Mubadalah.id – Akhir-akhir ini film Ipar adalah Maut sedang ramai diperbincangkan. Banyak juga yang menjadikannya sebagai bahan merenung dan berefleksi, terutama bagi pasangan yang sudah menikah.
Tentu godaan pernikahan itu bukan hanya soal perselingkuhan saja. Namun, tidak sedikit rumah tangga yang hancur, akibat salah satunya gagal menjaga kesetiaan, sehingga melibatkan orang ketiga dalam relasi rumah tangganya.
Hal ini lah yang juga terjadi dengan pernikahan sahabatku. Di saat ia berjuang menjalani proses mengandung anak pertamanya, ia harus menyaksikan dengan mata kepala sendiri bahwa suaminya berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri.
Kejadian ini belum lama terjadi, beberapa waktu yang lalu sahabatku bercerita bahwa suaminya tega membagi cintanya dengan perempuan lain, yang tidak lain, tidak bukan adalah adik kandung sahabatku.
Di sisi lain, setelah hal tersebut terjadi, ia juga diceraikan oleh suaminya dengan alasan yang tidak masuk akal. Padahal saat ini, sahabatku tengah mengandung anak pertamanya.
Prihatin
Mendengar hal ini, tentu aku ikut sedih dan prihatin. Meski belum menikah, tetapi aku bisa merasakan bagaimana terlukanya hati sahabatku ini. Belum lagi, ia juga sedang mengandung.
Kata orang-orang yang sudah mengalami, mengandung itu menjadi salah satu pengalaman reproduksi perempuan yang penuh tantangan dan juga melelahkan. Karena itu, harusnya di fase ini, ia mendapatkan dukungan dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya, terutama suami.
Namun, yang terjadi pada sahabatku justru sebaliknya. Boro-boro mendapat support dan kasih sayang, ia malah disakiti dengan cara selingkuhi. Asli bikin gemes banget deh tuh laki-laki. Rasanya kalau dia ada di depanku, udah aku jambak-jambak rambutnya sampe rontok. Kalau perlu sampe botak.
Berkaitan dengan ipar, Nabi Saw sebetulnya telah mengingatkannya dalam sebuah hadis yang berbunyi: “Berhati-hatilah kalian masuk menemui wanita.’ Lalu seorang laki-laki anshor berkata ‘wahai Rasulullah bagaiman pendapat anda mengenai ipar?’ beliau menjawab, ‘hamwu (ipar) adalah maut.’’ (HR, Bukhari dan Muslim).
Melalui hadis di atas, kita bisa mengambil pelajaran bahwa suami atau pun istri harus sama-sama membangun relasi yang sehat dengan ipar, baik ipar laki-laki atau pun perempuan. Jangan sampai, keduanya terjebak dalam relasi yang tidak wajar. Seperti halnya kasus di atas.
Di sisi lain, dari kasus di atas dan juga cerita yang ada di film ipar adalah maut, aku jadi belajar bahwa membangun keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah itu tidak mudah. Karena itu, suami dan istri harus sama-sama mengupayakannya, salah satunya adalah dengan menjaga kesetiannya pada pasangan.
Tips Menjaga Keutuhan Rumah Tangga
Sejalan dengan itu, mungkin empat hal ini juga bisa jadi modal untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Pertama, laki-laki dan perempuan sama-sama perlu untuk mengenal terlebih dahulu calon pasangannya. Entah mulai dari latar belakang kehidupannya, masa lalunya, atau juga hubungan dengan keluarganya.
Hal ini untuk menjadi bahan pertimbangan, apakah ia cocok untuk menjadi pasangan hidup kita atau tidak.
Kedua, suami dan istri penting untuk saling mengungkapkan perasaannya, termasuk ketika ada di fase bosan. Jangan sampai karena merasa bosan, lalu ia mengalihkannya dengan membangun relasi dengan pihak ke tiga. Tentu ini akan menimbulkan konflik, yang bisa jadi berujung pada perpisahan.
Pada intinya jika bosan atau pun perasaan terhadap pasangan kita mulai memudar, harus banget perasaan itu diutarakan. Supaya keduanya bisa sama-sama berefleksi dan mencari cara supaya rasa cinta dan kasih sayang itu tumbuh kembali. Jadi, relasinya yang diperbaiki, bukan malah berpaling ke lain hati.
Ketiga, suami atau pun istri harus sama-sama belajar untuk menghargai, memahami serta menerima perubahan-perubahan pasangan. Terkhusus perubahan fisik. Perubahan ini biasanya banyak dialami oleh perempuan, karena ia mengandung, melahirkan, menyusui, nifas dan juga membesarkan anak.
Berkaca dari kasus sahabatku di atas, salah satu alasan mengapa laki-laki berselingkuh adalah karena ia merasa bosan melihat perubahan fisik istrinya yang mengandung. Sungguh ini pikiran yang sangat tidak manusiawi.
Gimana enggak, istrinya tuh berjuang menjaga janin di dalam rahimnya supaya tettap sehat dan berkembang dengan baik. Tapi suaminya malah berselingkuh dengan alasan istrinya tidak menarik lagi. Asli gak punya hati banget tuh cowok.
Menjaga Kesetiaan
Keempat, suami dan istri harus sama-sama menjaga kesetiaan pada pasangan. Berelasi dengan orang lain tentu boleh-boleh saja, namun keduanya harus sama-sama mawas diri, supaya tidak menumbuhkan perasaan jatuh cinta pada selain pasangan kita.
Terakhir, tentu tulisan ini bukan termasuk nasihat pernikahan. Tetapi apa yang disampaikan dalam tulisan sederhana ini, semoga menjadi bahan refleksiku, supaya di kemudian hari, aku dimampukan untuk menjaga diri supaya terhindar dari mengkhianati pasanganku.
Cukup lah satu, jangan ada hati lain. Karena seperti yang disampaikan oleh Buya Husein Muhammad, tidak mungkin ada dua cinta dalam satu hati. Karena itu, cukup satu saja. []