• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Empat Bidan Fenomenal Penolong Persalinan Minim Trauma

Bidan Novel, Bidan Lanni, Bidan Mugi, dan Bidan Yessie menjadi empat bidan fenomenal penolong persalinan minim trauma di Indonesia

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
07/01/2021
in Figur, Publik
0
Persalinan

Persalinan

593
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ibu hamil mana yang tidak ingin merasakan persalinan dengan pengalaman minim trauma? Saya pribadi sewaktu mengandung Kafa bercita-cita ingin bisa melahirkan tanpa ada drama yang menakutkan secara pervaginam atau masyarakat umum bilang lahiran normal. Padahal sesungguhnya melahirkan secara caesar pun normal dan bisa dilakukan dengan minim trauma selama ada persiapan yang matang.

Sewaktu saya belum menikah, sering sekali saya mendengar bahwa melahirkan itu sakit dan bisa menghadirkan trauma yang berbeda bagi setiap ibu yang sedang berjuang di ruang persalinan. Bahkan trauma persalinan pun bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius seperti Baby Blues Syndrome.

Al-Qur’an pun menjelaskan bahwa perempuan mengalami masa yang tidak mudah ketika hamil dan melahirkan dalam teks “hamalathu ummuhu kurha, wawadlo’athu kurha” pada surah al-Ahqaf ayat 15 yang artinya “Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)”.  Tidak hanya itu, bahkan Sayyidah Maryam pun merasakan sakit dan bersandar pada pohon kurma ketika masa persalinannya tiba (QS. Maryam ayat 23).

Tetapi tahu kah kamu? Ternyata seiring berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia, maka berkembang pula ilmu kesehatan di dunia kebidanan yang dapat diterapkan untuk para ibu bersalin agar dapat merasakan persalinan dengan minim trauma. Empat Bidan Fenomenal Penolong Persalinan Minim Trauma

Bidan Lanni Kuswandi

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Siapa yang tidak mengenal Ibu Lanni Kuswandi, pelopor hypnobirthing di Indonesia dan penulis buku Keajaiban Hypnobirthing. Sebuah teknik persalinan yang digunakan untuk membantu ibu hamil yang sedang menjalani persiapan untuk masa persalinannya dengan menggunakan self-hypnosis disertai dengan teknik relaksasi agar dapat mengurangi persepsi akan ketakutan, kecemasan, dan rasa sakit saat melahirkan.

Teknik ini digunakan oleh Ibu Lanni di Pro-V Clinic Holistic Health Care didasarkan dengan teori bahwa setiap perempuan mempunyai potensi untuk menjalankan proses hamil dan melahirkan secara alami, tenang, nyaman, bahkan tanpa rasa sakit.

Bahkan pada praktiknya, metode ini mampu membantu ibu bersalin secara nyaman dan minim trauma dengan perineum utuh apabila sang ibu bersalin benar-benar memberdayakan dirinya secara optimal selama masa mengandung.

Bidan Yessie Aprillia

Bidan Yessie Aprilia juga menjadi salah satu praktisi dan trainer hypnobirthing and gentle birth di Indonesia. Bidan Yessie sering memberikan edukasi terkait tips-tips melahirkan minim trauma di web ataupun akun instagram yang dikelolanya yaitu Bidan Kita. Selain edukasi, beliau juga sering mencontohkan gerakan yoga khusus untuk ibu hamil agar tubuh ibu hamil dan janin dapat selaras dan senantiasa sehat sehingga siap ketika masa persalinan tiba.

Saya pribadi sewaktu hamil beberapa kali mengikuti sesi live instagram Bidan Yessie, membaca bukunya yang berjudul Bebas Takut Hamil dan Melahirkan, juga mengikuti gerakan yoga di akun youtube-nya.  Hal ini menurut saya memang sangat membantu apalagi jika mengingat saat itu adalah masa kehamilan dan persalinan pertama saya.

Bidan Mugi

Ibu Mugi Rahayu merupakan seorang bidan yang dikenal dengan penggagas metode Persalinan Maryam. Persalinan ini dikonsep secara islami berdasarkan pengalaman persalinan Sayyidah Maryam dan juga disebut oleh para ibu bersalin yang dibantu oleh Ibu Mugi sebagai persalinan yang minim trauma. Ibu Mugi biasanya memberikan edukasi terkait nutrisi sunnah dan juga senam Maryam yang gerakannya didasarkan dari gerakan salat, serta persiapan psikis.

Teknik Persalinan Maryam memiliki persiapan psikis dengan konsep tidak perlu mengkhawatirkan rasa sakit dan melahirkan keshalihan. Ibu hamil juga bisa memilih posisi bersalinnya sesuai dengan ritme dan gerakan tubuh ibu dan janin saat bersalin baik itu berbaring, jongkok, posisi miring, bersujud, ataupun menungging sesuai kondisi yang diinginkan oleh sang ibu bersalin.

Bidan Novel

Terakhir adalah Bidan Novelita Damanik yang kini sedang hits menjadi buah bibir para ibu hamil lantaran unggahan di media sosialnya yang menampilkan pasiennya yang sedang dalam proses melahirkan namun tidak terlihat sedikit pun gurat kesakitan.

Bahkan hanya dengan metode Tiup-Tiup, sang ibu bersalin mampu melahirkan anaknya sebelum proses merias wajahnya selesai tanpa ada ejanan sekalipun. Tentu pengalaman ini merupakan pengalaman personal yang minim trauma bagi sang ibu bersalin.

Terlepas dari siapa yang paling fenomenal diantara keempat bidan penolong persalinan minim trauma yang sudah disebutkan di atas, ada satu konsep yang sama pada metode persalinan yang diterapkan oleh keempat bidan tersebut dalam mewujudkan persalinan minim trauma yaitu adanya pemberdayaan diri sejak masa kehamilan, menyeleraskan tubuh dengan gerakan janin serta adanya peran suami yang senantiasa hadir sejak masa pra kehamilan hingga melahirkan. []

 

 

Tags: BidanKehamilankesehatanperempuanPersalinanTokoh Inspiratif
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected].

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi
  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version