• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Buku “Suamiku Inspirasiku”: Meneladani Figur KH. Muhammad (Akang) dalam Menghargai Perempuan

Dalam buku ini, Akang memberikan sebuah ajaran tentang bagaimana seharusnya kita dapat menghargai pasangan. Yaitu dengan cara tidak pernah membicarakan kekurangan yang dimiliki pasangan.

Sukma Aulia Rohman Sukma Aulia Rohman
26/06/2024
in Buku
0
Buku Suamiku Inspirasiku

Buku Suamiku Inspirasiku

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Judul buku: Suamiku Inspirasiku
Penulis: Masriyah Amva
Jumlah Halaman: 274 Halaman
Penerbit: Salima Network dan Pondok Pesantren Kebon Jambu
Cetakan I: Februari 2013
Cetakan II: Juli 2013
ISBN: 978-602-18183-74

Mubadalah.id – Salah satu buku yang telah saya baca dan sangat menarik adalah buku “Suamiku Inspirasiku” karya Ibu Nyai Hj. Masriyah Amva, pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy.

Nyai Masriyah Amva sendiri, merupakan salah satu ulama perempuan yang banyak menginspirasi orang-orang melalui berbagai karyanya yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku.

Salah satu buku karya Nyai Masriyah yang menarik untuk dibaca adalah buku “Suamiku Inspirasiku”. Dalam buku ini, Nyai Masriyah menuliskan perjalanan hidupnya dalam mengarungi bahtera rumah tangga bersama mendiang suaminya almarhum KH. Muhammad atau kerap disapa Akang.

Muhammad merupakan seorang tokoh atau ulama yang mendirikan Pondok Pesantren Kebon Melati pada tahun 1975 yang kemudian pada tahun 1993 berkembang menjadi Pondok Kebon Jambu Al-Islamy. Akang dikenal sebagai sosok kiai yang kharismatik dan bijaksana di mata para santri maupun keluarga. Kisah tentang sang kiai dapat kita baca lewat buku karya Nyai Masriyah Amva yang dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Bersikap Lemah Lembut

Dalam buku ini, salah satu hal yang menarik adalah cerita tentang bagaimana Akang bersikap sangat menghargai istri. Di antaranya adalah sikap Akang yang tidak pernah membentak atau berkata kasar kepada istri.

“KH. Muhammad, suamiku, tidak pernah membentak atau berkata kasar kepadaku,” tulis Nyai Masriyah dalam bukunya.

Hal yang dilakukan oleh Akang ini, merupakan suatu contoh yang perlu dipraktikan oleh semua orang. Karena dengan bersikap lemah lembut akan dapat membuat hubungan menjadi harmonis dan dapat meminimalisir terjadinya kekrasan atau ketidak harmonisan dalam rumah tangga.

Bersikap seperti apa yang dilakukan oleh Akang terhadap istrinya patut kita tiru dalam segala aspek kehidupan. Terutama tak hanya dalam urusan rumah tangga saja. Karena berkata lemah lembut dan tidak membentak terhadap sesama juga merupakan adab dan menjadi cerminan kepribadian kita.

Tidak Membicarakan Kekurangan Pasangan

Hal berikutnya yang menarik dari kisah perjalanan Nyai Masriyah dengan Akang adalah cara Akang memandang kekurangan pasangan. Mungkin kita sudah tak asing dengan ungkapan “tidak ada manusia yang sempurna” di mana sudah pasti setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda.

Namun sebagian besar dari kita masih banyak yang menjadikan kekurangan tersebut sebagai alasan untuk melakukan memperlakukan pasangan secara tidak adil karena ia memiliki kekurangan.

Dalam buku ini, Akang memberikan sebuah ajaran tentang bagaimana seharusnya kita dapat menghargai pasangan. Yaitu dengan cara tidak pernah membicarakan kekurangan yang dimiliki pasangan.

“Menurutnya, seorang suami atau istri harus mau menerima segala kekurangan pasanganya sebagaimana ia menerima segala kelebihanya,” tulis Nyai Masriyah.

Tidak Membebani Istri

Ajaran Akang tentang relasi rumah tangga berikutnya adalah tidak membebani istri dengan pekerjaan remeh sekalipun. Dalam buku ini, Nyai Masriyah menceritakan suatu ketika saat Akang sedang dalam keadaan sakit. Lalu Nyai Masriyah terbangun dari tidurnya lantaran mendengar suara pintu terbuka. Kemudian Nyai Masriyah terkejut karena melihat Akang yang berjalan ngesot sambil membawa air putih.

Karena kondisi Akang yang sedang sakit, Nyai Masriyah lantas bertanya “Ya Allah… kenapa bapak tidak membangunkan aku untuk ambil air minum?. Jangan seperti ini…! bapak sedang sakit, bapak bisa suruh aku untuk mengambilnya di dapur!,” ucap Nyai Masriyah kepada akang dengan tatapan penuh iba dan rasa bersalah.

Kemudian Akang menjawab “Selama itu bisa aku lakukan sendiri, aku akan lakukan sendiri. Aku tak mau mengganggu tidurmu, walau dengan ngesot  aku masih bisa melakukanya” .

Dari cerita yang Nyai Masriyah tuliskan, Akang sebagai seorang suami yang tentu saja berhak membangunkan istri ketika butuh minum. Apalagi kondisi akang yang sedang sakit. Namun jawaban dari Akang justru sangat memuliakan istrinya Nyai Masriyah.

Apa yang Akang praktikan tentu saja menjadi salah satu hal yang membuat rumah tangga menjadi harmonis. Tidak ada keegoisan dalam pribadi Akang yang sangat mungkin ditiru khususnya oleh laki-laki. Bahwa kita harus menghormati dan menghargai istri, seperti yang dilakukan oleh Akang yaitu menghargai Nyai Masriyah. []

Tags: AkangBuku Suamiku InspirasikuKH. MuhammadMeneladaniMenghargaiperempuanPondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy
Sukma Aulia Rohman

Sukma Aulia Rohman

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Herland

Herland: Membayangkan Dunia Tanpa Laki-laki

16 Mei 2025
Neng Dara Affiah

Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah

10 Mei 2025
Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati

Falsafah Hidup Penyandang Disabilitas dalam “Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati”

25 April 2025
Buku Sarinah

Perempuan dan Akar Peradaban; Membaca Ulang Hari Kartini Melalui Buku Sarinah

23 April 2025
Toleransi

Toleransi: Menyelami Relasi Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keberagaman

23 Maret 2025
Buku Syiar Ramadan Menebar Cinta untuk Indonesia

Kemenag RI Resmi Terbitkan Buku Syiar Ramadan, Menebar Cinta untuk Indonesia

20 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version