Senin, 18 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    Ma'had Aly Kebon Jambu

    S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Arti Kemerdekaan

    Memugar Kembali Arti Kemerdekaan

    Janji Kemerdekaan

    Dari Pati untuk Indonesia: Mengingatkan Kembali Janji Kemerdekaan

    Kemerdekaan

    Kemerdekaan dan Iman Katolik: Merawat Persaudaraan dalam Kebhinekaan

    80 Tahun Indonesia Merdeka

    80 Tahun Indonesia Merdeka, Tapi Tubuh Perempuan Masih Tersandera

    80 Tahun Merdeka

    80 Tahun Merdeka: Menakar Kemerdekaan dari Kacamata Mubadalah dan KUPI

    80 Tahun Indonesia

    80 Tahun Ke(tidak)beragaman Indonesia: Membicarakan Konflik Sesama Bangsa dari Masa ke Masa

    Malam Tirakatan

    Malam Tirakatan Ruang Renungan dan Kebersamaan Menyambut Kemerdekaan

    Kemerdekaan Sejati

    Kemerdekaan Sejati dan Paradoks di Tanah yang Kaya

    Pati Bergejolak

    Pati Bergejolak: Ketika Relasi Penguasa dan Rakyat Tidak Lagi Berkesalingan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Masa Pubertas

    Memahami Masa Pubertas: Perubahan Fisik, Emosi, dan Pentingnya Edukasi Reproduksi

    Organ Reproduksi

    Pentingnya Peran Orangtua dan Guru dalam Edukasi Organ Reproduksi Anak

    Reproduksi Anak

    Mengenalkan Organ-organ Reproduksi dan Fungsinya Kepada Anak

    Kesehatan Reproduksi Sejak dini

    Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini

    Keturunan

    Memilih Pasangan dari Keturunan Keluarga Orang Baik

    Membina Keluarga Sakinah

    Membina Keluarga Sakinah: Dimulai dari Akhlak Suami Istri

    Pasangan Memiliki Akhlak

    Memilih Pasangan Hidup yang Memiliki Akhlak yang Baik

    Pasangan Hidup

    Memilih Pasangan Hidup yang Setara

    Kriteria Pasangan

    Kriteria Pasangan yang Dianjurkan oleh Islam

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    Ma'had Aly Kebon Jambu

    S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Arti Kemerdekaan

    Memugar Kembali Arti Kemerdekaan

    Janji Kemerdekaan

    Dari Pati untuk Indonesia: Mengingatkan Kembali Janji Kemerdekaan

    Kemerdekaan

    Kemerdekaan dan Iman Katolik: Merawat Persaudaraan dalam Kebhinekaan

    80 Tahun Indonesia Merdeka

    80 Tahun Indonesia Merdeka, Tapi Tubuh Perempuan Masih Tersandera

    80 Tahun Merdeka

    80 Tahun Merdeka: Menakar Kemerdekaan dari Kacamata Mubadalah dan KUPI

    80 Tahun Indonesia

    80 Tahun Ke(tidak)beragaman Indonesia: Membicarakan Konflik Sesama Bangsa dari Masa ke Masa

    Malam Tirakatan

    Malam Tirakatan Ruang Renungan dan Kebersamaan Menyambut Kemerdekaan

    Kemerdekaan Sejati

    Kemerdekaan Sejati dan Paradoks di Tanah yang Kaya

    Pati Bergejolak

    Pati Bergejolak: Ketika Relasi Penguasa dan Rakyat Tidak Lagi Berkesalingan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Masa Pubertas

    Memahami Masa Pubertas: Perubahan Fisik, Emosi, dan Pentingnya Edukasi Reproduksi

    Organ Reproduksi

    Pentingnya Peran Orangtua dan Guru dalam Edukasi Organ Reproduksi Anak

    Reproduksi Anak

    Mengenalkan Organ-organ Reproduksi dan Fungsinya Kepada Anak

    Kesehatan Reproduksi Sejak dini

    Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini

    Keturunan

    Memilih Pasangan dari Keturunan Keluarga Orang Baik

    Membina Keluarga Sakinah

    Membina Keluarga Sakinah: Dimulai dari Akhlak Suami Istri

    Pasangan Memiliki Akhlak

    Memilih Pasangan Hidup yang Memiliki Akhlak yang Baik

    Pasangan Hidup

    Memilih Pasangan Hidup yang Setara

    Kriteria Pasangan

    Kriteria Pasangan yang Dianjurkan oleh Islam

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

5 Nilai Kehidupan Film Home Sweet Loan yang Harus Kamu Tahu!

Film yang disutradarai Sabrina Richelle ini berhasil membuat seisi bioskop meneteskan air mata karena relate dengan kehidupan sosial masyarakat saat ini

