Mubadalah.id – Selama kurun waktu satu dekade terakhir, Indonesia selalu ditimpa oleh bencana alam, baik berupa banjir, tanah longsor, kebakaran hutan. Maupun kekeringan akibat panjangnya musim kemarau. Ibu Kota Jakarta pun sangat sering menjadi korban keganasan alam.
Banyaknya bencana alam yang menimpa Indonesia memunculkan banyak asumsi tentang penyebabnya, di antaranya adalah pertama minimnya resapan air dan ruang terbuka hijau.
Kedua, eksploitasi sumber daya alam yang membabi buta. Ketiga, gundulnya kawasan hutan yang menjadi kawasan penyangga daerah. Keempat, banyaknya kawasan hutan yang diubah peruntukannya untuk lahan perkebunan.
Hal ini lah yang banyak pihak sebut sebagai biang kerok terjadinya bencana alam di mana-mana. Ini semua seharusnya tidak terjadi, apalagi di negeri yang mayoritas umat Islam.
Agama Islam memiliki perhatian khusus terhadap masalah lingkungan hidup. Sebab, lingkungan hidup memiliki pengaruh besar terhadap fisik mental manusia.
Rasulullah Muhammad SAW sangat menganjurkan hidup bersih. Keimanan seseorang tidak hanya diukur dari banyaknya ritual di tempat ibadah. Melainkan juga menjaga dan memelihara lingkungan merupakan hal yang sangat fundamental dalam kesempurnaan iman seseorang. “Kebersihan adalah sebagian dari iman,” sabda Nabi Muhammad SAW.
Kalau begitu, tidak sempurna iman seseorang jika tidak peduli lingkungan. Jelaslah, terdapat keterkaitan yang sangat erat antara pemeliharaan lingkungan hidup dengan keimanan.
Penjelasan di atas menunjukan bahwa perusak alam adalah orang kafir secara ekologis (kufr al-bi’ah). Merusak alam sama halnya dengan mengkafiri karunia dan ekosistem yang sudah Allah SWT rancang secara seimbang. []