• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

Islam hadir bukan semata untuk menata hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan juga untuk memuliakan martabat kemanusiaan

Redaksi Redaksi
11/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Membebaskan Manusia

Membebaskan Manusia

666
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Al-Qur’an, Allah turunkan ke muka bumi untuk membebaskan manusia dari dunia yang gelap menuju dunia yang penuh cahaya.

Imam Al-Qurthubi (w. 671 H/1273 M) menafsirkan kata kegelapan (adh-dhulumat) sebagai kebodohan (al-jahl), kekufuran (al-kufr), dan kesesatan (ad-dlalal). Sedangkan kata an-nur dimaknai sebagai keimanan (al-iman) dan ilmu pengetahuan (al-‘ilm).

As-Sa‘di (w. 1376 H) juga menegaskan bahwa Al-Qur’an membebaskan manusia dari kegelapan kebodohan, kekufuran, akhlak yang buruk, serta kemaksiatan, menuju kehidupan yang disinari cahaya ilmu, iman, dan akhlak yang mulia.

Jika menengok sejarah Arabia sebelum kenabian Muhammad SAW, masa itu kerap disebut sebagai zaman jahiliyah. Secara literal, jahiliyah memang berarti kebodohan atau ketidaktahuan. Namun, kebodohan di sini bukan sekadar tidak bisa membaca, menulis, atau berkesenian, melainkan hilangnya kesadaran akan nilai-nilai dasar kemanusiaan.

Pada masa itu, praktik penindasan, perbudakan, hingga perampasan hak-hak perempuan dan kaum lemah menjadi pemandangan biasa. Masyarakat jahiliyah seolah tidak menyadari bahwa setiap manusia berhak hidup, menyatakan pikiran, dihargai, memperoleh rasa aman, serta diperlakukan adil dan manusiawi.

Baca Juga:

Islam dan Persoalan Gender

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

Karen Armstrong, penulis sejarah agama-agama, menawarkan perspektif yang menarik. Menurutnya, jahiliyah sering hanya orang-orang pahami sebagai era pra-Islam di Arabia, atau zaman kebodohan.

Padahal, makna utama jahiliyah justru terletak pada sifat lekas marah, rasa kagum berlebihan pada diri sendiri, fanatisme kesukuan, keangkuhan, sikap ekstrem, dan di atas semuanya yaitu kecenderungan kronis pada kekerasan serta balas dendam. Singkat kata, jahiliyah adalah kegelapan moral yang melumpuhkan rasa kemanusiaan.

Islam Hadir

Dari titik inilah kita bisa melihat betapa Islam hadir bukan semata untuk menata hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan juga untuk memuliakan martabat kemanusiaan. Pengabdian manusia kepada sesama pada hakikatnya adalah bentuk tertinggi pengabdian kepada Allah SWT.

Dalam kerangka etika spiritual, Mulla Sadra (w. 1640 M) dalam al-Asfar menyebutnya sebagai “perjalanan dari makhluk menuju makhluk bersama Tuhan” (as-safar min al-khalq ila al-khalq bi al-Haqq), yakni jalan Tuhan yang penuh hikmah.

Para fuqaha pun menggambarkan bahwa semua ajaran Islam pada dasarnya ditujukan untuk mewujudkan kemaslahatan umum (al-mashalih al-‘ammah). Seperti ditegaskan oleh ‘Izz ad-Din bin ‘Abd as-Salam (w. 660 H/1262 M), ulama besar mazhab Syafi‘i yang dijuluki Sultanul Ulama:

“Seluruh beban syariat yang Allah wajibkan atas hamba-hamba-Nya adalah demi kemaslahatan mereka sendiri. Allah sama sekali tidak memerlukan siapa pun. Ketaatan manusia tak memberi keuntungan bagi-Nya, dan kedurhakaan manusia tak sedikit pun merugikan-Nya.”

Dengan demikian, pesan pembebasan dalam Islam bukanlah retorika belaka. Al-Qur’an datang menuntun manusia keluar dari segala bentuk kegelapan: kebodohan, fanatisme, kesewenang-wenangan, menuju cahaya ilmu, iman, dan keadilan.

Inilah misi kemanusiaan Islam yang relevan sepanjang zaman—menghidupkan nurani, memuliakan sesama, dan pada akhirnya memakmurkan bumi sebagai wujud pengabdian hakiki kepada Tuhan Yang Maha Esa. []

Tags: GelapislamJahiliyahmanusiamembebaskan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Gender

Islam dan Persoalan Gender

11 Juli 2025
Tauhid

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

11 Juli 2025
Tauhid dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

11 Juli 2025
Berkeluarga

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Film Horor

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

10 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berhaji

    Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam dan Persoalan Gender
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID