Mubadalah.id – Mempertanyakan tentang manusia purba juga Nabi Adam as siapa yang lebih dulu di ciptakan, maka kaitannya dengan teknologi dan Islam. Teknologi sendiri itu lahir dari pengamatan terhadap fenomena alam, Allah dalam al-Quran menyatakan bahwa “Allah menunjukkan kepada kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi”. Allah menyuruh kita untuk memperhatikan alam semesta juga memerintahkan untuk membaca dan meneliti, perintah-perintah itu jika diterapkan maka itulah yang akan menghasilkan teknologi.
Dan karena teknologi adalah kemampuan manusia untuk menciptakan alam melalui pengetahuannya sehingga alam semesta bagaikan tunduk kepadanya. Nah Allah dari awal ketika mengatakan “Allah menundukkan untukmu” melalui teknologi lahirlah keterbatasan pandangan manusia yang semula terbatas menjadi meluas wawasannya. Ketika Allah menundukkan hujan, maka akal manusia lah yang berperan dalam proses pembentukan berbagai teknologi itu.
Seperti yang diketahui bahwa Islam sangat erat kaitannya dengan teknologi, jika ada yang menyanggah bahwa Islam tidak ramah dan tidak mendukung teknologi itu sangat jauh dari kebenaran, karena pada dasarnya Islam sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan peradaban Islam itu jauh sudah maju sebelum peradaban eropa maju, ulama-ulama Islam yang ada di Spanyol sudah banyak melakukan penelitian kemudian barulah merambat sampai ke Eropa.
Bahkan ayat pertama dalam al-Quran yang diturunkan oleh Allah adalah surat al-alaq ayat 1 sampai 5 yang ayat pertamanya berbunyi “iqra” yang artinya “bacalah!” Ini menandakan bahwa betapa Islam sangat mendorong kita untuk mencari ilmu pengetahuan lewat membaca dan mengamati apa yang ada di alam semesta ini. Maka dari itu muncullah pepatah “Buku adalah gudangnya ilmu, maka membacalah”. Sebab dengan membaca kita akan mengetahui banyak hal baru.
Berbicara mengenai lebih dahulu siapa yang diciptakan antara Nabi Adam as dan manusia purba, dalam al-Quran dan sejarah-sejarah Islam dikatakan bahwa Nabi Adam as adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah sedangkan berdasar pada teori Darwin bahwa manusia purba adalah manusia pertama di bumi, lalu apakah mereka diciptakan bersamaan akan tetapi berada di belahan bumi yang berbeda? ataukah sebenarnya manusia purba itu tidak pernah ada?
Dalam al-Quran dengan terang dijelaskan mengenai kejadian penciptaan manusia, akan tetapi bisa jadi sebelum Nabi Adam ini diciptakan sudah ada makhluk-makhluk lain yang lebih dulu ada, namun tidak ada penjelasan dalam al-Quran mengenai bagaimana bentuk makhluk-makhluk lain tersebut. Boleh jadi makhluk lain itu adalah manusia purba atau mungkin yang lain, kita tidak ada yang tahu.
Lalu menyoal mengenai manusia pertama di bumi al-Quran menyatakan bahwa Nabi Adam diciptakan dari tanah kemudian ada proses lain sampai akhirnya ditiupkan ruh, itulah yang kemudian dikatakan sebagai manusia modern.Tetapi al-Quran tidak menjelaskan apa yang terjadi setelah tanah sebelum ditiupkan ruh itu, jadi bisa saja dalam proses itu ada penciptaan lain yang tidak dijelaskan al-Quran.
Ibnu Khaldun adalah salah satu ulama yang menyetujui dan membenarkan bahwa adanya proses penciptaan lain sebelum ditiupkannya ruh kepada Nabi Adam as sampai ada istilah alamul qiradah yang berarti monyet, akan tetapi ibnu khaldun tidak mengatas namakan al-Quran melainkan penelitian, jadi sangat tidak wajar jika menolak teori Darwin atas nama al-Quran karena bisa jadi memang ada proses atau kejadian lain sebelum penyempurnaan penciptaan manusia yang al-Quran tidak sebutkan.
Jadi jika menolak teori Darwin maka harus atas nama penelitian, jangan juga menerima teori Darwin atas nama al-Quran, melainkan silahkan saja terima atas dasar ilmu pengetahuan dan penelitian. Karena harus diakui juga bahwa yang namanya teknologi itu sangat beragam.
Islam tidak melarang tetapi penggunaan teknologi itulah yang harus diatur. Semisal hand phone itu adalah hasil atau produk dari teknologi, akan tetapi apakah semua yang ada pada hand phone itu baik? Tentu tidak maka harus diseleksi dan diatur agar tidak keluar dari aturan agama.
Sebab ketika teknologi berkembang maka wawasan dan pengetahuan manusia pun ikut berkembang, itulah yang dikhawatirkan karena tidak semua orang memiliki tujuan dan berdasar pada tuntunan yang benar, banyak yang menyeleweng dari tuntunan dasar agama maka dari itu kita harus pandai memfilter mana yang baik untuk dilihat, dishare, di terapkan itu sudah semestinya untuk dikontrol. Wallahu alam bish shawab. []