• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Meredam Stigma Menstruasi; Upaya Perempuan Menyambut Lailatul Qadar

Nur Kholilah Mannan Nur Kholilah Mannan
19/05/2020
in Featured, Personal
0
(sumber foto halodoc.com)

(sumber foto halodoc.com)

444
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Perempuan belum benar-benar bebas dari jeratan sistem patriarkat. Masih ada saja pandangan dan sikap yang mendiskriminasinya, padahal sistem itu sudah lama bertakhta, jika masyarakat sekarang lebih menyukai modernisme mengapa masih saja bergelut dengan sistem ciptaan kaum jahiliyah?

Maklum diketahui bahwa perempuan dipecaya oleh Tuhan untuk mengalami sistem reproduksi yang berbeda dengan laki-laki. Perbedaannya tidak sederhana, perempuan memiliki pengalaman biologis jauh lebih banyak dari pada laki-laki.

Selain pengalaman seksual yang juga dialami oleh laki-laki, perempuan mengalami masa menstruasi, mengandung, melahirkan, menyusui dan nifas yang tak bisa dibilang mudah serta ringan. Bahkan al-Quran menggambarkan proses kehamilan dengan wahnan ‘alā wahnin (keadaan lemah yang bertambah-tambah), ditambah masa menyusui anak selama dua tahun.

Anehnya, pengalaman-pengalaman itu dianggap sebagai kekurangan (red: Aib) bagi perempuan hingga menjadi stigma yg menempel pada diri perempuan. Ini salah satu bukti kesalahpahaman tentang gender dan seks.

Dianggapnya menstruasi dan sejenisnya adalah mau perempuan padahal jika ditanya perempuan tak akan mau mengalami masa-masa sulit itu, tapi pengalaman tersebut dijalaninya dengan santai dan khidmat. Ini kelebihan perempuan, tangguh dan sabar, kuat tapi lembut, jalāl dan jamāl, dua sifat Tuhan yang oleh Jalaluddin Rumi terkumpul dalam diri perempuan.

Baca Juga:

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Menstruasi, salah satu rentetan sistem produksi perempuan yang kerap menjadi alasan perempuan memiliki kekurangan, khususnya dalam ibadah. Ayat 222 surat al-Baqarah

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: Haidh itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri”

Dan hadis Nabi

أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتِ الْمَرْأَةُ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ؟

“(perempuan kurang akal dan agamanya) bukankah jika ia haid tidak salat dan tidak pula berpuasa?”

Hadis lain,

إِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِي الصَّلَاةَ

“Jika haid datang maka tinggalkan salat”

Teks-teks di atas tidak menjustifikasi menstruasi adalah aib bagi perempuan. ayat di atas ingin mengatakan bahwa perempuan yang sedang mens harus diistirahatkan karena jika suami ‘tidak sabar’ akan berakibat pada janinnya.

Cara pandang sepeti ini menurut hemat saya lebih sejalan karena didukung dengan ayat setelahnya نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ “Perempuan-perempuan kalian adalah ladang bagi kalian”, selayaknya ladang, ia punya aturan waktu untuk ditanami agar hasil panennya membuahkan hasil yang maksimal.

Pun dalam hadis pertama, Nabi bukan hendak mengatakan bahwa spiritual perempuan tidak bisa lebih unggul dari pada laki-laki. Hadis itu hendak memberikan keringanan pada perempuan selama mens karena masa mens adalah masa berat bahkan ada yang sampai pingsan gara-gara banyaknya darah yang keluar.

Shihābuddīn al-Qasṭalānī dalam Irsyādu al-Sārī mengatakan bahwa perempuan tidak salat dan puasa karena ada māni’/penghalang, Ibn Baṭṭāl bahkan mengatakan kewajiban salatnya gugur dan ia tidak boleh berpuasa. Laiknya orang koma dan tidak berpuasa, tidak akan mendapat dosa lantaran tidak berpuasa. Lalu redaksi mana yang hendak merendahkan perempuan?

Jika benar spiritual perempuan di bawah laki-laki karena hadis di atas (tidak salat dan tidak berpuasa) maka akan paradoks dengan konsep takwa. Takwa adalah mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (imtitsālu awāmirihi wa ijtinābu nawāhīhi).

Dalam teori usul fikihpun seperti itu, Titah Tuhan memiliki dua dimensi, melakukan perbuatan (ṭalabu al fi’li) seperti وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ “Dirikanlah salat, tunaikanlah zakat”, dan menahan diri (ṭalabu al kaffi) seperti وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا “Dan janganlah kalian mendekati zina”.

Melakukan perintah-Nya dan menahan diri dari larangannya adalah hal yang dikehendaki Allah. Maka dalam hal ini perempuan yang tidak salat, tidak puasa karena menstruasi adalah ketentuan istimewa dari Allah untuk perempuan. lalu apakah ketentuan Allah ini merupakan aib?

Jawabannya pasti tidak. Dengan demikian tidak salatpun perempuan mendapatkan pahala karena telah melaksanakan tuntutannya yaitu menahan diri dari salat, apalagi jika ditambah dengan membaca zikir dan wirid-wirid yang lain.

Pada sepuluh terakhir bulan berkah ini hendaknya perempuan yang mens tidak merasa pesimis ketinggalan malam lailatul qadar dan mendapatkan serentetan bonus pahala lainnya. Mari luruskan stigma ini, masih banyak hal yang bisa dilakukan dan bernilai ibadah. Malam lailatul qadar tidak diperuntukkan bagi yang salat saja tapi bagi orang yang meramaikannya dengan ibadah, ibadah apapun. Selamat menyambut malam Lailatul Qadar. []

Nur Kholilah Mannan

Nur Kholilah Mannan

Terkait Posts

Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Kekerasan Seksual Bisa Dicegah Kalau Islam dan Freud Ngobrol Bareng

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID