• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Nyai Pinatih, Sosok Perempuan Penyebar Islam di Gresik

Kesuksesan Sunan Giri atau Raden Paku kiranya tidak lepas dari peran Nyai Pinatih. Dia sosok yang membesarkan dan menjadi guru pertama Sunan Giri

Moh. Rivaldi Abdul Moh. Rivaldi Abdul
27/07/2022
in Figur
0
Penyebar Islam

Penyebar Islam

470
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nama Nyai Pinatih agaknya masih kurang familiar bagi pembaca. Meski tidak sementereng Sunan Giri, namun dia merupakan satu sosok yang punya peran besar di balik kesuksesan karir Sunan Giri. Nyai Pinatih merupakan sosok perempuan penyebar Islam di Gresik.

Sunan Giri merupakan ulama, bagian dari jaringan Wali Songo, yang memainkan peran penting sebagai penyebar Islam di Nusantara. Salah satu upaya dakwah Sunan Giri adalah dengan mendirikan pesantren. Dia mendidik santri dari berbagai penjuru Nusantara. Sehingga, jejaring Giri mampu menyebarkan Islam tidak hanya di tanah Jawa. Namun juga ke Kalimantan: Banjar, Martapura, dan Kutai, Sulawesi: Buton dan Gowa, Nusa Tenggara, hingga Ternate dan Maluku.

Guru Pertama Sunan Giri

Kesuksesan Sunan Giri atau Raden Paku kiranya tidak lepas dari peran Nyai Pinatih. Dia sosok yang membesarkan dan menjadi guru pertama Sunan Giri.

Babad Tanah Jawi, versi W.L. Olthof, menceritakan kalau Sunan Giri merupakan anak dari Syekh Wali Lanang (Maulana Ishak) dengan putri Raja Blambangan (Dewi Sekardadu atau Retno Sabodi). Syekh Wali Lanang meninggalkan Blambangan, meski saat itu istrinya sedang hamil. Namun dia terpaksa karena terusir oleh Raja Blambangan yang adalah mertuanya.

Sepeninggal Syekh Wali Lanang, Blambangan mendapat wabah yang mengakibatkan banyak orang meninggal. Dalam kondisi itu, Dewi Sekardadu, istri Syekh Wali Lanang, melahirkan anak laki-laki. Oleh Raja Blambangan diperintahkan agar anak itu dimasukkan dalam peti dan dibuang ke laut. Peti yang berisi anak itu tersangkut di kapal Nyai Pinatih. Dia memerintahkan awak kapalnya untuk mengambil anak laki-laki itu, dan menjadikannya anak angkat.

Baca Juga:

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

KB dalam Pandangan Islam

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Sunan Giri dalam Pengasuhan Nyai Pinatih

Anak laki-laki itu ia beri nama Jaka Samudra, sebab ditemukan di laut. Sebelum akhirnya Jaka Samudra dikirim nyantri pada Sunan Ampel, Nyai Pinatih lah yang menjadi gurunya. Sunan Ampel kemudian mengganti nama Jaka Samudra menjadi Raden Paku, karena pesan dari Maulana Ishak yang merupakan ayah kandungnya.

Meski cerita dalam Babad Tanah Jawi agaknya seperti drama, namun pada dasarnya cerita ini menggambarkan bahwa Raden Paku dibesarkan oleh perempuan yang bernama Nyai Pinatih. Dia sosok perempuan yang membesarkan dan berhasil mendidik Raden Paku, sehingga di kemudian hari menjadi sosok ulama yang luar biasa.

Agus Sunyoto dalam Atlas Wali Songo menjelaskan bahwa, “Didikan sebagai bangsawan tinggi yang diperolehnya dari ibu angkatnya, Nyi Pinatih…, tampaknya telah mencetak Raden Paku sebagai bangsawan tinggi yang mewarisi hak-hak previlege sebagai keturunan Bhre Wirabhumi….”

Jadi didikan Nyai Pinatih menjadikan Sunan Giri sosok yang berkarakter. Selain itu, berkat pengaruh dari Nyai Pinatih yang merupakan bangsawan di Gresik, membantu Sunan Giri dalam mengembangkan dakwah lewat bidang politik sebagai Prabu Satmata yang mendirikan Giri Kedaton. Agus Sunyoto menjelaskan, “Prabu Satmata dari Giri dan ibu angkatnya yang sudah beragama Islam, Nyai Gede Pinatih dari Gresik, berperan besar dalam pembentukan masyarakat beragama Islam di Gresik sebagaimana di Surabaya Sunan Ampel melakukannya.”

Perempuan Penyebar Islam di Gresik

Nyai Pinatih tidak hanya berperan membesarkan dan mendidik Sunan Giri, dia juga memainkan peran sebagai seorang penyebar Islam di Gresik. Pandangan ini sejalan dengan penjelasan Agus Sunyoto bahwa, nama Pinatih berkaitan dengan keluarga penguasa Lumajang, Menak Koncar, salah seorang keluarga Maharaja Majapahit yang awal sekali memeluk Islam. Dari Menak Koncar lahir bangsawan Arya Pinatih di Bali yang sebagian di antaranya menjadi penyebar Islam di Gresik seperti Nyai Pinatih.

Syamsurijal dalam “Menuju Feminisme Nusantara: Menata Ulang Gerakan Perempuan di Indonesia” menjelaskan bahwa, “Sejak ia (Nyai Pinatih) mendapat hadiah sebidang tanah di Gresik oleh Raja Majapahit, Prabu Brawijaya V, Nyai Pinatih mulai mengembangkan dakwah di Gresik.” Jadi, Nyai Pinatih termasuk tokoh penyebar agama Islam di Gresik dari kalangan perempuan. Hal ini semakin menambah bukti bahwa perempuan juga memainkan peran dalam dakwah Islam di Nusantara.

Selain itu, Gresik pada masa Nyai Pinatih terkenal sebagai kota yang dihuni oleh berbagai etnis, yaitu Jawa, Tionghoa, Arab, dan Melayu. Sebagai tokoh perempuan yang berpengaruh sudah barang tentu Nyai Pinatih berjasa dalam bimbingan masyarakat multi etnis dan agama di Gresik kala itu. Sebagaimana Syamsurijal menjelaskan bahwa Nyai Pinatih membangun masyarakat beragama yang toleran.

Kiprah Nyai Pinatih yang bukan hanya mendidik Sunan Giri, namun juga menjadi sosok perempuan penyebar Islam, menambah bukti bahwa dalam panggung sejarah Nusantara, perempuan bukan sekadar pemain figuran. Ada sosok perempuan hebat yang berpengaruh dalam perkembangan dakwah Islam di Nusantara. Satu di antara sosok-sosok perempuan itu adalah Nyai Pinatih. []

Tags: islamNusantaraPenyebar IslamPerempuan Ulamasejarahulama perempuan
Moh. Rivaldi Abdul

Moh. Rivaldi Abdul

S1 PAI IAIN Sultan Amai Gorontalo pada tahun 2019. S2 Prodi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Islam Nusantara di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sekarang, menempuh pendidikan Doktoral (S3) Prodi Studi Islam Konsentrasi Sejarah Kebudayaan Islam di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Rasuna Said

Meneladani Rasuna Said di Tengah Krisis Makna Pendidikan

5 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version