• Login
  • Register
Senin, 9 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Batasan Aurat Dalam Salat Menurut 4 Mazhab

Oleh sebab itu, Nyai Badriyah mengingatkan, mukena berguna untuk menutup telapak tangan bagian luar, dengan pengikat jari tengah agar telapak tangan bagian dalam terbuka.

Redaksi Redaksi
25/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
batasan aurat

batasan aurat

669
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan tentang batasan aurat dalam melakukan ibadah salat menurut imam mazhab itu berbeda-beda.

Akan tetapi, seluruh mazhab bersepakat bahwa wajah dan telapak tangan wajib dibuka saat salat. Hal ini berdasarkan hadis nabi yang telah disepakati kesahihannya.

Lebih lanjut, Nyai Badriyah menyampaikan, dalam pandangan Mazhab Hambali yang menjadi mazhab resmi Saudi Arabia membedakan aurat saat salat dan di luar salat.

Di luar salat, aurat perempuan adalah seluruh tubuh, sehingga mereka mengenakan cadar, kaus tangan, dan kaus kaki.

Sementara dalam salat wajah dan telapak tangan harus terbuka. Karena itu, muslimah penganut mazhab Hambali pun membuka cadar dan sarung tangannya saat salat.

Baca Juga:

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

Tafsir Perintah Menutup Aurat dalam al-A’raf Ayat 31

Berbeda dengan Mazhab Hambali, Mazhab Hanafi yang mayoritas penduduk Pakistan, India, Banglades, dan Libanon, tidak menganggap telapak kaki sebagai aurat, sehingga mereka pun biasa salat dengan telapak kaki terbuka.

Selain kedua mazhab tersebut, dalam pandangan Mazhab Syafai’i dan Maliki menyamakan batas aurat di dalam dan di luar salat, yakni seluruh tubuh selain wajah dan dua telapak tangan.

Sebagian Mazhab Syafi’i membatasi telapak tangan yang wajib terbuka hanya bagian dalam.

Oleh sebab itu, Nyai Badriyah mengingatkan, atas dasar itulah, mukena berguna untuk menutup telapak tangan bagian luar, dengan pengikat jari tengah agar telapak tangan bagian dalam terbuka.

Kita harus saling menghormati keragaman ijtihad dalam soal-soal furuiyah (cabang hukum, bukan prinsip) seperti soal batas aurat ini. Karena setiap ijtihad berdasarkan dalil-dalil al-Qur’an dan al-hadits yang dapat di pertanggung jawabkan. (Rul)

Tags: auratbatasandalamimammazhabmenurutNyai Badriyah Fayumisalatulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT yang

KDRT Kejahatan yang Menodai Harkat dan Martabat Kemanusiaan

9 Juni 2025
KDRT

Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

8 Juni 2025
Kursi Lipat

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

8 Juni 2025
Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Siti Hajar

    Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kartu Penyandang Disabilitas (KPD), Ahlan wa Sahlan! 
  • KDRT Kejahatan yang Menodai Harkat dan Martabat Kemanusiaan
  • Menolak Lupa, Tragedi Sejarah Kekerasan terhadap Perempuan
  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID