Mubadalahnews.com,- KH. Husein Muhammad bisa dikatakan menjadi satu dari sekian inspirator gerakan perempuan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Buya Husein, sapaan akrabnya juga telah banyak memberikan kontribusi nyata melalui berbagai penguatan hak-hak perempuan.
Hal itu diungkapkan Bendahara Alimat, Dr. Hj. Maria Ulfah Anshor M.Si, saat ditemui Mubadalahnews usai prosesi penganugerahan Doktor Honoris Causa (DR HC) bidang Tafsir Gender kepada Buya Husein di Universitas Agama Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Selasa, 26 Maret 2019.
“Di mata saya. Buya Husein adalah guru besar saya sepanjang masa. Karena Beliau (Buya Husein) sangat menginspirasi, selalu mensuport dari mulai saya di Fatayat, membikin program-program penguatan hak-hak perempuan, (hingga) memberikan amunisi untuk bisa bicara,” kata Maria Ulfah, panggilan akrabnya.
Maria Ulfah menyatakan, Buya Husein adalah sosok ulama yang tulus, ikhlas, mensuport dan mendorong orang, mencetak kader, bahkan mencetak tokoh tanpa ada kepentingan apa pun. Hal itu terbukti ketika Maria Ulfah menjadi pengurus Fatayat.
“Kalau tidak disertai dukungan Beliau (Buya Husein) barangkali Fatayat tidak ada apa-apanya,” ucapnya.
Ia menilai, tidak meragukan beberapa literatur karya Buya Husein, terutama tafsirnya yang khas tentang gender, sehingga hal itu bisa dipertanggungjawabkan. Maria Ulfah juga berharap, penganugerahan DR HC ini bisa menjadi kunci pembuka pintu untuk yang lain.
“Karena banyak teman-teman kiai dan nyai yang dari pesantren, yang tidak melalui jalur formal tetapi penguasaan ilmunya sangat mendalam. Semoga Buya Husein selalu sehat dan terus mensuport gerakan-gerakan perempuan di Indonesia untuk melawan ketidakadilan,” tegasnya.
Tak Pernah Berhenti Mengabdi di Masyarakat
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Khotimatul Husna mengatakan, Buya Husein adalah sosok yang benar-benar tidak pernah berhenti mengabdi di masyarakat, menginspirasi dan memperjuangkan idealisme.
Dalam penganugerahan DR HC di UIN Walisongo kemarin, menurut Mbak Khotim sapaan akrabnya, hal itu merupakan bagian dari apresiasi kalangan akademik, sekaligus momen yang sangat bersejarah dan mengharukan.
“(Hal) ini menginspirasi kami yang bergerak di akar rumput bahwa berjuang itu jangan berhenti, tidak ada tempat untuk berhenti,” kata Mbak Khotim.
Oleh sebab itu, kata Mbak Khotim, Fatayat NU DIY sangat mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Buya Husein atas penghargaannya. Meskipun secara akademis tidak melakukan dari segi formal, tapi tidak menghalangi Buya Husein untuk terus mengabdi dan menebarkan ilmunya.
“Saya kira itu yang menginspirasi kami. Semoga momen ini akan menjadi contoh bagi anak-anak muda, mulai dari bawah sampai yang tinggi,” tukasnya. (RUL)