• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Sosok Hindun bint Utbah

Sikap Hindun ini kemudian diikuti oleh puluhan orang lainnya, percaya sepenuhnya kepada Nabi dan bergabung di bawah kepemimpinannya. Ia masuk Islam dan di kemudian hari menjadi istri Nabi

Redaksi Redaksi
28/12/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Hindun bint Utbah

Hindun bint Utbah

702
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hindun bint Utbah. Ia istri Abu Sufyan bin Harb, salah seorang tokoh terkemuka suku Quraisy. Keduanya orang yang pernah sangat membenci Nabi.

Ada cerita menarik tentang perempuan ini. Ia pernah sangat dendam kepada Hamzah, paman Nabi, yang bergelar “Singa Tuhan”. Hindun bint Utbah meminta Wahsyi, seorang budak, membunuhnya. Tubuh Hamzah jatuh berlumur darah. Hindun memintanya membelah dadanya dan mengambil hatinya untuk dikunyah-kunyah.

Pada saat “Fath Makkah”, pembukaan atau penaklukan kota Makkah, Nabi Muhammad Saw menyampaikan amnesti umum. “Hari ini kalian bebas. Tak ada dendam”, kata Rasulullah Saw dari atas punggung untanya.

Hindun menemui Nabi. Ia menutup rapat wajahnya, bercadar. Lalu mengatakan: “Muhammad, aku beriman kepada Allah dan aku percaya kepadamu.”

Nabi sangat mengenal suara perempuan itu. Lalu mengatakan, “Kamu Hindun bint Utbah bukan?”. Perempuan ini membuka cadarnya, dan menjawab, “Ya, benar, aku Hindun binti Utbah.”

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Saat Menyelesaikan Masalah dengan Sang Istri, Nabi Muhammad Saw Memilih Negosiasi

Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

Kemudian, Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Marhaban bik” (Selamat Datang).

Perempuan, istri Abu Sufyan itu kemudian pulang ke rumahnya. Tanpa berpikir panjang lagi, berhala-berhala yang ada di rumahnya dia patahkan sepotong-sepotong sambil mengatakan: “Kunna minka fi Ghurur” (kamu telah menipu kami)”.

Sikap Hindun ini kemudian diikuti oleh puluhan orang lainnya, percaya sepenuhnya kepada Nabi dan bergabung di bawah kepemimpinannya. Ia masuk Islam dan di kemudian hari menjadi istri Nabi. []

Tags: Hindun bint UtbahLembutNabi Muhammad SAWsikap
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Kewajiban dan hak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Film Rahasia Rasa

    Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID