• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Visi Misi Islam adalah untuk Melindungi yang Lemah

Persis seperti yang diamanatkan al-Qur'an (QS. al-Taubah (9): 71). Sehingga kerahmatan dan kemaslahatan yang diharapkan Islam membumi bagi semua, dilakukan dan dirasakan oleh laki-laki dan perempuan secara resiprokal

Redaksi Redaksi
11/01/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Melindungi yang Lemah

Melindungi yang Lemah

546
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di sini visi dan misi Islam untuk melindungi yang lemah (mustadhafin) menjadi relevan, siapa pun yang lemah, dan dilakukan oleh siapa pun yang memiliki kapasitas melakukan kerja perlindungan dan pemberdayaan, laki-laki maupun perempuan.

Dengan demikian, ayat dan Hadis yang umum tentang kerja-kerja amal saleh untuk pemberdayaan, penguatan, dan perlindungan. Semuanya harus menjadi bermakna dan relevan bagi laki-laki dan perempuan.

Suara perempuan, dalam satu pandangan fikih tertentu, menganggapnya sebagai aurat ketika suara itu mendorong atau mengajak kepada tindakan-tindakan asusila. Suara laki-laki yang juga mendorong, mengajak, atau bahkan merayu dan mengondisikan tindakan asusila juga aurat.

Apalagi jika memperluasnya untuk suara-suara yang mengajak pada perbuatan dosa, pelanggaran norma, korupsi, dan segala kezaliman. Maka akan banyak laki-laki, yang bersuara dan mengajak hal demikian, harusnya kita larang berada di publik. Suara-suara provokator kejahatan adalah aurat, dan kebanyakan dari mereka adalah laki-laki.

Lebih jauh lagi, bisa saja setiap suara yang mendorong pada tindakan haram, seperti zina, kebencian, konflik, kekerasan, dan korups. Bahkan menganggapnya aurat yang harus kita waspadai, baik suara itu keluar dari laki-laki maupun perempuan.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Membongkar Dalil Lemah di Balik Khitan Perempuan

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Pada saat yang sama, laki-laki dan perempuan juga Islam perintahkan untuk mengubah suara yang aurat ini menjadi suara yang mendorong pada kebaikan, anti korupsi, persatuan, dan perdamaian.

Dengan demikian, misi Islam untuk amar makruf nahi mungkar, menguatkan daya dorong untuk mewujudkan kebaikan dan menguatkan daya tahan dari segala keburukan, benar-benar menjadi sesuatu yang bisa mengerjakannya secara bersama oleh laki-laki dan perempuan.

Persis seperti di dalam al-Qur’an (QS. al-Taubah (9): 71). Sehingga kerahmatan dan kemaslahatan yang Islam harapkan dapat membumi bagi semua. Termasuk dapat laki-laki dan perempuan lakukan dan rasakan secara resiprokal.

Begitu pun akhlak mulia yang diajarkan Islam, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, dilakukan dan dinikmati kedua belah pihak, laki-laki dan perempuan. Secara mubadalah. []

Tags: islamlemahMelindungiMisivisi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID