Mubadalah.id – Drama Korea 2521 menjadi K-Drama paling populer di pertengahan tahun 2022 dengan banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik. Serial ini berangkat dari proses bertumbuh seseorang, dari remaja menjadi dewasa, memiliki kisah yang berbeda-beda. Bagaimana kita menghadapi setiap tantangan hidup, menjadi sebuah pengalaman dan pelajaran hidup yang berharga bagi diri kita.
Drama Korea 2521 (Twenty Five Twenty One), merupakan sebuah film serial yang mengisahkan proses perjuangan beberapa remaja untuk tumbuh menjadi dewasa, memotret bagaimana tindakan dan sikap yang mereka ambil untuk menghadapi setiap tantangan yang menghampiri.
Alur Cerita
Kisah drama korea 2521 diawali dengan kisah seorang anak perempuan yang ingin menyerah untuk menjadi seorang ballerina, kemudian ia membaca diary ibunya yang merupakan seorang mantan atlet anggar. Seluruh kisah yang diceritakan dalam series tersebut merupakan kisah based on diary yang begitu menarik.
Meski kisahnya banyak terpusat pada sebuah kisah perjuangan atlet anggar yang bernama Na Hee Do, yang diperankan oleh Kim Tae Ri, saya ingin berbagi beberapa pengalaman penting, yang tidak hanya berasal dari pengalaman hidup yang dijalani oleh Na Hee Do, tetapi, juga dari keempat tokoh utama yang ada dalam series tersebut.
Tokoh-tokoh lain dalam drama Korea 2521 yaitu Baek Yi Jin, diperankan oleh Nam Joo Hyuk, Ko Yu Rim diperankan oleh Bona WJSN, Ji Seung Wan diperankan oleh Lee Joo Myoung, dan Moon Ji Woong diperankan oleh Choi Hyun Wook.
Series 2521 berlatar peristiwa krisis di Korea Selatan pada tahun 1998 akibat IMF dan berdampak kepada banyak warga di sana. Na Hee Do harus berhenti bermain anggar di klub sekolahnya. Sebab, sekolah Na Hee Do kekurangan dana dan klub anggar harus ditutup. Kemudian, Baek Yi Jin, harus hidup terpisah dari keluarganya yang bangkrut, putus kuliah, dan berjuang menjalani hidupnya sendiri yang sangat berbeda dari kehidupan sebelumnya.
Dalam drama Korea 2521, Na Hee Do digambarkan sebagai seorang remaja kelas 2 SMA yang sangat gigih dan memiliki tekad kuat untuk meraih cita-citanya sebagai atlet anggar. Na Hee Do sangat menggemari Ko Yu Rim, ia merupakan atlet anggar muda pada saat itu yang telah meraih satu medali emas pada kejuaraan internasional.
Klub anggar di sekolah Na Hee Do ditutup. Namun, dirinya tak menyerah. Ia melakukan berbagai macam cara untuk tetap bisa bermain anggar. Na Hee Do pun pindah sekolah ke sekolah Ko Yu Rim, karena klub anggar di sana tidak ditutup. Dengan kegigihannya, Na Hee Do berhasil pindah sekolah dan bergabung ke dalam klub anggar yang baru dan berlatih bersama Ko Yu Rim. Namun, dirinya tak disambut baik oleh Ko Yu Rim. Mereka pun menjadi dua atlet yang saling melawan.
Cukup banyak kisah yang disampaikan dalam series 2521 tersebut yang menjadi proses bertumbuh seorang Na Hee Do remaja menjadi dewasa. Dengan karakter Na Hee Do yang asertif dan apa adanya, dirinya berani untuk mengungkapkan apa saja yang ada dipikiran dan perasaannya. Na Hee Do juga tidak mudah menyerah dengan setiap keadaan sulit yang dirinya hadapi pada saat itu.
Karakter Na Hee Do yang demikian, menjadi pengaruh positif dan semangat bagi setiap orang yang ada di sekitarnya, salah satunya adalah Baek Yi Jin. Akibat krisis yang disebabkan IMF, Baek Yi Jin memiliki beban hidup yang begitu berat. Beruntungnya, setelah bertemu dengan Na Hee Do, dirinya menjadi semangat untuk menjalani hidup kembali.