Khoiriyasih Khoiriyasih
10 Oktober 2024
in Film
0
Film Home Sweet Loan

Film Home Sweet Loan

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Anak bungsu itu biasanya dimanja, lho.”

“Enak, ya, jadi anak bungsu apa-apa keturutan.”

“Jadi anak bungsu pasti keinginannya sering dikabulkan. Kan, ada kakak-kakaknya.” 

Mubadalah.id – Siapa yang sering mendengar ucapan itu? Hehehe. Mengaitkan si bungsu dengan anak kesayangan keluarga sudah tidak asing di telinga. Tetapi bersama itu, bayang-bayang harapan keluarga ternyata jauh lebih bikin dag-dig-dug perasaan.

Banyak yang terjebak dengan harapan orang tua, kalau anak terakhir harus bisa lebih baik dari kakak-kakaknya. Semakin tidak mudah perjalanannya ketika anak tersebut ialah generasi sandwich, seorang dewasa yang bekerja, sembari membiayai hidupnya, ia rutin memenuhi kebutuhan keluarga.

Apa yang menjadi ekspektasi masyarakat terhadap anak bungsu dan roller coaster generasi sandwich tergambarkan secara detail dan berkesan melalui film Home Sweet Loan. Sebuah film yang baru saja tayang di layar bioskop Indonesia. 

Sekilas Tentang Home Sweet Loan

Home Sweet Loan merupakan film yang diadaptasi dari novel karya Almira Bastari. Film yang disutradarai Sabrina Richelle ini berhasil membuat seisi bioskop meneteskan air mata karena relate dengan kehidupan sosial masyarakat saat ini.

Home Sweet Loan mengisahkan perempuan bernama Kaluna (Yunita Siregar). Ia anak bungsu yang memiliki mimpi mempunyai rumah untuk pulang. Kaluna ingin pulang dengan nyaman karena ia merasa bertambah bebannya ketika dua kakak yang sudah menikah masih tinggal di rumah bersama orang tua Kaluna.  

Aku merasa kaget  ketika Kaluna mengatakan “orang biasa kaya gue tuu, mau mimpi saja, harus tahu diri ternyata.” Dengan gaji seadanya dan kondisi keuangan yang pas-pasan, ia merasa kesulitan untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah. Kaluna kerap berhadapan dengan situasi yang menjepit keadaan dan membuat Kaluna tidak memiliki kebebasan. 

Bersamaan dengan perjuangan Kaluna mewujudkan mimpinya, ia diwarnai dengan kehadiran teman-teman kantornya, ada Danan, Miya, dan Tanis. Ketiga sahabatnya selalu menemani, memahami, dan mencairkan suasana hati Kaluna ketika sedang sedih. Sebuah persahabatan hangat yang sangat berarti bagi Kaluna. 

Sebagai bungsu, Kaluna juga harus menanggung semua kebutuhan rumah orang tuanya. Kaluna harus merasakan pedihnya menjadi generasi sandwich yang terhimpit beban generasi sebelumnya. Bagi kalangan anak muda yang termasuk generasi sandwich, film ini relate dengan hidup sederhana, gaji gak seberapa, gaya hidup tinggi, tapi harus bekerja lebih keras dan irit pengeluaran. 

5 Nilai Kehidupan dalam Film Home Sweet Loan 

Pertama, Pentingnya Pendidikan bagi Perempuan

Kaluna merupakan staf karyawan di salah satu perusahaan swasta. Ia selalu tekun dan semangat menjalankan tugasnya. Meski pada akhirnya, Kaluna memilih resign dan menjalankan bisnis makanan bersama ibu. Bisa jadi ia melakukan ini karena ingin berkembang lebih baik dari sebelumnya. Semua tertata di dalam pikiran Kaluna, bahwa ia harus bisa bergerak kuat untuk mewujudkan impiannya.

