• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan

Penyempurnaannya adalah dengan perspektif mubadalah yang ingin memastikan kehadiran perempuan sebagai subjek dalam mendekati teks. Sehingga, akhlak yang maslahat itu harus maslahat untuk laki-laki dan perempuan

Redaksi Redaksi
14/07/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
1
Perspektif Mubadalah

Perspektif Mubadalah

894
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perspektif mubadalah merupakan perspektif yang hadir sebagai bagian dari kerja-kerja dakwah penyempurnaan (itmam) akhlak yang sebelumnya sudah maslahat, baik, dan mulia.

Dakwah penyempurnaan adalah misi utama Nabi Muhammad Saw yang masih harus kita lakukan secara berkesinambungan.

Tradisi akademik pemaknaan teks-teks Islam selama ini sudah baik. Tetapi, karena sesuatu dan lain hal, terjadi distorsi dan memerlukan penyempurnaan.

Distorsi yang dimaksud adalah ketika teks-teks itu hanya didekati dari sisi laki-laki sebagai subjek tanpa melibatkan perempuan.

Penyempurnaannya adalah dengan perspektif mubadalah yang ingin memastikan kehadiran perempuan sebagai subjek dalam mendekati teks.

Baca Juga:

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Sehingga, akhlak yang maslahat itu harus maslahat untuk laki-laki dan perempuan. Akhlak yang baik itu hanya bisa dikatakan baik jika benar-benar baik untuk laki-laki dan perempuan.

Begitu pun akhlak yang mulia itu hanya akan mulia dengan sempurna jika perempuan dan laki-laki sama-sama muliah.

Abu Hurairah Ra. menuturkan, Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya mengutus Aku untuk menyempurnakan akhlak yang maslahat.” (Musnad Ahmad, no. 9074).

Riwayat lain, “Allah Swt mengutus Aku untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (Muwaththa’ Malik, no. 1643). Riwayat lain, “Allah Swt mengutus Aku untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (Sunan Baihagi, no. 20782).

Perspektif mubadalah juga hadir dalam upaya kecil dari keimanan pada ketauhidan Allah Swt yang melarang menuhankan apa pun selain-Nya, kerahmatan Nabi Muhammad Saw yang inklusif bagi perempuan dan laki-laki, dan keadilan Islam pada segenap manusia dan semesta alam.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.

Tags: bagiankemaslahatankerjamenjadiMubadalahperspektif
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Beda Keyakinan

    Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID