• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Belajar Menghargai Perbedaan dari Buku Beda-beda Tetap Sama-sama

Biarlah perbedaan pendapat itu menjadi satu aalsan kita untuk saling bersatu dan menguatkan, untuk saling bahu-membahu dalam peradaban, dan saling berlomba-lomba dalam kebaikan

Lelah Yumilah Astuti Sapari Lelah Yumilah Astuti Sapari
13/11/2024
in Buku
0
Buku Beda-beda Tetap Sama-sama

Buku Beda-beda Tetap Sama-sama

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Judul Buku: Beda-beda Tetap Sama-sama: Teladan Saling Menghargai Perbedaan Imam Empat Mazhab
Penulis: Siti Aisah
Jumlah Halaman: 183
Penerbit: Yayasan Islam Cinta Indonesia
Cetakan: Pertama, September 2018

Mubadalah.id – Setelah menjadi Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan (SUPI) ISIF Cirebon, saya jadi sering membaca buku-buku keren. Hal ini karena di SUPI setiap malam minggu aku dan teman-teman selalu diajak untuk ikut kegiatan Joglo Baca.

Program Joglo Baca adalah satu kegiatan khusus yang ada di SUPI, tujuan dari program ini ialah untuk meningkatkan literasi seluruh para santri.

Jadi, para santri dalam program Joglo Baca, diwajibkan untuk membaca buku. Mereka harus menyelesaikan membaca satu buku. Lalu, mereka akan mempresentasikannya atau merefleksikan hasil bacaannya.

Adapun presentasi atau refleksi hasil bacaanya ini bisa mereka tuangkan dalam berbagai hal. Misalnya seperti, diskusi buku, drama, ceramah, atau mengemasnya seperti dalam bentuk power point.

Baca Juga:

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

Herland: Membayangkan Dunia Tanpa Laki-laki

Alarm Bahaya Pencabulan Anak: Belajar dari Kasus Keluarga di Garut

Karena itu, aku mau share pengalamanku membaca buku yang berjudul “Beda-beda Tetap Sama-sama: Teladan Saling Menghargai Perbedaan Imam Empat Mazhab”.

Penulis Buku

Buku ini ditulis oleh Siti Aisah, seorang penulis perempuan asal Garut. Karena penulisnya merupakan generasi milenial, bahasa yang digunakan dalam bukunya pun sangat ringan dan relate dengan anak-anak muda sepertiku.

Dalam buku “Beda-beda Tetap sama-sama: Teladan Saling Menghargai Perbedaan Imam Empat Mazhab” Siti Aisah membukanya dengan menyempaikan bahwa beda pendapat itu adalah rahmat.

Dalam hal ini Siti Aisah mencoba memberi contoh yang sangat sederhana yaitu perbedaan soal makanan. Di rumah tidak jarang kita dengan anggota keluarga lain sering menginginkan makanan yang berbeda.

Alhasil jika perbedaan keinginan ini tidak dikelola dengan baik, maka akan jadi bahan konflik. Tetapi jika disambut dengan penuh kegembiraan maka akan jadi rahmat, dengan ditandai tersajinya berbagai ragam makanan di meja makan sesuai dengan keinginan para anggota keluarga.

Lebih dari itu, Siti Aisah juga menjelaskan bahwa dalam hukum dan amalan Islam sudah pasti aka nada perbedaan pendapat. Namun sama halnya seperti soal makanan tadi, perbedaan jika kita terima dengan baik, maka akan jadi rahmat.

Sebab, agama Islam yang Allah Swt turunkan melalui Nabi Muhammad Saw, bukanlah menjadi agama untuk memecah belah umat manusia. Namun, Islam turun ke muka bumi untuk mempersatukan umat manusia dalam keindahan dan kedamaian.

Perbedaan di antara kita janganlah dijadikan alasan untuk saling membenci, tapi jadikanlah alasan untuk saling mengasihi dan mencintai.

Empat Imam Madzhab juga Sering Berbeda Peendapat

Lebih lanjut dari itu, Siti Aisyah dalam buku tersebut menjelaskan bahwa Mazhab Hanafi (Imam Abu Hanifah), Mazhab Maliki (Imam Malik), Mazhab Syafi’I (Imam Syafi’i), dan Mazhab Hanbali (Imam Ahmad Ibn Hanbal) sering berbeda pendapat dalam berbagai hukum Islam.

Namun bukan soal perbedaan pendapatnya yang menjadi fokus dalam pembahasan kali ini, tetapi justru bagaimana ke empat madzhab ini tetap saling menghargai dan menghormati pendapat-pendapat tersebut.

Bahkan dalam beberapa kesempatan justru mereka seringkali sailing memuji satu sama lain, meskipun memiliki perbedaan pendapat.

Beliau para imam mazhab tak pernah sakalipun merasa lebih baik atau lebih unggul dari imam-imam mazhab yang lain. Bahkan Imam Syafi’i pernah menuliskan sebuah sajak atau syair pengagungan terhadap Imam Abu Hanifah. Indah sekali bukan persahabat semacam ini.

Memang seharusnya seperti merekalah kita hidup. Tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Tidak menganggap diri paling benar, tidak mudah menyalahkan orang yang berbeda.

Jadi, kalau kita menemukan perbedaan pendapat dalam hal apapun, termasuk dalam pemaknaan hukum Islam, janganlah kita mudah menyalahkan apalagi menganggapnya sesat. Barangkali memang di sana lah kita akan menemukan rahmat Allah.

Seperti yang Siti Aisyah sampaikan “Biarlah perbedaan pendapat itu menjadi satu aalsan kita untuk saling bersatu dan menguatkan, untuk saling bahu-membahu dalam peradaban, dan saling berlomba-lomba dalam kebaikan.” []

Tags: Beda-beda Tetap Sama-samabelajarbukuMenghargaiperbedaan
Lelah Yumilah Astuti Sapari

Lelah Yumilah Astuti Sapari

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF.

Terkait Posts

Umat Bertanya Ulama Menjawab

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

23 Mei 2025
Ummu Haram binti Milhan

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

23 Mei 2025
Buku Disabilitas

“Normal” Itu Mitos: Refleksi atas Buku Disabilitas dan Narasi Ketidaksetaraan

22 Mei 2025
Herland

Herland: Membayangkan Dunia Tanpa Laki-laki

16 Mei 2025
Neng Dara Affiah

Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah

10 Mei 2025
Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati

Falsafah Hidup Penyandang Disabilitas dalam “Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati”

25 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version