• Login
  • Register
Minggu, 15 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Islam Memuliakan Manusia

Berdasarkan teks al-Qur'an tersebut di atas, tampak jelas bahwa manusia, anak-anak Adam, adalah ciptaan Tuhan yang paling unggul, mulia dan terhormat dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lain

Redaksi Redaksi
18/02/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Islam Memuliakan Manusia

Islam Memuliakan Manusia

716
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah Swt untuk memuliakan manusia. Al-Qur’an secara tegas menyatakan:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا ࣖ

“Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS. al-Isra’ ayat 70).

Berdasarkan teks al-Qur’an tersebut di atas, tampak jelas bahwa manusia, anak-anak Adam, adalah ciptaan Tuhan yang paling unggul, mulia dan terhormat dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lain. Tuhan tidak menyebut jdentitas-identitas sosio-kultural, bahkan tidak juga agama manusia.

Atas dasar penghargaan Tuhan itu, dan dengan posisi manusia seperti itu. Dia menyerahkan dan memberikan kepercayaan kepada manusia sebagai pemegang amanat pengelolaan, pengaturan, dan pemakmuran bumi ini. Al-Qur’an menyebut tugas kemanusiaan ini sebagai khilafah fi al-ardh.

Baca Juga:

Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

Prinsip Penghormatan dan Kasih Sayang Jadi Fondasi untuk Berelasi Antar Manusia

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

Dalam sebuah drama kosmik, Tuhan menyatakan tugas kekhilafahan tersebut:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ (30) وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ (31)

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?’ Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman: Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!” (QS. al-Baqarah (2): 30-31).

Keunggulan Manusia

Ayat al-Qur’an tersebut di atas ingin menjelaskan bahwa keunggulan manusia atas Malaikat terletak pada akal intelektual. Dengannya, manusia mendapatkan anugerah pengetahuan tentang segala sesuatu dan berbagai hal.

Akal intelektual atau ilmu pengetahuan merupakan unsur utama mengapa manusia lebih unggul dari ciptaan Tuhan yang lain. Tuhan hanya menyuruh Adam untuk mengenali “nama-nama”. Hal ini tentu mengandung makna yang mendalam dan luas.

Nama adalah simbol-simbol atau tanda-tanda. Ia adalah simbol/tanda bagi seluruh ciptaan Tuhan. Segala entitas, atau yang ada apa pun bentuknya, yang nampak maupun tersembunyi, membutuhkan identitas, dan dengan nama itulah identitas segala hal diketahui.

Karena potensi pengetahuan manusia itu pula, maka ia mendapat tugas untuk mengemban amanat Tuhan. Ke-khilafahan, pada intinya, adalah amanat Tuhan kepada manusia untuk pengelolaan dan pengaturan kehidupan manusia di muka bumi yang sesuai dengan kehendak-kehendak Tuhan.

Dari sinilah, maka sering kita katakan bahwa manusia adalah Khalifah Tuhan di muka bumi. Artinya adalah bahwa manusia menjadi wakil Tuhan di muka bumi dan bertanggung jawab atas pengelolaannya. []

Tags: islammanusiaMemuliakan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perkawinan yang Kokoh

Bagaimana Mewujudkan Perkawinan yang Kokoh dan Penuh Kasih Sayang?

14 Juni 2025
Relasi Suami dan Istri

Ayat Al-Qur’an tentang Relasi Suami dan Istri

14 Juni 2025
Difabel

Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

13 Juni 2025
Rumah Tangga

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

13 Juni 2025
Relasi dalam

Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri

13 Juni 2025
Prinsip Penghormatan

Prinsip Penghormatan dan Kasih Sayang Jadi Fondasi untuk Berelasi Antar Manusia

13 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

    Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair, Pengangguran Struktural, dan Nilai Humanisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Katanya, Jadi Perempuan Tidak Perlu Repot?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ayat Al-Qur’an tentang Relasi Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?
  • Bagaimana Mewujudkan Perkawinan yang Kokoh dan Penuh Kasih Sayang?
  • Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara
  • Ayat Al-Qur’an tentang Relasi Suami dan Istri
  • Job Fair, Pengangguran Struktural, dan Nilai Humanisme

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID