• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Jangan Pernah Membedakan Dalam Mengasuh Anak Laki-laki dan Perempuan

Mari kita melanjutkan teladan-teladan yang telah Nabi Muhammad Saw ajarkan kepada kita semua, bahwa semua anak laki-laki dan perempuan memiliki martabat dan kemuliaan yang sama

Sifa Himayah Sifa Himayah
23/05/2023
in Keluarga
0
Anak laki-laki

Anak laki-laki

816
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam memberikan pola asuh anak, kerapkali kita masih dihadapkan oleh sebagian para orang tua yang menganggap bahwa anak laki-laki harus diberikan kesempatan yang lebih banyak daripada anak perempuan.

Misalnya, salah satu contoh yang masih berkembang di tengah masyarakat adalah soal akses pendidikan. Sebagian orang tua, masih menganggap bahwa anak laki-laki harus selalu diberi dukungan untuk bisa berpendidikan yang lebih tinggi daripada anak perempuan.

Terlebih, mereka, para orang tua masih menganggap bahwa buat apa sih perempuan itu berpendidikan tinggi-tinggi?. Lagian juga mereka akan kembali kepada urusan pekerjaan domestik: sumur, dapur dan kasur.

Namun, sayangnya padangan tersebut, bagi saya tidak sejalan dengan ajaran Islam. Di dalam ajaran Islam, seperti yang pernah disampaikan oleh Ibu Nurul Bahrul Ulum, perempuan dan laki-laki adalah makhluk yang sama dan setara. Sehingga keduanya, harus diberikan akses yang sama dan setara. Begitupun dalam soal pendidikan, para orang tua sebaiknya dapat memberikan kesempatan yang sama baik anak laki-laki maupun perempuan.

Terlebih ketika keduanya diberikan dukungan dan kesempatan yang sama, maka keduanya akan sama-sama saling tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang cerdas dan membanggakan kedua orang tuanya.

Baca Juga:

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Tiga Konsep Mengasuh Anak

Selain tidak membeda-bedakan dalam memberikan akses pendidikan kepada anak perempuan dan laki-laki. Sebaiknya dalam pola asuh anak, para orang tua bisa menerapkan tiga konsep penting bagi kehidupan keluarga. Tiga konsep ini seperti yang Dr. Faqihudin Abdul Kodir sampaikan dalam Tadarus Subuh.

Pertama, ma’ruf. Konsep ini mengajarkan kepada para orang tua agar selalu menyampaikan dan meneledankan kebaikan kepada anak-anak, termasuk anak laki-laki dan perempuan. Dengan meneladankan kebaikan kepada mereka, hal ini akan menjadi bekal dan fondasi bagi anak-anak ketika dewasa nanti. Mereka akan menjadi pribadi yang selalu menghadirkan kebaikan kepada siapapun.

Kedua, mubadalah. Dalam konsep yang kedua, relasi orang tua dengan anak harus berkesalingan. Yaitu anak harus berbakti kepada orang tua (birr al-Walidain), begitupun sebaliknya, orang tua juga harus berbakti kepada anak (birr al-Awlad). Sehingga keduanya bisa sama-sama saling menghadirkan kebahagiaan, dan kemaslahatan di dalam keluarga.

Ketiga, ‘adalah. Cara pandang ini mengajarkan kepada orang tua bahwa mereka untuk selalu berlaku adil kepada anak-anak. Semua akses dan kesempatan harus orang tua berikan secara adil, baik bagi anak laki-laki maupun perempuan.

Dari tiga nilai di atas, bagi saya hal inilah sangat penting oleh orang tua praktikkan. Karena dengan menerapkan saling berbuat kebaikan, keadilan kepada anak laki-laki dan perempuan ini dapat menciptakan keluarga yang saling membahagiakan.

Nabi Muhammad Saw Memuliakan Anak Perempuan

Jika merujuk pandangan Pak Faqih dalam buku Perempuan Bukan Makhluk Domestik, beliau menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw merupakan sosok yang sangat menghormati anak perempuan. Bahkan dalam Kitab Musnad Ahmad, Nabi menyampaikan “janganlah membenci anak-anak perempuan, karena mereka sesungguhnya adalah yang akan membahagiakan dan sangat berharga.”

Sikap pembelaan Nabi Saw terhadap anak perempuan, bagi saya, ini menjadi teladan bagi orang tua untuk tidak membedakan anak laki-laki dan perempuan. Semua anak itu sama. Bahkan dalam hadis di atas Nabi Saw justru sangat memuliakan anak perempuan, terlebih mengibaratkannya sebagai yang sangat berharga.

Oleh sebab itu, mari kita melanjutkan teladan-teladan yang telah Nabi Muhammad Saw ajarkan kepada kita semua, bahwa semua anak laki-laki dan perempuan memiliki martabat dan kemuliaan yang sama. []

Tags: anakJanganlaki-lakimembedakanmengasuhperempuan
Sifa Himayah

Sifa Himayah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID