• Login
  • Register
Jumat, 6 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah

Pengakuan Jefri Nichol: Mengapa Tidak Tabu?

Dalam banyak kasus, laki-laki dianggap bebas untuk mengungkapkan pengalaman seksualnya di ruang publik tanpa khawatir mendapat sanksi sosial yang berat.

Achmad Ma'aly hikam mastury Achmad Ma'aly hikam mastury
14/11/2024
in Personal
0
Pengakuan Jefri Nichol

Pengakuan Jefri Nichol

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Aktor muda Jefri Nichol baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan pengakuannya yang menimbulkan kontroversi. Terkenal melalui perannya dalam film “Dear Nathan” (2017), aktor berusia 25 tahun ini mengungkapkan sebuah pernyataan yang memancing banyak reaksi saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Wkwk Project. Acara tersebut dipandu oleh Choki Pardede.

Selama sesi tanya jawab, Choki melontarkan pertanyaan yang mengarah pada kehidupan pribadi Jefri. Khususnya tentang berapa banyak perempuan yang pernah tidur bersamanya. Choki tampak peka dengan pertanyaan tersebut, ia memberikan pilihan agar lebih mudah dijawab. “Di atas 20 atau di bawah 20?” Sang Aktor memang tidak langsung memberikan jawaban secara gamblang. Namun dia memberi isyarat dengan jari telunjuk mengarah ke atas. “Oke, di atas 20,” ucap Choki menyimpulkan.

Meskipun Jefri tidak memberikan jawaban verbal yang jelas, ia memberi isyarat dengan telunjuknya mengarah ke atas. Kemudian Choki tafsirkan sebagai tanda bahwa jumlah tersebut lebih dari 20. Pengakuan ini segera menarik perhatian publik dan memunculkan diskusi yang lebih mendalam tentang implikasinya.

Di balik isyarat sederhana pengakuan Jefri Nichol itu, penulis melihat adanya muatan nilai patriarki dan seksisme yang masih kental dalam budaya masyarakat kita, di mana mengekspos kehidupan pribadi laki-laki di ranah seksual masih sering kita anggap normal, bahkan diidolakan.

Mengapa Tidak Dianggap Tabu?

Salah satu pengguna platform X, dengan nama akun @999o7i, mempertanyakan respons publik yang cenderung tidak mempermasalahkan hal tersebut. “Aktor Jefri Nichol sudah tidur dengan lebih dari 20 wanita di umur 25 ini, kok gak tabu ya?”

Baca Juga:

Kepemimpinan Perempuan dalam Negara: Kajian atas Tiga Ayat Kontroversial

Isu Kontroversial Soal Aborsi

Gender dalam Masyarakat Muslim: Isu Kontroversial

Dear Ahmad Dhani: Idenya Bukan Sekadar Out of the Box, Tapi Juga Seksis

Pertanyaan ini mencerminkan keresahan tentang standar ganda yang berlaku di masyarakat, di mana pria yang mengungkapkan kisah seksualnya kerap kali dianggap sebagai sosok yang “keren” atau “macho”. Sementara perempuan dalam situasi yang sama kemungkinan besar akan menerima stigma negatif atau bahkan kita hujat sebagai “pelacur”.

Pertanyaan ini bisa jadi lahir dari kerisauan atas banyaknya laki-laki yang membanggakan pengalaman ranjang di luar nikahnya.

Mengapa jika laki-laki yang mengatakannya tidak kita nilai sebagai penjahat, malah dipuja-puja sebagai sosok idola?

Fenomena ini menyoroti kenyataan bahwa standar sosial terhadap kehidupan seksual masih cenderung memihak laki-laki. Dalam banyak kasus, laki-laki kita anggap bebas untuk mengungkapkan pengalaman seksualnya di ruang publik tanpa khawatir mendapat sanksi sosial yang berat.

Sebaliknya, perempuan yang mengungkapkan pengalaman serupa hampir pasti akan mendapat kecaman keras. Lalu, apakah ketampanan atau popularitas seseorang dapat menjadi alasan pembenaran bagi mereka untuk membanggakan hal ini di hadapan publik?

Memang Pemeran Jakarta vs Everbody ini tidak mengakuinya dengan lugas. Namun, menurut ilmu ushul fikih, isyarat telunjuknya cukup untuk menunjukkan pengakuannya. Abdul Karim an-Namlah dalam ktabnya, Al-Muhadzzab fi I’lmi al-Muqarin menyebutkan,

الإشارة يحصل بها البيان

“Isyarat dapat memberikan sebuah penjelasan”

Pengaruh Patriarki

Pernyataan tersirat Jefri mengungkap lebih dari sekadar angka. Ini adalah gambaran dari pengaruh patriarki yang masih kuat di masyarakat, di mana pria bebas untuk terbuka mengenai pengalamannya tanpa harus merasa takut akan konsekuensi sosial.

Pengakuan Jefri Nichol tidak hanya menuai perbincangan karena menyentuh aspek kehidupan pribadinya. Namun juga karena menggambarkan pandangan masyarakat yang seolah mendukung laki-laki untuk memiliki pengalaman seksual yang luas tanpa merasa risih, bahkan saat pernyataan tersebut tersampaikan di depan publik.

Hal ini juga berpotensi berbahaya bagi norma sosial dalam jangka panjang. Normalisasi pandangan bahwa laki-laki dinilai lebih “jantan” atau “hebat” karena memiliki banyak pengalaman seksual dapat memperkuat seksisme dan merendahkan derajat perempuan. Perempuan bukanlah sekadar objek untuk kepuasan atau pengalaman hidup seseorang, dan sikap seperti ini hanya akan memperdalam ketidakadilan gender yang sudah lama ada.

Di sinilah kita perlu berpikir ulang. Apakah sebaiknya pengakuan semacam ini kita pandang sebagai hal wajar atau justru kita lihat sebagai peringatan bahwa masyarakat perlu mengedepankan sikap yang lebih adil dan setara dalam menilai pengalaman pribadi pria dan perempuan.

Kontroversi ini mengingatkan bahwa budaya patriarki masih memiliki akar yang kuat dan mendorong kita untuk lebih kritis. Jika masyarakat terus-menerus memberikan “lampu hijau” pada pria yang mengekspresikan kebebasan seksual mereka tanpa konsekuensi, maka seksisme bisa semakin kita normalisasi. []

Tags: kontroversialPatriakiseksisme
Achmad Ma'aly hikam mastury

Achmad Ma'aly hikam mastury

Hanya seorang pemula dalam penulis, bisa disupport melalui akun instagramnya @am_hikam

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID