• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Koleksi Shalawat Gender dan Kemanusiaan

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
02/10/2020
in Aktual, Featured
0
shalawat gender

shalawat gender dan kemanusiaan dilombakan di Youtube Faqih Abdul Kodir.

667
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Siapa tidak kenal dengan sholawat? Sebuah ajaran Islam yang mentradisi dalam doa-doa bagi kebaikan, keberkahan, dan kedamaian Nabi Muhammad Saw. Ajaran ini langsung diperintahkan Allah Swt dalam sebuah ayat al-Qur’an:

“Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya selalu mendo’akan sholawat kepada Nabi, maka wahai orang-orang yang beriman; panjatkan do’a sholawat (keberkahan) untuknya dan kirimkan doa salam (kedamaian) baginya.” (QS. Al-Ahzab, 33: 56).

Dalam kehidupan umat Islam, terutama di Indonesia, do’a sholawat telah menjadi seni dan tradisi tersendiri yang menghiasi hari-hari mereka. Ada yang berbentuk prosa, puisi, kidung dan nyanyian. Dalam kompilasi al-Barzanji misalnya, seluruh catatan tentang Nabi; kelahiran, keindahan postur, keluhuran pekerti, sejarah hidup, perjalanan da’wah, tantangan yang dihadapi dan kesuksesan yang diperoleh, semua digubah dalam rangkaian kata dan kalimat yang sangat indah.

Gubahan ini yang juga dikenal dengan tradisi sholawatan, yang sering dibaca dan dinyanyikan umat Islam, terutama masyarakat dalam kultur pesantren Indonesia di berbagai acara, doa keselamatan berbagai hal, penyambutan kelahiran anak, dan yang lebih sering pada perayaan maulid Nabi Muhammad SAW setiap bulan Rabi’ul Awal tahun Hijriah.

Saat ini, telah banyak syair, puisi dan nyayian mengenai doa sholawat dalam berbagai bahasa dan dengan beragam jenis musik. Syair-syair yang digubah dalam doa sholawat, kebanyakan berkaitan dengan keluhuran budi pekerti Nabi Saw, kepribadian agung dan perilaku teladan yang diharapkan bisa dicontoh oleh umat Islam sekarang. Tradisi sholawat, di samping sebagai hiburan yang motivasional, dimaksudkan juga untuk media pembelajaran terhadap nilai-nilai kemuliaan dari Nabi Muhammad Saw.

Baca Juga:

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

Doa, Mubadalah, dan Spirit Penguatan Perempuan: Catatan Reflektif dari Kuala Lumpur

Di antara nilai kemuliaan yang dihadirkan Nabi Muhammad Saw adalah penghormatan martabat kemanusiaan perempuan, dan relasi yang sinergis dan resiprokal, bukan hierarkis dan dikotomis antara laki-laki dan perempuan. Relasi ini bertumpu pada cara pandang dan perilaku yang bermartabat, adil, dan maslahat. Relasi ini saya perkenalkan kemudian sebagai relasi mubadalah, atau kesalingan dan kerjasama.

Pada akhir tahun 2001, nilai-nilai mubadalah ini aku gubah dalam bentuk “Sholawat Musawah” dalam pelatihan Rahima yang dipimpin Mbak Ciciek Farhah, bagi para guru madrasah di PP Nuris yang diasuh KH. Muhyiddin Abdussamad. Saat ini, sholawat ini telah dikenal publik secara luas, dan dipopulerkan Rahima, Fahmina, Alimat, Fatayat NU, dan lembaga-lembaga jaringan KUPI. Bahkan, pada tahun 2017 telah resmi diangkat sebagai lagu wajib KUPI.

Saya sendiri telah melantunkan lagu sholawat ini di berbagai pertemuan, seminar, pengajian di berbagai daerah di Indonesia, dari ujung Aceh sampai Makasar. Di negara-negara ASEAN (Malaysia, Filipina, dan Thailand), Mesir, Australia, Amerika, Belanda, Jerman, Belgia, dan pernah juga saya dendangkan di gedung Parlemen Inggris di London dalam sebuah pertemuan tentang kiprah KUPI tahun 2018.

Lalu pada tahun 2003, berkat dorongan motivasi Mbak Lies Marcoes, saya gubah satu album penuh kidung-kidung sholawat tentang gender dan kemanusiaan bersama Grup Remaja Kanjeng Sunan Jatibarang Indramayu (Fahmina, 2003). Di antara yang hits, bersama “Sholawat Musawa”, adalah “Sholawat Awliya” dan “Setara di Hadapan Allah Swt”. Ketiga sholawat ini berisi nilai-nilai mubadalah dan kemanusiaan dalam Islam antara laki-laki dan perempuan.

Pada tahun 2015, di hadapan para muballighah dan muballigh Kota serta Kabupaten Tegal, saya gubah sebuah lagu sholawat lagi, yang secara khusus tentang relasi suami istri yang mubadalah. Sholawat ini kemudian hari lebih dikenal dengan nama “Sholawat Mubadalah.” Sholawat ini sering didendangkan pada acara-acara Bimbingan Perkawinan Kemenag RI. Pada perhelatan KUPI tahun 2017, bahkan sholawat ini juga menjadi lagu wajib kedua bagi jaringan KUPI.

“Sholawat Musawah” sudah sering dijadikan materi festival dan dilombakan oleh beberapa lembaga, terutama Rahima di Jember. Terakhir, ia dilombakan pada Ulang Tahun Rahima ke-20 akhir Agustus 2020. “Sholawat Mubadalah” juga pernah difestivalkan dan dilombakan Fahmina bersama Fatayat NU DIY dan Media Mubadalah pada April 2019.

Satu lagi, pada momentum acara HBH Mubadalah Juni 2020, saya gubah lagu “Kasih Mubadalah” atas dorongan Tim Panitia: Maghfiroh Malik, Dul, Zahra Amin, dan Fatikhah Yuliana. Lagu ini juga berisi nilai-nilai mubadalah dalam relasi pasutri, orang tua anak, sosial kemasyarakatan, dan relasi dengan alam semesta.

Nah, menyongsong Bulan Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad Saw, 1-30 Rabiul Awal 1442 H ini (18 Oktober – 15 Nopember 2020), kelima Shalawat Gender dan Kemanusiaan tersebut (Musawah, Awliya, Setara di Hadapan Allah, Mubadalah, dan Kasih Mubadalah) akan dilombakan oleh Kanal Youtube Faqih Abdul Kodir. Melalui momentum Muludan ini, dan melalui lagu-lagus sholawat ini, kita belajar nilai-nilai kasih sayang yang menjadi teladan Nabi Muhammad Saw.

Mungkin bukan lombanya yang penting, bukan juga hadiahnya, melainkan momentum dimana kita bisa bersama-sama menginternalisasi nilai-nilai mubadalah ini, dalam kesadaran kita, terutama anak-anak, remaja, dan muda-mudi kita. Melalui kelima sholawat itu pula, pada bulan agung dan mulia ini, kita perkuat lagi cinta kita kepada Nabi Muhammad Saw dan ajaran-ajaran mulianya. Shallu ala ‘alaih. []

*) Bagi yang mau mendaftar lomba sholawat dengan total hadiah 12 Juta Rupiah, silahkan kontak panitia (+62 853-3199-3298).

Tags: KesalinganMaulid NabiMubadalahshalawat
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

14 Mei 2025
Perjalanan Thudong

Pesan Toleransi dari Perjalanan Suci Para Biksu Thudong di Cirebon

30 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version