Mubadalah.id – Di masa sekarang ini, kita sering menjumpai banyak tokoh-tokoh agama dengan jumlah followers di Instagram yang cukup banyak. Tak jarang, mereka menjadi tempat belajar, dan bertanya. Kala lain, menjadi sosok panutan, dan suri tauladan yang sangat digandrungi oleh banyak kalangan, khususnya anak muda milenial. Eksistensi tokoh-tokoh modern sudah berkembang cukup pesat. Yang dikhawatirkan adalah ketika Eksistensi sudah sangat mendominasi sehingga menutup pentingnya memilih guru yang tepat apalagi untuk urusan agama.
Berbicara masalah guru agama tak lepas ingatan kita dengan kiai kampung. Beliau merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam menegakkan ilmu agama di kampung. Biasanya, kiai kampung mengajar cara membaca Al-Quran yang berawal dari pengenalan huruf, mengeja sampai membaca Al-Quran dengan lancar. Selain itu, kiai kampung juga menjadi imam di masjid dan mengisi kajian di dalamnya. Kesabaran dan keuletan kiai kampung tidak perlu diragukan lagi. Mereka mengajar dengan sangat tulus dan ikhlas tanpa mengharap imbalan sedikitpun dari masyarakat.
Jika di lihat dari pengalaman belajar, kiai kampung biasanya merupakan alumni pesantren. Bagi saya, Pesantren adalah center of Islamic knowledge yang sudah mewarisi ilmu pengetahuan keislaman mulai dari hukum-hukum, sejarah, aqidah Islam sampai pada teks-teks berbahasa Arab dan masih banyak lagi. Dengan demikian, kiai kampung sudah tidak diragukan lagi kapasitas pengetahuan agamanya.
Kiai kampung memiliki pribadi yang sederhana, tekun, ulet dan sabar dalam menghadapi masyarakat. Sebuah budaya yang diturunkan dari pesantren. Biasanya, kiai kampung menyebarkan agama melalui masjid dan mushala (baca:langgar). Karena masjid dan langgar adalah pusat berkumpulnya orang-orang yang sedang beribadah. Bisa dikatakan bahwa kiai kampung merupakan tonggak dari peradaban khususnya penyebaran agama Islam di kampung.
Jika membahas terkait kiai kampung, tak lepas dengan masa kecil kita yang belajar membaca al-qur’an melalui metode Iqra’, berjalan menuju masjid untuk salat jama’ah dan belajar Al-Quran. Di masing-masing daerah pasti memiliki kiai kampung dengan berbagai macam istilah. Di kampung saya misalnya, ada satu kiai kampung yang sangat menginspirasi. Beliau bernama kiai Ahlan. Beliau sangat tulus melayani masyarakat. Di rumahnya terdapat langgar tempat anak-anak mengaji di waktu sehabis salat maghrib dan ibu-ibu di waktu setelah salat subuh.
Beliau selalu memprioritaskan kebutuhan para santrinya dari pada kegiatannya yang lain. Beliau merupakan seorang yang sangat sabar menghadapi seluruh santri-santri yang berada di kampung. Perlu diketahui bahwa santri kampung tak seperti santri di pondok pesantren yang dipenuhi dengan nuansa ke-takdziman terhadap kiai.
Di kehidupan sehari-hari beliau merupakan seorang petani. Suatu ketika, hasil panen beliau dicuri oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Namun, beliau tak sedikitpun marah, bahkan keluarganyapun tak banyak yang tahu. Beliau berkata “ya sudah tidak apa-apa, barang kali dia sedang tidak punya apa-apa dan sangat kelaparan” dengan penuh keikhasan beliau menerangkan pada kami yang merupakana tetangga dekatnya.
Kesabaran kiai Ahlan dan kiai-kiai kampung lain memang perlu jadi tauladan. Begitu banyak contoh kesabaran dan keuletan kiai-kiai kampung di masing-masing daerah. Tak hanya dalam menghadapi santri-santri dan masyarakat, tetapi juga dalam kehidupan. Tak banyak yang tahu tentang keberadaan kiai kampung bahkan tak sedikit juga yang menjudge kiai kampung dengan dalil-dalil yang baru diperoleh. Namun, kiai kampung tetap menjadi lentera dalam suatu daerah.
Dengan demikian, kiai kampung harus selalu dijaga marwah dan keberadaannya. Moral dan akhlak yang menjadi ciri khas kiai kampung harus selalu dilestarikan. Apalagi jika kita melihat perkembangan zaman dengan hal-hal baru yang tidak terprediksi. Kiai kampung harus tetap eksis di tengah masyarakat sebagai tonggak peradaban di dalam kampung. Tak jarang, kiai kampung melahirkan generasi-generasi yang sukses dan berakhlak mulia. Jika bukan karena keuleten, kesabaran dan keistiqomahannya, lalu dengan apalagi?.
Kiai kampung adalah aset yang sangat berharga. Sosok yang patut dijadikan sebagai tauladan oleh masyarakat secara umum dan secara khusus untuk para generasi muda dalam menjalankan misi kehidupan. Eksistensi kiai kampung harus terus ada, jangan sampai tersingkir oleh fenomena pendakwah modern yang belum jelas sanad keilmuannya. []