• Login
  • Register
Kamis, 19 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Visi Misi Islam adalah untuk Melindungi yang Lemah

Persis seperti yang diamanatkan al-Qur'an (QS. al-Taubah (9): 71). Sehingga kerahmatan dan kemaslahatan yang diharapkan Islam membumi bagi semua, dilakukan dan dirasakan oleh laki-laki dan perempuan secara resiprokal

Redaksi Redaksi
11/01/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Melindungi yang Lemah

Melindungi yang Lemah

546
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di sini visi dan misi Islam untuk melindungi yang lemah (mustadhafin) menjadi relevan, siapa pun yang lemah, dan dilakukan oleh siapa pun yang memiliki kapasitas melakukan kerja perlindungan dan pemberdayaan, laki-laki maupun perempuan.

Dengan demikian, ayat dan Hadis yang umum tentang kerja-kerja amal saleh untuk pemberdayaan, penguatan, dan perlindungan. Semuanya harus menjadi bermakna dan relevan bagi laki-laki dan perempuan.

Suara perempuan, dalam satu pandangan fikih tertentu, menganggapnya sebagai aurat ketika suara itu mendorong atau mengajak kepada tindakan-tindakan asusila. Suara laki-laki yang juga mendorong, mengajak, atau bahkan merayu dan mengondisikan tindakan asusila juga aurat.

Apalagi jika memperluasnya untuk suara-suara yang mengajak pada perbuatan dosa, pelanggaran norma, korupsi, dan segala kezaliman. Maka akan banyak laki-laki, yang bersuara dan mengajak hal demikian, harusnya kita larang berada di publik. Suara-suara provokator kejahatan adalah aurat, dan kebanyakan dari mereka adalah laki-laki.

Lebih jauh lagi, bisa saja setiap suara yang mendorong pada tindakan haram, seperti zina, kebencian, konflik, kekerasan, dan korups. Bahkan menganggapnya aurat yang harus kita waspadai, baik suara itu keluar dari laki-laki maupun perempuan.

Baca Juga:

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

Pada saat yang sama, laki-laki dan perempuan juga Islam perintahkan untuk mengubah suara yang aurat ini menjadi suara yang mendorong pada kebaikan, anti korupsi, persatuan, dan perdamaian.

Dengan demikian, misi Islam untuk amar makruf nahi mungkar, menguatkan daya dorong untuk mewujudkan kebaikan dan menguatkan daya tahan dari segala keburukan, benar-benar menjadi sesuatu yang bisa mengerjakannya secara bersama oleh laki-laki dan perempuan.

Persis seperti di dalam al-Qur’an (QS. al-Taubah (9): 71). Sehingga kerahmatan dan kemaslahatan yang Islam harapkan dapat membumi bagi semua. Termasuk dapat laki-laki dan perempuan lakukan dan rasakan secara resiprokal.

Begitu pun akhlak mulia yang diajarkan Islam, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, dilakukan dan dinikmati kedua belah pihak, laki-laki dan perempuan. Secara mubadalah. []

Tags: islamlemahMelindungiMisivisi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Dipaksa Menikah

Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya

19 Juni 2025
Perkawinan

Perkawinan Bukan Perbudakan: Hak Kemandirian Perempuan dalam Rumah Tangga

19 Juni 2025
Pasangan Hidupnya

Jangan Rampas Hak Perempuan Memilih Pasangan Hidupnya

19 Juni 2025
Sister in Islam

Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

18 Juni 2025
Kekerasan dalam

Saatnya Mengakhiri Tafsir Kekerasan dalam Rumah Tangga

18 Juni 2025
Pemukulan

Nabi Tak Pernah Membenarkan Pemukulan Terhadap Perempuan

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tastefully Yours

    Tastefully Yours : Membongkar Konstruksi Sosial dari Dapur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkawinan Bukan Perbudakan: Hak Kemandirian Perempuan dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lelaki Patriarki : Bukan Tidak Bisa tapi Engga Mau!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Rampas Hak Perempuan Memilih Pasangan Hidupnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ulasan Crime and Punishment: Kritik terhadap Keangkuhan Intelektual
  • Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya
  • Tastefully Yours : Membongkar Konstruksi Sosial dari Dapur
  • Perkawinan Bukan Perbudakan: Hak Kemandirian Perempuan dalam Rumah Tangga
  • Ibnu Khaldun sebagai Kritik atas Revisi Sejarah dan Pengingkaran Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID