• Login
  • Register
Senin, 2 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Habib Ali al-Jufri: Pakaian Terbuka Bukan Menjadi Sebab Perempuan Dilecehkan

Faktanya memang tidak sedikit orang yang menyalahkan pakaian terbuka perempuan sebagai penyebab dalam kasus pelecehan seksual

Rasyida Rifa'ati Husna Rasyida Rifa'ati Husna
29/02/2024
in Personal
0
Pakaian Terbuka

Pakaian Terbuka

848
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Korban kekerasan seksual adalah kelompok mustadh’afin karena posisi dan relasinya dengan pelaku yang timpang. Mulai dari menghadapi orang terdekat yang tidak memberinya dukungan, sulit mendapatkan keadilan, juga menghadapi lingkungan masyarakat yang seringkali masih menyalahkan korban.

Faktanya memang tidak sedikit orang yang menyalahkan pakaian terbuka perempuan sebagai penyebab dalam kasus pelecehan seksual. Mereka berargumen bahwa “tidak akan ada asap, tanpa ada api.” Artinya tidak akan ada pelecehan tanpa adanya hal yang mengundang seperti korban tidak memakai pakaian yang menutup aurat.

Kesalahan Cara Pandang

Habib Ali al-Jufri dalam sebuah video pernah menerangkan bahwa di zaman ini, masyarakat  masih terjebak dengan kesalahan dalam cara pandang terhadap perempuan dan cara bergaul dengan mereka.

“Ketika kamu mengetahui ada orang yang melakukan pelecehan pada perempuan dan kamu menyetujui bahwa tindakan tersebut adalah sebab perempuan tidak menutup auratnya dengan baik, maka kamu sama saja dengan si-pelaku sebab membenarkannya.” Kata Habib Ali.

Membuka aurat memang merupakan suatu kesalahan dalam sudut pandang agama. Sedangkan pelecehan seksual juga merupakan kesalahan jika kita lihat dari sudut pandang agama dan sosial. Namun kedua kesalahan tersebut tidak memiliki keterkaitan dan bukan suatu legal permit untuk melakukan kesalahan lainnya apabila satu kesalahan kita langgar.

Baca Juga:

Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

Aurat dalam Islam

Budaya Seksisme: Akar Kekerasan Seksual yang Kerap Diabaikan

Namun pelecehan seksual yang banyak terjadi adalah murni dari niat dan pikiran kotor dari para pelaku. Tidak ada keterkaitan dengan pakaian terbuka yang perempuan gunakan.  Sekalipun kita menganggap bahwa korban mengundang dengan mengenakan berpakaian terbuka. Hal tersebut bukanlah alasan untuk membenarkan perilaku pelecehan dan kekerasan seksual.

Menjaga Pandangan

Seperti penerangan dari Habib Ali, Allah jelas memerintahkan untuk melakukan tindakan preventif berupa kontrol diri dari hambaNya. Allah berfirman dalam Alquran,

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. an-Nur: 30)

Begitupula kepada perempuan, mereka juga diperintahkan untuk menjaga pandangan. Maka dari itu, ketika terjadi kasus pelecehan seksual, titik perkaranya ada pada si pelaku. Bukan pada pakaian yang korban pakai.

Kemudian mengapa diperintahkan menutup aurat, jika telah ada seruan menundukkan pandangan. Menurut Habib Ali al-Jufri sebab Allah yang menyuruh perempuan untuk menutup auratnya bukan karena laki-laki. Sehingga mereka yang memandang bahwa perempuan diperintah menutup aurat karena laki-laki, agar tidak digoda mereka adalah cara berpikir yang kuno.

Melainkan perintah tersebut murni karena kehendak Allah dan sebab ilmu Allah terhadap perempuan. Allah yang lebih mengetahui segala sesuatu. Habib Ali mengatakan,

“Jangan terlalu percaya diri menganggap perintah menutup aurat bagi perempuan adalah demi laki-laki. Kita bukan poros kehidupan. Oleh karenanya kesalahan perempuan yang tak menutup aurat itu urusannya dengan Allah, sebab ia tak menjalankan perintahNya. Tidak ada urusannya dengan kita.”

Maka anggapan tentang aurat yang terbuka sebagai dalih untuk mengkambing-hitamkan perempuan, yang berkembang di masyarakat ini harus kita luruskan. Tujuannya agar mereka yang menjadi korban kekerasan seksual tidak semakin merasa tertekan dan terintimidasi.

Selain itu kita yang menjumpai korban pelecehan harus memberikan empati serta membantunya agar diri dia merasa aman dan berani melaporkan tindak pelecehan dan kekerasan seksual tersebut. Wallahu a’lam. []

Tags: auratcara pandangkorban kekerasan seksualPakaian Terbukapelecehan seksual
Rasyida Rifa'ati Husna

Rasyida Rifa'ati Husna

Terkait Posts

Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Difabel di Dunia Kerja

Menjemput Rezeki Tanpa Diskriminasi: Cara Islam Memandang Difabel di Dunia Kerja

30 Mei 2025
Memahami AI

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

30 Mei 2025
Kehendak Ilahi

Kehendak Ilahi Terdengar Saat Jiwa Menjadi Hening: Merefleksikan Noble Silence dalam Perspektif Katolik

29 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID