Mubadalah.id – Media informasi dan komunikasi juga dapat menjadi tempat subur untuk mensosialisasikan dan menumbuhkan gagasan keagaamaan yang radikal. Kita tahu bahwa salah satu misi gerakan radikalisme adalah menguasai media informasi.
Oleh karena itu tidak heran banyak muncul gagasan dan wacana keagamaan yang beredar di media. Terutama yang online, yang ditulis oleh aliran-aliran ini.
Perang wacana untuk merebut pengaruh masyarakat benar-benar sangat serius. Oleh karena itu penting bagi keluarga untuk membuat perlindungan tersendiri dari pengaruh keagamaan yang radikal.
Radikalisme agama sendiri berarti pemahaman agama yang menuntut sampai pada sumber aslinya. Paham yang berkembang dalam radikalisme adalah paham keagamaan yang didasarkan pada akarnya yang paling mendasar, dengan penerapan yang harus digunakan dalam keadaan apapun, baik dalam dunia privat maupun publik.
Namun pandangan radikalisme selalu sama dengan pemahaman yang memutlakkan paham sendiri dan kaku, menolak pendapat orang lain, dan mudah menyesat-nyesatkan atau mengkafirkan pihak lain yang tidak sepaham. Hal seperti itu dapat memicu aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama tertentu.
Di sinilah pentingnya bekal pemahaman dan wawasan agama yang baik dan luas bagi pasangan suami-istri atau calon pengantin.
Orang tua harus membekali anak-anak tentang nilai-nilai kemanusiaan dan norma-norma agama dan menjalankannya secara taat, agar anggota keluarga memiliki pegangan dan prinsip kehidupan yang tangguh.
Dengan demikian mereka tidak mudah terpengaruh oleh tafsir agama yang mengarah pada radikalisme. Inilah fungsi keluarga secara religius sekaligus protektif. []