• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Abu Syuqqah Menginspirasi Kiai Faqih dalam Menulis Buku 60 Hadis Hak Perempuan

Metode mubadalah secara umum adalah teknik menggali makna dari suatu teks yang paling mungkin bisa kita temukan. Sehingga bisa menyapa laki-laki dan perempuan sebagai subjek setara.

Redaksi Redaksi
01/07/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Hadis

Hadis

679
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dr. Faqihuddin Abdul Kodir menjadi salah satu tokoh KUPI yang mengikuti arah gerakan Syekh Abu Syuqqah. Pria yang kerap disapa Kiai Faqih mengumpulkan 60 teks Hadis sahih terkait hak-hak perempan dalam Islam dalam kitab kecil yang diberi nama Kitab as-Sittin al-Adliyah fi Huquq al-Mar’ah al-Muslimah (2010).

Kitab ini kemudian diterjemahkan dan diberi penjelasan dalam bahasa Indonesia, yang sudah terbit empat kali. Terakhir oleh Diva Press Yogyakarta dengan judul 60 Hadis Sahih Khusus tentang Hak-hak Perempuan dalam Islam Dilengkapi dengan Penafsirannya (2019).

Selain aspek validasi jalur periwayatan dan penyusunan ulang tema-tema Hadis, yang tersisa adalah pemaknaan ulang atas teks-teks tersebut.

Di sini, sebagaimana pada perhelatan KUPI pertama di Kebon Jambu, metode mubadalah menjadi relevan untuk melakukan kerja-kerja pemaknaan ayat-ayat al-Qur’an dan teks-teks Hadis.

Metode mubadalah secara umum adalah teknik menggali makna dari suatu teks yang paling mungkin bisa kita temukan. Sehingga bisa menyapa laki-laki dan perempuan sebagai subjek setara.

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Keduanya sama-sama melakukan dan menerima kebaikan yang dimaksud makna teks tersebut, serta meninggalkan dan harus terhidar dari keburukan yang tidak diinginkannya. Makna yang dikeluarkan dari teks adalah makna yang integral dengan visi rahmatan lil ‘alamin dan akhlak karimah.

Metode ini berdasarkan pada tiga premis: pertama, bahwa Islam hadir untuk manusia, laki-laki dan perempuan. Kedua, bahwa relasi keduanya dalam Islam adalah kesalingan dan kerja sama. Ketiga, interpretasi teks masih terbuka untuk tujuan kedua premis tersebut.

Nusyuz

Misalnya, ayat tentang nusyuz, baik dalam Surat an-Nisa’ ayat 4 maupun ayat 128. Substansinya bisa terjadi dari pihak suami maupun istri, salah satunya, atau bisa juga kedua-duanya melakukan nusyuz.

Sehingga nusyuz tidak bisa hanya kita artikan sebagai pembangkangan istri semata. Melainkan setiap tindakan yang akan menghancurkan hubungan atau ikatan pernikahan, dari suami maupun dari istri.

Penanggulangannya, tentu saja tindakan-tindakan yang akan mengembalikan dan memperkuat hubungan, yang suami dan istri lakukan. Tidak bisa hanya suami saja yang mampu mengendalikan dan mengembalikan keadaaan. Bisa jadi, justru istri yang mampu memperkuat kembali hubungan.

Begitu pun, teks Hadits yang meminta laki-laki berbuat baik pada istrinya, juga sesungguhnya meminta perempuan untuk berbuat baik pada suaminya (Musnad Ahmad, Hadits nomor 10247).

Karena makna inti dari Hadits adalah berbuat baik, dan ia menyapa laki-laki maupun perempuan. Begitu pun Hadis yang melarang perempuan mudah minta cerai tanpa alasan kepada suami. Juga melarang laki-laki mudah menceraikan istrinya tanpa alasan (Sunan Ibn Majah, Hadits nomor 2133).

Karena makna inti dari teks adalah larangan memutus ikatan pernikahan tanpa alasan. Metode mubadalah terinspirasi dari khazanah peradaban Islam. Terutama disiplin ushul fiqh dan tafsir, yang mengenalkan bagaimana sumber-sumber utama ini kita tafsirkan dalam kerangka visi rahmatan lil ‘alamin dan akhlak mulia. []

Tags: Abu SyuqqahbukuDr. Faqihuddin Abdul KodirHadishakInspiransimenulisperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID