Mubadalah.id – Sifat moderat menjadi sangat diperlukan, terutama jika anak menginjak masa remaja dan mulai dewasa. Artinya, orangtua tidak bisa memaksakan kehendak dan keinginannya hanya karena menurut penilaiannya tidak pantas untuk si anak. Akan tetapi, orangtua hendaknya menanyakan terlebih dahulu.
Dengan dialog yang intensif dapat menggali apa yang menjadi keinginan anak. Sikap moderat bukan berarti sikap mengalah dan pasrah mengikuti apa saja yang diinginkan oleh anak, tetapi sebagai pembuka jalan untuk memahami emosi, perasaan, dan situasi yang dihadapi anak.
Contohnya, dalam memilih sekolah atau tempat pendidikan yang bagus dan berkualitas, orangtua tidak bisa memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan anak sesuai dengan pilihan orangtua.
Akan tetapi, dialogkan dengan anak untuk mencari sekolah yang sesuai dengan seleranya dan memenuhi keinginan orangtua.
Tentu saja, sikap tegas dari orangtua juga kita perlukan untuk mengarahkan anak dalam melihat risiko-risiko yang anak akan hadapi kelak. Akan tetapi, sikap tegas sebaiknya harus dengan sikap terbuka yang dapat memberikan peluang kepada anak untuk dapat mengemukakan sikap dan keinginannya.
Rasulullah Saw., sebagaimana layaknya manusia lain, juga bisa marah. Akan tetapi, beliau marah karena sesuatu yang benar. Kalimat yang terucap pun tetap tidak pernah menyimpang dari kebenaran.
Ada seorang laki-laki mengadu kepada Nabi Saw. bahwa ia akan datang terlambat ketika shalat Subuh, karena si fulan yang jadi imamnya suka memanjangkan shalatnya. Ketika berkhutbah menyinggung masalah itu, beliau marah sekali hingga tidak seperti biasanya.
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda, “Wahai sekalian manusia! Ada di antara kalian yang menyebabkan orang lari (dari Islam), maka siapa saja yang menjadi imam, hendaklah mempersingkat shalatnya. Karena di belakang kalian ada orangtua, anak kecil, dan orang yang punya keperluan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) []