Mubadalah.id – Pada mulanya adalah Allah Swt, Tuhan semesta alam. Dialah Tuhan Pencipta. Yang lain, semuanya, yang disebut sebagai alam, adalah diciptakan-Nya.
Sebagai Pencipta, Tuhan mutlak dalam segala hal, sementara alam sebagai ciptaan selalu terbatas. Manusia adalah bagian dari alam, diciptakan dan terbatas. Baik dari sisi fisik, usia, akal, maupun kemampuan dalam hal apa pun.
Al-Qur’an selalu mengingatkan bahwa manusia bukanlah makhluk yang terbaik secara mutlak. Tetapi ia diberi anugerah akal budi, yang membuatnya bisa berbuat baik atau jahat.
Allah Swt, melalui wahyu yang turun kepada para nabi maupun akal budi yang melekat pada setiap manusia, mendorong setiap orang selalu melakukan kebaikan, kepada diri, sesama manusia, maupun alam semesta.
Inspirasi Surat Al-Fatihah
Kita bisa mengambil inspirasi dari surat pertama al-Qur’an, yaitu al-Fatihah, yang berarti pembuka. Surat ini memberi pelajaran penting tentang sifat ketuhanan yang seharusnya menjadi teladan umat manusia (QS. (1): 1-4).
Bahwa Allah Swt itu Maha Pengasih (rahmin), Penyayang (rahim), dan juga Pemelihara seluruh semesta (rabb al ‘alamin).
Dua sifat yang pertama selalu berulang-ulang kita ucapkan dalam kalimat Bismillahirrahmanirrahim, dengan hama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Di dalam Shalat saja, masing-masing dari kita mengucapkannya sebanyak 17 kali. Jika kita menambah aktivitas lain yang juga kita awali basmalah akan lebih banyak lagi.
Dengan membaca basmalah terus-menerus, kita berharap kandungannya tentang sifat kasih sayang Allah Swt melekat dalam kesadaran kita setiap saat.
Karena ada anjuran untuk meneladani akh. lak-Nya, sifat-sifat seperti rahamutiyyah (kasih sayang) dan rububiyyah (melindungi dan memelihara) yang terkandung dalam Surat al-Fatihah.
Termasuk yang kita baca berulang kali, seharusnya menjadi teladan umat manusia dalam berperilaku sehari-hari antar sesama maupun untuk semesta.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (1) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ (2) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ (3) مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ (4)
Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan (Pemelihara) seluruh semesta. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang Memiliki hari kebangkitan.” (QS. al-Fatihah (1): 1-4). []