Pendidikan karakter dan bekal kecerdasan yang tertanam di dalam diri Kaluna membuat ia berani memilih jalan mana yang akan ia tempuh ke depan dengan segala konsekuensinya. Sampai akhirnya ia memilih untuk menjalankan bisnis yang bisa jadi pendapatannya lebih banyak daripada gaji karyawan. Aku melihat, Kaluna merepresentasikan bagaimana pendidikan mempunyai pengaruh besar bagi perempuan. 

Prof Quraish Shihab berpendapat melalui bukunya berjudul Wawasan Al Quran, pendidikan mengorientasikan diri pada unsur material (jasmani) dan immaterial (akal dan jiwa). Pembinaan akalnya akan menghasilkan ilmu pengetahuan. Pembinaan jiwanya akan menghasilkan kesucian dan etika, sedangkan pembinaan jasmani akan menghasilkan keterampilan.

Jadi kalau ada yang bilang ngapain perempuan berpendidikan tinggi-tinggi? Ya sudah, didiemin aja. Mending tetap fokus belajar dan memperbanyak keterampilan.

Kedua, Sahabat adalah Support System Terdekat

Selama mencari impiannya untuk memiliki rumah, Kaluna ditemani oleh tiga orang sahabat. Mereka yang selalu ada untuk Kaluna. Tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga batin yang membuat Kaluna tidak merasa sendirian. 

Support system ini bagaikan imun bagi tubuh seseorang. Ia hadir membawa energi positif yang meyakinkan diri seseorang dekat dengan impiannya. Sama seperti apa yang Kaluna rasakan. Adanya sahabat membuat ia tidak merasa sendiri menghadapi masa-masa sulitnya.

Support system dapat membantu seseorang mendapatkan dukungan sosial dan tidak merasa sendirian. Adanya dukungan sosial, seseorang mampu terhubung dengan dunia luar dan terjadi interaksi. Ini menjadi salah satu cara yang bagus untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental.

Ketiga, Pentingnya Mengelola Keuangan

“Kamu hebat,” ucapan Danan ke Kaluna yang membuat aku cukup respect. Kaluna sejauh ini selalu mencatat keuangan melalui spreadsheet pribadinya dengan rapi. Sedangkan di film ini, kakak Kaluna terjebak dalam pinjaman oline dan penipuan investasi rumah. 

Menurutku, kebiasaan Kaluna penting kita tiru sebagai generasi yang mempersiapkan masa depan dengan baik. Ya, meski memang tidak tahu ke depan bakal gimana, setidaknya kita meminimalisir kerugian yang disebabkan keuangan boncos dengan mengelolanya secara bijak.

“Getting money is one thing, keeping it is another.” Yap, ini adalah salah satu ungkapan dalam buku The Psychology of Money yang ditulis oleh Morgan Housel. Maksudnya, mendapatkan uang dan mempertahankan uang adalah dua hal berbeda.

Untuk mendapatkan uang, kita bisa melakukan banyak cara, misalnya dengan bekerja, membantu orang lain, atau yang lainnya. Namun, untuk mempertahankan uang tersebut bisa kita bilang lebih sulit. Salah satu cara untuk mempertahankan uang yaitu mempunyai mindset hidup sederhana dan rasa takut. 

Hidup sederhana ini bisa bermaksud pada kecukupan dalam memenuhi kebutuhan. Jadi kalau tidak butuh, ya, tidak perlu mengeluarkan uang. Selain itu, mengelola keuangan perlu ada rasa takut. Takut akan mengalami keuangan yang tidak seimbang dan menyebabkan masalah soal keuangan. Memadukan keduanya berarti memiliki upaya untuk menghindari hal-hal buruk seperti terjerat pinjaman online.

Keempat, Hati-Hati dengan Toxic Relationship 

Aku setuju ketika Kaluna memutuskan untuk meninggalkan pasangannya yang tidak mendukung impian Kaluna. Sebab ketika hubungan dilanjutkan tetapi salah satu tidak mendukung rencana pasangan tanpa alasan yang jelas, mempunyai potensi sulit berkembang. 

Bahaya dari toxic relationship ini bisa memunculkan perasaan tidak nyaman sampai pada kekerasan. Jadi, ketika bersama pasangan tidak menemukan proses berkembang ke arah yang lebih baik? Ya, buat apa. Sepakat aja dengan keputusan Kaluna; tinggalkan pasangan toxic.  

Menurut Christy MS dalam bukunya Toxic Relationship Free, ia mengatakan bahwa sebuah hubungan yang sehat adalah mereka yang saling mandiri dan menjadi lebih baik bersama-sama, dibangun dengan komunikasi yang rutin tapi tidak menuntut. 

Benar sekali! Justru dengan diperbolehkan memiliki impian, perempuan bisa menentukan langkah mana yang akan diambil terlebih dulu dan bagaimana menyeimbangkan antara impian dengan kehidupannya bersama pasangan. 

Kelima, Setiap Generasi Sandwich Berhak Bahagia

Kaluna seringkali mengalah terhadap keputusan-keputusan keluarga dan mengabaikan harapannya. Makanya Kaluna tidak jarang mengekspresikan emosi dengan kesal, sedih, dan menangis. Tidak ada yang salah dengan emosi, tetapi ketika emosi negatif terus menerus ada, justru itu bisa menghabiskan energi.

Generasi sandwich seperti Kaluna harus memiliki ruang untuk merawat diri atau self care. Memilih self care sebaiknya juga tidak membebani diri sendiri. Jadi, tentukan self care yang bisa menjadi pilihan ambil jeda dari tuntutan-tuntutan orang lain. Misalnya dengan berolahraga, menulis journaling, atau melakukan kegiatan sesuai dengan hobi masing-masing.

Membantu orang tua dan menjalani pekerjaan bukan hal yang mudah dilakukan secara bersamaan. Namun, ketika generasi sandwich melakukan keduanya, satu yang tidak boleh diabaikan adalah kesehatan fisik dan mentalnya sendiri. Mereka tetap berhak merasakan kebahagiaan seutuhnya.

Menyaksikan Home Sweet Loan seperti menyaksikan realita kehidupan sosial masyarakat seorang bungsu sekaligus generasi sandwich. Kalau kita termasuk generasi sandwich, kita gak sendirian. Semoga kita mempunyai kesempatan untuk merangkai masa depan dengan sebaik-baiknya dan bahagia memiliki apa yang ada di sekitar kita.  []

Tags: Film Home Sweet LoanFilm IndonesiaGen ZGenerasi SandwichkeluargaRelasi
Khoiriyasih

Khoiriyasih

Alumni Akademi Mubadalah Muda tahun 2023. Suka membaca dan menulis.

Terkait Posts

Keturunan
Hikmah

Memilih Pasangan dari Keturunan Keluarga Orang Baik

16 Agustus 2025
Pati Bergejolak
Publik

Pati Bergejolak: Ketika Relasi Penguasa dan Rakyat Tidak Lagi Berkesalingan

16 Agustus 2025
Membina Keluarga Sakinah
Hikmah

Membina Keluarga Sakinah: Dimulai dari Akhlak Suami Istri

15 Agustus 2025
Kesadaran Gender
Keluarga

Melampaui Biner: Mendidik Anak dengan Kesadaran Gender yang Adil

15 Agustus 2025
Menanamkan Tauhid
Keluarga

Begini Cara Menanamkan Tauhid pada Anak di Era Modern

14 Agustus 2025
Perselingkuhan
Personal

Memperbaiki Hubungan Usai Perselingkuhan

13 Agustus 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • 80 Tahun Merdeka

    80 Tahun Merdeka: Menakar Kemerdekaan dari Kacamata Mubadalah dan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 80 Tahun Ke(tidak)beragaman Indonesia: Membicarakan Konflik Sesama Bangsa dari Masa ke Masa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malam Tirakatan Ruang Renungan dan Kebersamaan Menyambut Kemerdekaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenalkan Organ-organ Reproduksi dan Fungsinya Kepada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memugar Kembali Arti Kemerdekaan
  • Dari Pati untuk Indonesia: Mengingatkan Kembali Janji Kemerdekaan
  • Memahami Masa Pubertas: Perubahan Fisik, Emosi, dan Pentingnya Edukasi Reproduksi
  • Kemerdekaan dan Iman Katolik: Merawat Persaudaraan dalam Kebhinekaan
  • Pentingnya Peran Orangtua dan Guru dalam Edukasi Organ Reproduksi Anak

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID