• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Gerakan Kultural Perempuan dalam Islam

Menurut mereka, banyak agamawan yang belum memberikan apresiasi terhadap hak-hak perempuan secara setara dan adil.

Redaksi Redaksi
22/12/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Gerakan Perempuan

Gerakan Perempuan

599
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Seperti sudah dikemukakan di awal bahwa salah satu kendala besar yang sering kali dihadapi gerakan perempuan di berbagai dunia Islam ialah pandangan-pandangan keagamaan tradisional-konservatif.

Menurut mereka, banyak agamawan yang belum memberikan apresiasi terhadap hak-hak perempuan secara setara dan adil.

Berbagai isu penegakan hak-hak asasi perempuan yang diperjuangkan gerakan perempuan sering kali menghadapi resistansi yang besar dari mereka. Kasus ini sesungguhnya juga pernah para aktivis Indonesia alami pada awal perjuangan mereka.

Masih terekam dalam ingatan saya bahwa isu-isu perempuan dan tuntutan-tuntutan kesetaraan dan keadilan bagi mereka. Termasuk mulai para feminis gulirkan “sekuler” (tidak berbasis keagamaan) pada sekitar akhir tahun 80 an.

Pada mulanya telah menimbulkan resistansi yang tinggi dari kalangan agamawan dalam kadar yang cukup masif dan keras. Ide kesetaraan laki-laki dan perempuan, menurut kalangan agamawan pada saat itu, merupakan ide yang akan merusak tatanan Islam dan agama.

Baca Juga:

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

Sementara, sejumlah kalangan feminis sekuler melihat agama secara pukul rata turut andil sebagai penyebab ketertindasan kaum perempuan. Mereka menganggap agama tidak perlu ia libatkan dalam perjuangan dan gerakan.

Belajar dari pengalaman tersebut, terobosan kemudian beberapa aktivis muslim lakukan termasuk masuk ke dunia pesantren melalui berbagai aktivitas pendidikan dan pelatihan di seputar isu-isu gender.

Beberapa di antaranya jalah P3M, Rahima, Puan Amal Hayati (Jakarta), dan Fahmina Institute (Cirebon). Aktivitas-aktivitas lembaga-lembaga ini telah menghasilkan sejumlah pandangan baru yang kritis dan mencerahkan, terutama dalam mengapresiasi isu-isu perempuan.

Pemahaman keagamaan yang diskriminatif dan patriarkis berhasil mereka perbaiki. Tafsir-tafsir keagamaan klasik dan konservatif berhasil mereka reinterpretasi dalam bentuknya yang lebih terbuka, progresif dan rekonstruktif.

Dalam waktu yang tidak lama setelah itu, para aktivis berbasis pendidikan agama atau pesantren mendirikan lembaga-lembaga sosial keagamaan yang bekerja untuk isu-isu perempuan. []

Tags: gerakanislamkulturalperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Penindasan Palestina

    Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID