Mubadalah.id – Selain calon Ibu, calon Ayah juga patut untuk memperbanyak amalan guna melancarkan kehamilan istri, dimulai dari istri saat mengandung. Upaya-upaya berdoa demi kebaikan istri dan anak adalah sebuah kewajiban bagi para suami. Agar anak yang lahir menjadi anak yang saleh-salihah. Juga istri diberikan keselamatan dan kemudahan selama masa kehamilan.
Masa kehamilan adalah masa yang berat bagi istri, untuk itu dukungan moral dari suami sangat istri butuhkan. Baik itu dari masa-masa kehamilan trimester pertama hingga saat-saat melahirkan. Support suami adalah salah satu yang dapat menjadi penyemangat bagi istri.
Pendampingan Suami Adalah Sebuah Kewajiban
Ada banyak yang bisa suami lakukan bagi istri, terutama pendampingan. Masa kehamilan adalah masa yang rentan bagi istri. Khususnya bagi kesehatan mentalnya. Pada trimester pertama istri sangat membutuhkan pendampingan dari suami. Entah itu saat pergi check up ke rumah sakit, maupun ikut berkontribusi dalam membantu pekerjaan rumah.
Pada awal kehamilan, biasanya para calon Ibu mengalami masa-masa yang tidak mudah. Mulai dari mual untuk makan, tidak memiliki kekuatan untuk bangun dari tempat tidur, bahkan sudah menjadi hal umum bagi perempuan hamil masuk ke rumah sakit pada masa awal kehamilan.
Pada trimester tiga pun demikian, perempuan hamil menjadi sukar tidur, miring kiri salah miring kanan pun salah, mood berubah-ubah. Sehingga kepahaman dan pendampingan sang suami menjadi sebuah keharusan.
Karena kesalingan antara suami-istri adalah bentuk kerjasama yang paling nyata dalam rumah tangga. Apalagi jika kehamilan anak pertama bagi pengantin baru. Tak pelik, transisi dari kehidupan berdua yang sederhana akan menjadi penuh hiruk pikuk.
Amalan Suami Ketika Istri Hamil
Setiap calon orangtua pasti ingin mendapatkan anak yang salih-salihah. Untuk itu menjadi sebuah usaha mendapatkannya melalui doa. Amalan bagi suami dapat membaca surah al-Fatihah sebanyak 7 kali setiap habis salat subuh dan tiupkan pada perut istri yang sedang hamil.
Amalan selanjutnya suami dapat membaca surah al-Insyirah sebanyak 7 kali setiap ba’da salat Maghrib dan tiupkan pada perut istri. Juga perbanyaklah membaca doa:
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مَادَامَ فِيْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ وَاشْفِهِ أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَآؤُكَ شِفَآءً لَايُغَادِرُ سَقَمًا, اَللّٰهُمَّ صَوِّرْهُ فِيْ بَطْنِ زَوْحَتِيْ صُوْرَةً حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ, اَللّٰهُمَّ أَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ وَقْتَ وِلَادَتِهَا سَهْلًا وَتَسْلِيْمًا, اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلًا وَعَاقِلًا حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلًا. اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْحَدِيْثِ وَالْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Yang artinya:
“Ya Allah, jagalah anakku selama ia berada dalam perut istriku, sehatkan ia, sesungguhnya Engkau Yang Maha Menyehatkan, tak ada kesehatan kecuali kesehatan dari-Mu, kesehatan yang tak terganggu penyakit, Ya Allah, bentuk ia yang ada di perut istriku dalam rupa yang baik, tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu pada Rasul-Mu, Ya Allah, keluarkan dia dari perut istriku pada saat kelahirannya secara mudah dan selamat. Wahai Tuhanku Allah, jadikan ia utuh, sempurna, berakal, cerdas, berilmu, dan beramal, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan rupanya, dan fasihkan lisannya untuk membaca hadits dan Al-Qur’an Yang Agung, dengan berkah Nabi Muhammad Saw. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh keberadaan.”
Sesungguhnya ijtihad dari calon Ayah dan Ibu dalam mendidik anak dimulai sejak anak dari dalam kandungan. Sehingga ada baiknya calon Ibu dan Ayah memperbanyak amalan sejak dini. []