Mubadalah.id – Suri tauladan telah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam mendidik anak-anaknya untuk mencapai generasi berkualitas. Berikut ini beberapa contoh suri tauladan Nabi Muhammad Saw:
Pertama, tuntunan bayi yang baru lahir untuk diperdengarkan adzan di telinga kanan dan igomat di telinga kirinya. Rasulullah bersabda, “Ajarkanlah kalimat Laa ilaaha Illallahu kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar” (HR. al-Hakim).
Makna dari tuntunan ini adalah tuntunan pertama kepadanya akan kebesaran Allah SWT. Memberi ajaran pertama sebagai umat Islam untuk bersyahadat, bersaksi bahwa “Tiada Tuhan selain Allah”.
Kemudian, sebagai bekal kecerdasan spiritual dalam perkembangan selanjutnya. Juga termasuk melindungi bayi dari gangguan setan.
Kedua, memberi nama yang baik. Nama adalah identitas dan tanda pertama yang diberikan oleh orangtua. Nama yang baik adalah nama yang memiliki lafadz dan makna yang baik. Bahkan ia adalah doa dan harapan dari orangtua.
Dengan memberi nama yang baik, harapannya anak memiliki karakter dan dikenal orang lain sebagai orang yang memiliki karakter tersebut.
Berdoa untuk Anak
Ketiga, selalu berdoa untuk anak. Nabi Muhammad Saw sering memperdengarkan dzikir dan berdoa untuk anak-anaknya. Sebagai orangtua, doa perlu kita panjatkan agar anak selalu berada dalam keselamatan dan perlindungan. Dzikir dan doa yang biasa dilakukan orangtua juga akan dicontoh anak.
Keempat, mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang. Nabi Muhammad saw adalah seorang ayah yang sangat sayang dan penuh perhatian kepada anak.
Berdasarkan kisah, beliau adalah orang yang senang dan dekat dengan anak. Beliau tidak segan untuk menggendong anak, mengusap kepalanya dan mencium anak dengan penuh kasih sayang. Beliau juga bercanda, bercerita dan bermain dengan anak-anak.
Banyak ahli psikologi modern yang mengatakan bahwa cinta dan kasih sayang ini sangat penting. Anak membutuhkan kasih sayang untuk mengembangkan kepercayaan dasar.
Kepercayaan dasar ini sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, terutama keterampilan sosialisasinya. Kasih sayang dalam bentuk penghargaan berdampak pada kemandirian dan rasa percaya diri yang baik.
Kelima, mengutamakan pendidikan karakter atau budi pekerti. Nabi Muhammad saw adalah sosok yang menjadi panutan dalam membangun karakter. Rukun Iman dan Rukun Islam adalah nilai-nilai Islam yang pokok dalam membangun karakter anak.
Agama Islam mengajarkan anak untuk memiliki sikap moderat (at-tawassuth), seimbang dalam segala hal (at-tawazun), berani menegakkan keadilan (al-i’tidal), dan toleransi (at-tasamuh) dalam melaksanakan kebaikan dan mencegah keburukan (amar maruf nahi munkar).
Nabi Muhammad saw juga memiliki sifat-sifat yang dapat kita ajarkan pada anak kita, yaitu: jujur atau berkata benar (Shidiq), dapat dipercaya (Amanah), menyampaikan kebenaran (Tabligh), dan cerdas (Fathanah).