Karena dirinya yang putus kuliah dan hanya memiliki ijazah SMA, di tengah krisis yang ada, sulit bagi Baek Yi Jin untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Meskipun sempat menyerah, tetapi Baek Yi Jin bangkit kembali, dan berhasil menjadi seorang reporter yang pada saat itu merupakan pekerjaan yang cukup sulit didapatkan, bahkan mustahil bagi seorang lulusan SMA. Namun, Baek Yi Jin pada saat itu mendapatkan dukungan dan semangat yang luar biasa dari Na Hee do.
Pelajaran Hidup dari Drama Korea 2521
Dalam drama Korea 2521, terlepas dari kisah antara Na Hee Do dan Baek Yi Jin, ada satu pandangan hidup Na Hee Do yang dapat menjadi semangat bagi kita untuk menjalani dan menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
“Jika mengubah tragedi jadi komedi, hatimu akan merasa lebih baik”, Na Hee Do.
Terkadang, kita begitu mudah untuk mentertawakan kisah hidup yang telah berlalu, yang mungkin ketika dijalani begitu sulit, dan saat menjalaninya dahulu kita begitu merasakan kesakitan. Ketika kita bisa mengambil jarak sedikit, dan melihat tragedi yang ada dari sudut pandang yang berbeda, kita akan bisa sedikit merasakan ketenangan. Seperti yang dikatakan oleh Horace Walpole:
“Hidup adalah lelucon bagi orang-orang yang berpikir dan tragedi bagi mereka yang mengandalkan perasaan.”
Kisah lainnya datang dari perjalanan hidup Ko Yu Rim. Ia merupakan seorang atlet muda berbakat yang berasal dari keluarga miskin. Keluarganya hidup di tengah lilitan hutang, ibu dan ayahnya bekerja keras setiap hari untuk bisa bertahan hidup dan membiayai hidup Ko Yu Rim. Meskipun masih duduk di bangku sekolah, Ko Yu Rim memiliki pemikiran yang begitu dewasa.
Ko Yu Rim, karena ingin membantu keluarganya keluar dari jeratan kemiskinan, akhirnya memutuskan pindah kewarganegaraan dan menjadi atlet Rusia. Dengan gaji yang lebih besar, dirinya bertekad untuk membantu ibu dan ayahnya. Caci dan maki datang dari banyak masyarakat terhadap dirinya, namun Ko Yu Rim berhasil bertahan dari itu semua.
Pengorbanan dalam Hidup
Kisah pengorbanan juga datang dari Ji Seung Wan. Ia adalah seorang siswa berprestasi di sekolah dan merupakan ketua kelas yang disenangi oleh teman-temannya. Ji Seung Wan memiliki idealisme yang tinggi dan resah akan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu guru kepada teman-temannya yang dianggap melanggar peraturan sekolah.
Ia pun melaporkan aksi tersebut ke polisi. Namun, tindakannya nihil hasil. Akibat tak tahan dan tidak mau untuk meminta maaf kepada gurunya yang dilaporkan itu, karena Ji Seung Wan berpikir tindakan yang dilakukannya tidak lah keliru, ia memutuskan untuk keluar dari sekolah.
Padahal, saat itu ia sudah duduk di kelas 3 SMA dan akan ujian masuk kuliah. Ji Seung Wan harus melepaskan itu semua, dan mengulang satu tahun untuk ujian kesetaraan dan setelahnya mengikuti ujian masuk kuliah.
Dari kisah Ko Yu Rim dan Ji Seung Wan dalam drama Korea 2521, kita dapat belajar bahwa kita tak boleh takut untuk mengambil keputusan, tetapi juga harus berani dan mempersiapkan diri untuk menerima risiko dari setiap keputusan yang diambil.
Ada banyak pengorbanan dalam hidup yang harus dilakukan, ketika kita mengambil sebuah keputusan, entah apa pun itu keputusannya. Dengan berbagai kisah remaja yang sedang menuju dewasa dalam series 2521, banyak memberikan pelajaran, pengalaman, wawasan, dan sudut pandang baru bagi kita dalam menjalani kehidupan yang tak luput dari berbagai halang dan rintang.
“Hidup yang tidak dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan”, Sutan Sjahrir. []