• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Belajar Menghargai Perbedaan dari Buku Beda-beda Tetap Sama-sama

Biarlah perbedaan pendapat itu menjadi satu aalsan kita untuk saling bersatu dan menguatkan, untuk saling bahu-membahu dalam peradaban, dan saling berlomba-lomba dalam kebaikan

Lelah Yumilah Astuti Sapari Lelah Yumilah Astuti Sapari
13/11/2024
in Buku
0
Buku Beda-beda Tetap Sama-sama

Buku Beda-beda Tetap Sama-sama

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Judul Buku: Beda-beda Tetap Sama-sama: Teladan Saling Menghargai Perbedaan Imam Empat Mazhab
Penulis: Siti Aisah
Jumlah Halaman: 183
Penerbit: Yayasan Islam Cinta Indonesia
Cetakan: Pertama, September 2018

Mubadalah.id – Setelah menjadi Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan (SUPI) ISIF Cirebon, saya jadi sering membaca buku-buku keren. Hal ini karena di SUPI setiap malam minggu aku dan teman-teman selalu diajak untuk ikut kegiatan Joglo Baca.

Program Joglo Baca adalah satu kegiatan khusus yang ada di SUPI, tujuan dari program ini ialah untuk meningkatkan literasi seluruh para santri.

Jadi, para santri dalam program Joglo Baca, diwajibkan untuk membaca buku. Mereka harus menyelesaikan membaca satu buku. Lalu, mereka akan mempresentasikannya atau merefleksikan hasil bacaannya.

Adapun presentasi atau refleksi hasil bacaanya ini bisa mereka tuangkan dalam berbagai hal. Misalnya seperti, diskusi buku, drama, ceramah, atau mengemasnya seperti dalam bentuk power point.

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Belajar Toleransi dari Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus Buktisyu

Buku Sayap-Sayap Patah: Kritik Kahlil Gibran terhadap Pernikahan Paksa

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

Karena itu, aku mau share pengalamanku membaca buku yang berjudul “Beda-beda Tetap Sama-sama: Teladan Saling Menghargai Perbedaan Imam Empat Mazhab”.

Penulis Buku

Buku ini ditulis oleh Siti Aisah, seorang penulis perempuan asal Garut. Karena penulisnya merupakan generasi milenial, bahasa yang digunakan dalam bukunya pun sangat ringan dan relate dengan anak-anak muda sepertiku.

Dalam buku “Beda-beda Tetap sama-sama: Teladan Saling Menghargai Perbedaan Imam Empat Mazhab” Siti Aisah membukanya dengan menyempaikan bahwa beda pendapat itu adalah rahmat.

Dalam hal ini Siti Aisah mencoba memberi contoh yang sangat sederhana yaitu perbedaan soal makanan. Di rumah tidak jarang kita dengan anggota keluarga lain sering menginginkan makanan yang berbeda.

Alhasil jika perbedaan keinginan ini tidak dikelola dengan baik, maka akan jadi bahan konflik. Tetapi jika disambut dengan penuh kegembiraan maka akan jadi rahmat, dengan ditandai tersajinya berbagai ragam makanan di meja makan sesuai dengan keinginan para anggota keluarga.

Lebih dari itu, Siti Aisah juga menjelaskan bahwa dalam hukum dan amalan Islam sudah pasti aka nada perbedaan pendapat. Namun sama halnya seperti soal makanan tadi, perbedaan jika kita terima dengan baik, maka akan jadi rahmat.

Sebab, agama Islam yang Allah Swt turunkan melalui Nabi Muhammad Saw, bukanlah menjadi agama untuk memecah belah umat manusia. Namun, Islam turun ke muka bumi untuk mempersatukan umat manusia dalam keindahan dan kedamaian.

Perbedaan di antara kita janganlah dijadikan alasan untuk saling membenci, tapi jadikanlah alasan untuk saling mengasihi dan mencintai.

Empat Imam Madzhab juga Sering Berbeda Peendapat

Lebih lanjut dari itu, Siti Aisyah dalam buku tersebut menjelaskan bahwa Mazhab Hanafi (Imam Abu Hanifah), Mazhab Maliki (Imam Malik), Mazhab Syafi’I (Imam Syafi’i), dan Mazhab Hanbali (Imam Ahmad Ibn Hanbal) sering berbeda pendapat dalam berbagai hukum Islam.

Namun bukan soal perbedaan pendapatnya yang menjadi fokus dalam pembahasan kali ini, tetapi justru bagaimana ke empat madzhab ini tetap saling menghargai dan menghormati pendapat-pendapat tersebut.

Bahkan dalam beberapa kesempatan justru mereka seringkali sailing memuji satu sama lain, meskipun memiliki perbedaan pendapat.

Beliau para imam mazhab tak pernah sakalipun merasa lebih baik atau lebih unggul dari imam-imam mazhab yang lain. Bahkan Imam Syafi’i pernah menuliskan sebuah sajak atau syair pengagungan terhadap Imam Abu Hanifah. Indah sekali bukan persahabat semacam ini.

Memang seharusnya seperti merekalah kita hidup. Tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Tidak menganggap diri paling benar, tidak mudah menyalahkan orang yang berbeda.

Jadi, kalau kita menemukan perbedaan pendapat dalam hal apapun, termasuk dalam pemaknaan hukum Islam, janganlah kita mudah menyalahkan apalagi menganggapnya sesat. Barangkali memang di sana lah kita akan menemukan rahmat Allah.

Seperti yang Siti Aisyah sampaikan “Biarlah perbedaan pendapat itu menjadi satu aalsan kita untuk saling bersatu dan menguatkan, untuk saling bahu-membahu dalam peradaban, dan saling berlomba-lomba dalam kebaikan.” []

Tags: Beda-beda Tetap Sama-samabelajarbukuMenghargaiperbedaan
Lelah Yumilah Astuti Sapari

Lelah Yumilah Astuti Sapari

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF.

Terkait Posts

Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus

Belajar Toleransi dari Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus Buktisyu

30 Mei 2025
Sayap-sayap Patah

Buku Sayap-Sayap Patah: Kritik Kahlil Gibran terhadap Pernikahan Paksa

30 Mei 2025
Perempuan Keluar Malam

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

28 Mei 2025
Daughters of Abraham

Ulasan Daughters of Abraham: Ketika Para Putri Ibrahim Menggugat Tafsir

27 Mei 2025
Buku Toleransi dalam Islam

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

26 Mei 2025
Buku Saku Keluarga Berkah

Membangun Keluarga Sakinah: Telaah Buku Saku Keluarga Berkah

25 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID