Mubadalah.id – Toleransi dalam Islam disampaikan dengan tegas dalam sumber-sumber Islam. Sebuah hadits Nabi Saw mengatakan, “Aku diutus Tuhan untuk membawakan agama yang lurus dan toleran.”
Pada kesempatan yang lain Nabi juga mengatakan, “Agama yang paling Tuhan cintai adalah agama hanif (yang lurus) dan toleran.”
Syeikh Wahbah Az-Zuhaili, ahli hukum Islam terkemuka dari Syiria, mengatakan bahwa dasar-dasar toleransi dalam Islam meliputi lima hal.
Pertama, persaudaraan atas dasar kemanusiaan (Al-Ikha Al-Insani). Kedua pengakuan dan penghormatan terhadap yang lain (Al-I’tiraf bi Al-Akhar wa Ihtiramuh).
Ketiga, kesetaraan semua manusia (Al-Musawah baina An-Nas Jami’an). Keempat, keadilan sosial dan hukum (Al-‘Adl fi At-Ta’amul).
Kelima, kebebasan yang telah tercatat undang-undang (Iqrar Al-Hurriyyal Al-Munazzamah).
Lima dasar toleransi Islam ini merujuk kepada sumber Islam yang otoritatif. Tentang persaudaraan kemanusiaan seperti dalam al-Qur’an:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Artinya: Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan istrinya, dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selali menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa’ ayat 1). []