Mubadalah.id – Setelah Islam diturunkan ke muka bumi, Allah Swt melarang perlakuan diskriminatif dan tindak kekerasan terhadap anak perempuan, dan kehadiran mereka harus disambut dengan sukacita, tanpa membedakan jenis kelaminnya.
Bahkan, Islam secara khusus telah menggariskan hak-hak anak yang harus para orang tua, masyarakat, maupun lingkungannya penuhi.
Hal ini bisa kita buktikan dengan menganjurkan setiap orang tua untuk memperlakukan anak perempuan dan laki-laki dengan cara yang adil, penuh kasih sayang. Serta membahagiakan hidupnya tanpa membedakan anak laki-laki atau perempuan. Beberapa hak perlindungan terhadap anak, antara lain tercantum dalam ayat-ayat al-Qur’an berikut:
Dalil al-Qur’an
وَكَذٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيْرٍ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ قَتْلَ اَوْلَادِهِمْ شُرَكَاۤؤُهُمْ لِيُرْدُوْهُمْ وَلِيَلْبِسُوْا عَلَيْهِمْ دِيْنَهُمْۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا فَعَلُوْهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُوْنَ
Dan demikianlah berhala-berhala mereka (setan) menjadikan terasa indah bagi banyak orang musyrik membunuh anak-anak mereka, untuk membinasakan mereka dan mengacaukan agama mereka sendiri. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya, biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (QS. al-An’am [6]: 137)
قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ قَتَلُوْٓا اَوْلَادَهُمْ سَفَهًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّحَرَّمُوْا مَا رَزَقَهُمُ اللّٰهُ افْتِرَاۤءً عَلَى اللّٰهِ ۗقَدْ ضَلُّوْا وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ ࣖ
Sungguh rugi mereka yang membunuh anak-anaknya. Karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan mengharamkan rezeki yang Allah berikan kepada mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap Allah. Sungguh, mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk. (QS. al-An’am [6]: 140)
Kemudian, dalam ayat lain Allah Swt berfirman:
قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًاۚ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ ۚوَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang Tuhan haramkan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka. Janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi. Janganlah kamu membunuh orang yang Allah haramkan kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti. (QS. al-An’am [6]: 151). []