Mubadalah.id – Rasulullah seringkali mengajarkan Siti Aisyah untuk membaca dzikir ataupun doa dalam setiap melakukan sesuatu. Termasuk ketika hendak beristirahat atau menjelang tidur, beliau saw berpesan kepada ummu al-Mukminin agar membacanya. Pesan tersebut juga menjadi pedoman hidup yang dapat diamalkan oleh setiap muslimin dan muslimat.
Membaca doa dan dzikir sebelum tidur bertujuan, salah satunya untuk memohon perlindungan dan kebaikan kepada Allah. Di samping itu amalan doa atau wirid ini, sebagaimana riwayat dari Siti Aisyah dapat mengantarkan kita untuk mendapatkan syafaat dari Baginda Rasulullah kelak di akhir zaman.
Sebagaimana dalam kitab Durrah an-Nasihin h. 93, Syekh Usman bin Hasan al-Khuwairi menuliskan:
روي عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال لعائشة رضي الله عنها: يا عائشة لا تنامي حتى تعملي أربعه أشياء: حتى تختمي القران وحتى تجعلي الأنبياء لك شفعاء يوم القيامة، وحتى تجعلي المسلمين راضين عنك، وحتى تجعلي لك حجة وعمرة.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah berkata kepada Aisyah, “Janganlah engkau tidur sebelum mengerjakan empat hal. Pertama, mengkhatamkan Alquran. Kedua, menjadikan para nabi sebagai pemberi syafaat bagimu. Ketiga, meminta ridha dari semua kaum muslimin. Keempat, melaksanakan haji dan umrah.”
Makna Tersirat dari Pesan Rasulullah
Mendengar pesan tersebut, Siti Aisyah kemudian bertanya kepada Rasul sebab tidak mungkin beliau bisa melakukan keempat hal tersebut setiap sebelum tidur. Rasulullah saw kemudian menjelaskan, bahwa apabila seseorang membaca surat al-Ikhlas tiga kali, maka pahalanya setara dengan mengkhatamkan Alquran.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ×٣
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah Dzat yang menjadi tumpuan segala permohonan. Ia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada siapa pun yang sebanding dengan-Nya. (QS Al-Ikhlas) (3x).
Kemudian, apabila seseorang berselawat atas Rasulullah dan kepada semua para nabi dan rasul, maka mereka bisa menjadi pemberi syafaat untuk umat.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى جَمِيْعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ ×٣
Artinya: Ya Allah, limpahkan rahmat kepada junjungan kami baginda Muhammad, semua nabi dan rasul. (3x).
Adapun ketika seorang hamba beristighfar dan memohonkan ampunan kepada Allah untuk saudaranya kaum Muslimin, maka dirinya telah menjadikan mereka ridha kepadanya.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِىْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, semua kaum muslim laki-laki dan perempuan, dan semua kaum mukmin laki-laki dan perempuan.
Terakhir, apabila seorang hamba membaca tasbih, seolah-olah dirinya telah melaksanakan ibadah haji dan umrah.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ العظيم ×٧
Artinya: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha besar, tidak ada daya menjalankan ketaatan dan tidak ada kemampuan menghindar dari kemaksiatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung. (7x)
Demikian empat pesan Rasulullah kepada Siti Aisyah sebelum tidur. Beliau saw. selalu mengingatkannya untuk terus berdoa dan beribadah sebagai cara untuk menjaga hubungan dengan Allah.
Ini menjadi pesan bagi semua umat Islam bahwa dalam setiap aspek kehidupan, penting untuk selalu mengingat dan bersandar pada Allah. Dengan berdoa dan beribadah, kita dapat menemukan kebaikan, ketenangan, dan perlindungan dalam menjalani hidup. Wallahu a’lam bi as-shawwab.[]