• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Teladan Nabi Muhammad Saw yang Sangat Menyayangi Anak-anak

Nabi Saw memandangnya penuh heran, orang yang tidak menyayangi [anak, atau orang lain], akan sulit disayangi [Tuhan dan atau manusia]

Redaksi Redaksi
28/10/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
teladan Nabi Muhammad Saw

teladan Nabi Muhammad Saw

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk dalam sebuah hadis tentang teladan perilaku Nabi Muhammad Saw kepada anak-anak, maka perilaku Nabi Saw sangat menyayangi anak-anak.

Bentuk teladan kasih sayang tersebut seperti kisah Nabi Muhammad Saw di hadapan Aqra’ bin Habis al-Tamimi.

Kisah ini tertulis di dalam Shahih al-Bukhari No. 6063, Shahih Muslim No. 6170, Sunan al-Tirmidzi No. 2035, Sunan Abu Dawud No. 5220, dan Musnad Ahmad, No. 7242.

Di bawah ini adalah riwayat al-Bukhari:

“Dari al-Zuhri, diceritakan kepada kami oleh Abu Salamah bin Abdurrahman, bahwa Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah Saw mencium sang cucu, Hasan bin Ali, dengan penuh kasih sayang.

Baca Juga:

Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

Konstruksi Kemandirian Anak dalam Bayang-bayang Ekspektasi Figur Ayah

Di samping beliau ada Aqra’ bin Habis al-Tamimi menimpali, Aku punya sepuluh anak, tidak ada satupun yang aku cium. Nabi Saw memandangnya penuh heran, orang yang tidak menyayangi [anak, atau orang lain], akan sulit disayangi [Tuhan dan atau manusia]. (Shahih al-Bukhari, No. 6063).

Selain hadis di atas, Dr. Faqihuddin Abdul Kodir menyebutkan bahwa banyak teks hadis lain yang menggambarkan prinsip kasih sayang Nabi Saw kepada anak-anak.

Misalnya jika merujuk dalam buku Ensiklopedia Akhlak, prinsip kasih sayang ini sebagai prinsip akhlak al-Qur’an yang Nabi Muhammad Saw teladankan dalam kehidupan.

Bahkan setidaknya terdapat 199 ayat yang ensiklopedia ini rujuk sebagai sumber ajaran kasih sayang dalam al-Qur’an, dan menyimpulkan bahwa:

“Menebarkan kasih sayang di antara anggota masyarakat akan mengangkat derajat masyarakat tersebut dan menyatukan kekuatannya.”

Menyadari kerentananya, tentu saja, anak adalah anggota masyarakat yang paling membutuhkan perlakuan kasih sayang.

Berakhlak Mulia

Ketika salah satu implementasi dari prinsip kasih sayang ini adalah berakhlak mulia. Maka anak juga berhak atas perlakuan akhlak mulia dari orang dewasa. Termasuk bagi mereka sebagai orang tua, keluarga, masyarakat, dan negara.

Abdullah bin Mubarak (118-181 H/726-797 M), seorang tokoh ulama generasi Tabi’in, mendefinisikan akhlak mulia sebagai berikut:

“Dari Abdullah bin Mubarak, ia mendeskripsikan akhlak yang baik dengan pernyataan, ‘Menampakkan wajah yang ceria, memberikan hal baik dan tidak melakukan hal yang menyakiti,” (Sunan al-Tirmidzi)

Merujuk pada definisi ini, kata Kang Faqih, ketika pondasi akhlak mulianya kuat. Maka ketiga sifat baik tersebut di atas harus menjadi prinsip yang mendasar.

Dengan pondasi tiga sifat akhlak mulia ini, anak-anak harus memperoleh ruang yang membahagiakannya. Kemudian memperoleh kemaslahatan yang terbaik bagi mereka, dan terbebas dari segala jenis tindakan yang menyakitinya. (Rul)

Tags: anak-anakHak anakkasih sayangkisahMenyayangiNabi Muhammad SAWteladan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version