• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Anak-anak Masih Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Rumah, sekolah, tempat ibadah, fasilitas umum dan tempat bermain, menurut Nyai Badriyah, masih banyak yang tidak ramah anak

Redaksi Redaksi
08/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Anak-anak Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Anak-anak Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual

338
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA mengungkapkan bahwa hingga saat ini anak-anak masih begitu rentan untuk menjadi korban kekerasan seksual.

Rumah, sekolah, tempat ibadah, fasilitas umum dan tempat bermain, menurut Nyai Badriyah, masih banyak yang tidak ramah anak.

Fakta ini, kata Nyai Badriyah, mengharuskan kita menyikapinya secara tepat dan cepat.

Yaitu, mengajarkan sex education pada anak, pola asuh yang tepat, membangun lingkungan protektif, menanamkan ihsan, dan mendoakan adalah beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan.

Sex Education Usia Dini

Nyai Badriyah menyampaikan, semua orang kini menyerukan pentingnya sex education pada anak usia dini.

Baca Juga:

Tonic Immobility: Ketika Korban Kekerasan Seksual Dihakimi Karena Tidak Melawan

Budaya Seksisme: Akar Kekerasan Seksual yang Kerap Diabaikan

Penyalahgunaan Otoritas Agama dalam Film dan Drama

4 Tips Menjadi Kartini Hari Ini

Yaitu pendidikan tentang seksualitas agar anak mengenali tubuhnya sehingga ia terhindar dari menjadi korban atau pelaku kejahatan seksual.

Oleh sebab itu, saat ini, kata Nyai Badriyah, benar-benar memerlukan sex education untuk anak usia dini yang materinya berbasis moral dan agama.

Lebih lanjut, Nyai Badriyah menjelaskan bahwa pada usia 2,5 tahun anak kita sudah bisa dikenalkan dengan 3 organ yang tidak boleh dilihat, disentuh, diraba, dibuat mainan, apalagi dimasukkan sesuatu oleh siapapun.

Tiga organ itu adalah dada (bagi anak perempuan), kemaluan (vagina dan penis), serta dubur dan sekitarnya (pantat).

Jika ada orang yang melakukan hal-hal terlarang tadi, perlu mengajari sang anak untuk teriak minta tolong, lari, atau jika berada dalam keadaan sepi atau tertutup, sang anak bisa menendang atau menggigit alat kelamin penjahat.

Saat mengenalkan 3 organ tersebut orang tua sekaligus menjelaskan pentingnya menutup aurat sebagaimana agama Islam perintahkan.

Kemudian orang tua juga bisa menjelaskan bahwa 3 organ tersebut adalah anugerah Allah yang harus terjaga dan tidak boleh memperlakukannya secara sembarangan.

Dengan sex education yang demikian, Nyai Badriyah menyebutkan, sang anak sejak dini mengenal organ reproduksinya dengan benar.

Dan memahaminya bahwa itu adalah anugerah Allah dan memperlakukannya sebagai organ tubuh yang harus menjaganya.

Dan ia tidak boleh membiarkan organ-organ itu menjadi obyek seksual orang lain. Pada saat yang sama ia juga tidak menggunakan organ-organ itu sembarangan sehingga mengorbankan anak lain. (Rul)

Tags: anak-anakJadiKekerasan seksualkorbanmenjadiNyai Badriyah Fayumirawanrentanulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version