“Saya tahu persis kok letak tutup botol dan perabot dapur lainnya ada dimana. Karena saya merasa dapur itu daerah kekuasaan saya!” ujar Ridho Slank saat berbincang bersama Rutgers pada Sabtu, 25 Juli 2020 lalu melalui platform Live Instagram. Gitaris band kenamaan ini berseloroh kalau kegemarannya memasak bahkan sudah tertanam sejak sebelum ia menikah. Akan tetapi, dalam perbincangan sore yang dibingkai tema Laki-laki Generasi Baru Anti Kekerasan itu, tak menampik kalau sebenarnya ia pun menginginkan istri yang bisa memasak.
Dalam gambaran Ridho muda, istri yang akan dinikahinya nanti idealnya adalah perempuan yang pandai memasak. Tapi siapa yang bisa melawan takdir Tuhan, jika ternyata justru ia memperistri perempuan cantik yang tak suka masak? Bahkan, sejak memperistri Oni Serojawati Hafiedz 20 tahun lalu, justru personel Slank inilah yang kemudian menjadi chef keluarganya. “Masak itu kan karena aku senang, dan istriku juga senang banget. Misalnya dia mau makan apa, terus aku bikinin. Juga kalau anak-anak mau makan apa, aku yang masakin.”
Kecewakah ia? Nyatanya tidak sama sekali. Ridho sadar bahwa dimulainya perjalanan berumahtangga sejatinya harus ditandai dengan bangunan kesepakatan dan kesalingan. Kesepakatan untuk sama-sama bertanggungjawab, bersama-sama membangun rasa saling menghormati dan saling percaya pada pasangan. Sebab itulah perkara bisa-tidaknya seorang istri memasak sama sekali bukan masalah, apalagi sampai melabeli mereka sebagai pasangan yang tidak mampu mengurus keluarga.
Justru, Ridho bersyukur dianugerahi istri yang sudah menjadi support system terbaiknya selama ini, untuk bersama-sama membangun keluarga. Ridho menegaskan juga, “Orang kan banyak mikir laki-laki itu kepala keluarga, tapi bagiku, kita ini team work, jadi ya bareng-bareng aja. Istriku selalu aku ajak diskusi tiap menjelang tidur, besok mau ngapain, apa yang mau kita kerjain lagi.”
Di matanya, Oni bahkan tak jarang menjelma menjadi sosok ayah bagi anak-anak bilamana Ridho tak ada di rumah. Terutama saat Slank memiliki jadwal tour manggung ke luar kota berhari-hari bahkan sampai hitungan bulan. “Dia bisa jadi Ayah saat aku di luar kota lho,” imbuh Ridho. Dengan ketiadaannya di rumah, otomatis semua kendali rumahtangga dan urusan pengasuhan anak sepenuhnya ada pada Oni. Ridho percaya penuh atas kemampuan sang istri menghandle semua urusan keluarga.
Ridho tidak bisa membayangkan bila semua urusan harus digantungkan sepenuhnya kepadanya, tanpa melibatkan sang istri sedikitpun. Salah satu contoh konkrit ini bisa terlihat dalam tangkapan layar akun instagram sang istri yang membagikan pengalamannya mengurus tiga anak laki-laki dan seorang perempuan yang sudah beranjak remaja. Secara telaten, sabar dan konsisten, bahkan Oni piawai mendidik salah seorang anaknya yang sejak kecil mengidap gejala ADHD.
Konsekwensi dari ini, tentu saja membuat Oni sering bolak-balik berurusan dengan sekolah, sebab sang anak sering terlibat konflik dengan teman-temannya. Muaranya tak lain lantaran lemahnya fokus sang anak dibanding anak-anak seusianya secara umum. Sehingga, baik sang anak maupun teman-temannya sering menjumpai kesalahpahaman yang berujung pertikaian.
Namun dengan ikhtiar kuat dan ketelatenan Oni & Ridho, anaknya itu kini telah tumbuh menjadi remaja SMA yang berkarakter kuat dan tahu apa yang dimaui. Sudah bisa menentukan sendiri kemana cita-citanya akan diarahkan. Tentu saja ini menjadi kado istimewa bagi usaha keras Oni & Ridho sebagai orangtua. Dan hal tersebut akan sangat sulit bilamana hanya salah satu pihak yang pro aktif yang mengusahakan sedang pasangannya tidak.
Dalam banyak hal, Oni justru banyak memberikan masukan-masukan yang sangat brilian dan visioner ketimbang dirinya. “Aku sering nggak kepikiran lho pada suatu hal kalau dia tidak kasih masukan,” jelas Ridho. Pada masa pandemi korona ini misalnya, Oni banyak sekali memberi ide-ide brilian. Termasuk ide untuk mengembangkan keahlian Ridho dalam hal masak-memasak. Di tengah sepinya kesempatan pekerjaan di dunia musik sebab korona, tanpa diduga akhirnya peluang mengembangkan hobi berkreasi di dapur inilah yang mendatangkan pemasukan yang sangat membantu.
Ridho banyak menerima order kue dan masakan dari kolega dan keluarga besarnya. Bahkan, ia juga mendapat kesempatan mengisi acara seputar baking, yang salah satunya bersama mantan Menteri Kelautan, Susi Pujiastuti. Kegemaran Ridho dalam hal masak-memasak, diakuinya sudah muncul sejak sebelum menikah. Ia sudah terbiasa berkutat di dapur sejak masih lajang dan tinggal dengan orangtuanya.
Selain karena faktor didikan orangtua, bungsu dari 7 bersaudara ini banyak mencontoh kehidupan kakak-kakaknya yang juga mandiri dan mau terlibat dalam urusan pekerjaan rumahtangga. Mulai dari bersih-bersih rumah sampai dengan mengurus dapur, dikerjakan bersama-sama seluruh anggota keluarga. Tidak ada keistimewaan anak yang satu dari anak yang lainnya.
“Sejak aku masih tinggal dengan orangtua, pas pulang manggung kalau sudah sampai rumah kadang aku langsung mijit mereka kalau mereka memintaku. Atau semisal ada lantai yang kotor, ya aku bersihin dulu. Mereka nggak mengistimewakan aku, dan akupun ya merasa kalau sudah di rumah, aku jadi anak-anak mereka. Jadi kalau sekarang ini aku hobi masak dan biasa memasak untuk keluargaku, ya di mata mereka biasa-biasa saja,” ujar gitaris yang bergabung dengan Slank tahun 1997.
Kemandirian ini rupanya terbawa sampai mereka menikah, tak terkecuali Ridho. Sejak anak pertamanya lahir, Ridho turun dan terlibat langsung. “Gantiin popok, ngasuh anak, semuanya aku handle. Kan aku pikir, 9 bulan sudah cukup merepotkan bagi istriku mengandung, apalagi kalau habis melahirkan itu kadang aku tinggal touring, pasti dia kerepotan banget. Makanya kalau aku di rumah, aku ambil alih semua pekerjaan rumahtangga.
Aku memang suka. Istriku sama sekali tidak pernah memintaku melakukan ini atau harus begini. Makanya kalau anak nangis, aku langsung turun,” cerita Ridho panjang lebar. Bahkan, ketika anaknya masih bayi dan sakit flu, Ridho tanpa segan menyedotnya pakai mulut.
Semua hal tersebut ia lakukan dengan penuh kesadaran karena ia merasa memang demikianlah semestinya rumahtangga dibangun. Ridho menyadari bahwa pekerjaan rumahtangga sejatinya adalah pekerjaan bersama. “Kayaknya kalau aku bisa menyusui, aku susui deh anak-anakku!” imbuhnya lagi dengan gelak tawa sambil membayangkan hal-hal yang lazim dilakukannya selama ini di rumah.
Ridho juga bukan tipikal orang yang senang mendiami masalah. Bilamana ada sedikit permasalahan dengan sang istri, sebisa mungkin segera mencari solusinya. Dia mengaku sulit tidur jika ada konflik. Ia lebih memilih membangunkan istrinya jika sudah tertidur sementara persoalan yang muncul belum teratasi. “Karena kalau bukan kita, ya siapa lagi? Bicarain pelan-pelan sampai dapat mood-nya. Kan nggak enak ya dipunggungin istri pas tidur. Dan aku juga bukan orang yang gengsian.”
Slank & Isu Perempuan
Bernaung di bawah band rock yang selama ini kuat dengan imej maskulin tidak membuat Ridho merasa harus khawatir dianggap takut istri. Justru menurutnya, Slank sangat menaruh hormat pada perempuan. Seluruh personelnya Slank sangat menaruh hormat pada perempuan. Bahkan hampir semua lagu-lagu Slank konsern pada isu-isu perempuan. “Slank punya lagu khusus buat ibu, buat pasangan kita (istri, red). Intinya kita nggak boleh kasar sama perempuan.”
Boleh jadi hal tersebut karena pengaruh besar peran Bunda Iffet, Manajer Slank yang juga ibunda Bimbim, dalam membesarkan nama Slank sekaligus mendidik para personelnya. Oleh karenanya, baik Ridho maupun personel Slank lainnya sepakat bahwa perempuan adalah mahluk Tuhan yang harus disayang dan dihormati. Perempuan adalah partner laki-laki yang satu sama lain akan saling mendukung, saling support dan sayang. []