Mubadalah.id – Prinsip Umum yang Wajib Anak Dapatkan merupakan prinsip-prinsip dasar yang harus anak dapatkan selama tumbuh kembangnya. Berbicara masalah hak anak, beberapa hari lalu saya membaca sebuah buku yang berjudul Fiqih Hak Anak.
Buku ini membahas bagaimana anak perlu mendapatkan hak-haknya. Ada hal yang menarik dalam pembacaan saya tersebut. Saya tertarik untuk melihat bagaimana esensi atau prinsip dari hak anak itu sendiri.
Mungkin belum banyak orang tahu apa saja 4 Prinsip Umum yang Wajib Anak Dapatkan, apakah hanya sebatas mengurusnya sampai besar, mendidiknya atau mengajarkannya hal yang baru. Right holders atau pemegang hak dapat melihat prinsip-prinsip umum hak anak dalam Konvensi Hak Anak.
Dalam hal ini, duty bearers atau penanggung jawab, yang merupakan negara atau pemerintah, perlu atau wajib memenuhi hak-hak anak warga negaranya.
Selanjutnya, orang tua menjadi penanggung jawab terhadap anak, yang dikenal sebagai secondary duty bearers atau penanggung jawab sekunder. Namun, terkadang orang tua dapat menjadi rightholder atau hal mendapatkan arahan dari pemerintah dalam memenuhi hak-hak anak.
Di Indonesia, hal ini tertuang dalam Undang-undang Perlindungan Anak. Jika kita lihat undang-undang ini memiliki pondasi yang cukup kuat karena memiliki perspektif perlindungan, dan pemenuhan hak anak. Setidaknya ada empat prinsip dalam undang-undang ini yang merupakan panduan dalam memastikan implementasi terhadap empat prinsip umum hak anak. Berikut adalah 4 prinsip umum yang wajib anak dapatkan:
Pertama, Hak untuk Hidup
Setiap manusia tentu memiliki hak untuk hidup, ini merupakan hak anak untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Negara memberikan dukungan dalam 1000 hari pertama kehidupan, termasuk ketika anak masih dalam kandungan, untuk memulai prinsip hidup ini. Nah hal ini bisa kita lihat dalam undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Kedua, Prinsip Non-diskriminasi
Ini memiliki arti setiap anak memiliki karakter, memiliki proses, memiliki masa tumbuh kembangnya yang berbeda. Jadi tidak ada lagi stigma atau anggapan bahwasanya anak harus sama dengan anak lain. Tidak boleh untuk membanding-bandingkannya dengan anak yang lain. Anak yang terlahir dari mana pun berhak mendapatkan ini, dan tentunya tidak boleh mengalami diskriminasi.
Ketiga, Kepentingan Terbaik Bagi Anak
Mengembangkan kepribadian dan menyesuaikan dengan minat serta bakat anak adalah tujuan dari pemenuhan hak pendidikan anak.
Oleh karena itu, tidak lagi ada upaya memaksakan sistem atau model pendidikan yang berorientasi pada selera orang tua, guru, atau instansi pemerintah. Melainkan harus berorientasi pada kepentingan anak. Sehingga kepentingan anak ini harus diperhatikan tidak hanya berkutat pada tujuan orang tua saja.
Namun, kita harus memperhatikan tujuan anak dengan menyesuaikan karakter minat dan bakat yang dimilikinya.
Keempat, Penghargaan terhadap Pendapat Anak
Pasti kita pernah mengalami bahwa orang tidak menganggap dan menghargai pendapat kita sebagai seorang anak. Ini akan berdampak pada kebebasan berekspresi anak yang tidak mau mengungkapkan apa yang dia inginkan.
Penghargaan terhadap pendapat anak artinya anak memiliki hak untuk berpendapat. Selain itu juga pendapat anak-anak ini berhak untuk dipertimbangkan. Terutama yang berkaitan dengan keputusan-keputusan yang menyangkut dirinya.
Prinsip umum yang wajib anak dapatkan itu merupakan pondasi dalam memenuhi hak-hak anak, termasuk juga tumbuh kembangnya. []