
Gaya Hidup Minimalis

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

3 Februari 2023
Nikah di KUA

Salingers, Yuk Normalisasi Nikah di KUA

2 Februari 2023
Wasiat Buya Husein

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

1 Februari 2023
Patah Hati

Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

31 Januari 2023
Refleksi Menulis

Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri, dan Menciptakan Keabadian

30 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Miskin

    Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Komentar Terbaru

  • Indonesia Meloloskan Resolusi PBB tentang Perlindungan Pekerja Migran Perempuan - Mubadalah pada Dinamika RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, yang Tak Kunjung Disahkan
  • Lemahnya Gender Mainstreaming dalam Ekstremisme Kekerasan - Mubadalah pada Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah
  • Jihad Santri di Era Revolusi Industri 4.0 - Mubadalah pada Kepedulian KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Perempuan
  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist