Mubadalah.id – Sayyidah Sukainah merupakan perempuan terhormat, berkepribadian bersih, dan menjadi perempuan paling terkemuka pada masanya.
Selain itu, sejumlah sahabat juga memuji Sayyidah Sukainah sebagai perempuan yang memiliki akhlak bagus, seorang zahidah (bersahaja), tutur katanya indah, kritikus sastra, dan cerdas.
Ibnu al-Jauzi menuturkan dari Sufyan ats-Tsauri tentang sosok Sayyidah Sukainah begini:
“Ia rajin bangun malam untuk beribadah, tahajud. Ia juga perempuan yang dermawan. Manakala berangkat haji, ia banyak memberi sedekah kepada kaum fakir miskin yang haji bersamanya.”
Sementara itu, Ahmad Syauqi, raja penyair Nil terkenal, menulis puisi indah tentang perempuan ulama ini:
Lihatlah, Sukainah
Namanya menebar harum di seluruh pojok bumi
Ia mengajarkan kata-kata Nabi
Dan menafsirkan kitab suci.
Sukainah sering bertemu dan berdiskusi di rumahnya tentang sastra prosa maupun puisi dengan para begawan sastra pada masanya, antara lain: Jarir, Farazdaq, dan Jamil Batsinah.
Di rumahnya, ada ruang untuk pengajian publik dan salon sastra. Dalam pengajiannya, hadirinnya ialah para sarjana, laki-laki dan perempuan, serta masyarakat umum.
Tidak hanya itu, Sukainah juga menjadi buah bibir publik luas lantaran parasnya yang cantik jelita dengan rambutnya yang tersisir indah.
Tidak Mengenakan Hijab
Dikabarkan bahwa ia sering kali membiarkan rambut indahnya itu terbuka. Dengan kata lain, ia sering tidak mengenakan kerudung atau jilbab/hijab.
Penulis buku Al-Aghani, sebuah ensiklopedia sastra, kisah, dan puisi, Abu al-Faraj al-Isfahani, menulis:
“Sukainah adalah perempuan dengan rambut paling indah. Ia menyisir dan merapikan rambutnya begitu apik. Tak ada perempuan dengan rambut seindah rambutnya. Hingga ia menjadi mode tersendiri bagi kaum perempuan zamannya yang disebut dengan namanya mode Sukainah. Umar bin Abdul Aziz menghukum laki-laki yang menyisir rambutnya ala Sukainiyah dengan mengguntingnya.”
Umar Ridha Kahalah, penulis A’lam an-Nisa, ensiklopedia ulama perempuan di dunia Arab-Islam, menulis hal yang sama.
Dan, ia menginformasikan kisah perdebatan yang menarik tentang kecantikan antara Sukainah dan Aisyah:
“Sukainah adalah perempuan paling cantik pada masanya. Suatu saat, ia berkata kepada temannya, Aisyah binti Thalhah, “Aku lebih cantik darimu.”
Aisyah pun membalas, “Aku lebih cantik darimu.” Lalu, keduanya mengadu kepada Umar bin Abi Rabiah sambil minta pendapatnya.
Umar kemudian mengatakan, “Aku akan memutuskan perkara kalian. Kamu Sukainah lebih manis darinya, dan kamu Aisyah, paling cantik darinya. Sukainah kemudian mengatakan, “Sungguh, Anda telah memutuskan dengan benar.” []