• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Harapan Kualitas Udara Bersih di Tahun 2023

Pemerintah maupun masyarakat dapat berkolaborasi dan menaruh perhatian lebih, serta melakukan perubahan terhadap kualitas udara di Indonesia

Efrial Ruliandi Silalahi Efrial Ruliandi Silalahi
11/01/2023
in Personal
0
Kualitas Udara Bersih

Kualitas Udara Bersih

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Siapa yang menyangka kalau kualitas udara bersih yang dulu dapat kita hirup dengan bebas, kini menjadi barang mewah terutama di kota-kota besar di Indonesia. Udara bersih yang dulunya dengan mudah kita dapatkan hanya dengan membuka jendela, kini perlahan berganti dengan tertutupnya jendela dan mengandalkan alat pembersih udara di dalam ruangan (air purifier).

Apakah udara di perkotaan bisa menjadi lebih baik ataukah sebaliknya akan terus bertambah buruk? Adakah hal yang dapat kita lakukan saat ini? Atau kita hanya bisa menunggu kebijakan pemerintah saja?

Hingga kini, isu polusi udara kembali hangat kita perbincangkan karena terpicu kehadiran kabut tebal yang menghiasi langit pagi di kota-kota besar yang ternyata adalah polusi udara. Apa yang ada di benakmu bila mendengar tentang kualitas udara di perkotaan?

Terus, apakah kamu merasakan penurunan kualitas udara di kota tempat kamu tinggal? Timbul sebuah pertanyaan, apa yang selama ini kita hirup? Apakah kita benar-benar menghirup udara bersih di lingkungan tempat kita tinggal?

Dampak Kualitas Udara Buruk

Saat PPKM Covid-19 banyak masyarakat menyangka bahwa kualitas udara akan membaik karena berkurangnya volume kendaraan bermotor di jalanan. Kenyataannya, PPKM tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas udara, maupun kadar polusi udara di Kawasan Jabodetabek (Hasil Riset KIC-Nafas).

Baca Juga:

Manusia Bukan Tuan Atas Bumi: Refleksi Penggunaan Energi Terbarukan dalam Perspektif Iman Katolik

Peran Negara Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Jangan Rusak Lingkungan!

Pesan Al-Qur’an: Jangan Merusak Lingkungan

Bahkan, terdapat peningkatan polusi udara untuk PM 2.5 di wilayah Jabodetabek yang bertambah sebanyak 12 persen selama masa PPKM di tahun 2021 lalu. Fakta ini menunjukkan bahwa penggunaan kendaraan bermotor bukanlah satu-satunya penyebab buruknya kualitas udara di perkotaan.

Hal ini diperburuk dengan fakta bahwa ternyata, kualitas udara di salah satu kota di Indonesia sempat menduduki ranking terburuk di dunia. Salah satunya pada tanggal 11 Oktober 2022 lalu, dengan nilai AQI 154 untuk Kota DKI Jakarta.

Polutan PM 2.5 atau partikel kecil yang ada di udara berukuran 4 kali lebih kecil dari debu. Dengan adanya polutan jenis ini artinya kualitas udara di kota-kota tersebut sedang tidak baik-baik saja. PM 2.5 yang masuk ke dalam tubuh kita akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan jika terus-menerus terjadi bukan tidak mungkin akan beresiko menurunkan angka harapan hidup warganya.

Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan

Kualitas udara yang buruk sangat dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi. Sumber emisi itu berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, ataupun dari sumber regional dari Kawasan industri. Kemudian, emisi dalam waktu tertentu terakumulasi dan menyebabkan peningkatan polutan di kota-kota besar.

Selain itu, pergeseran angin membuat polutan bergeser dari sumber emisi ke lokasi lain. Tingginya kelembapan udara juga disebut menjadi penyebab meningkatnya proses adsorpsi atau perubahan wujud dari gas menjadi partikel. Hal itu turut menyebabkan munculnya lapisan inversi yang dekat dengan permukaan.

Menanggapi buruknya kualitas udara di beberapa kota di dunia, Pandemic Talks bahkan mengindikasikan bahwa menjemur bayi di pagi hari wilayah yang tingkat polusinya tinggi dapat membahayakan bayi. Beberapa kota di berbagai tempat memiliki kandungan partikel PM 2.5 melebihi 50μg/m3 oleh National Ambient Air Quality Standart. Terus, apa yang bisa kita lakukan kalau begitu?

Kini pemerintah dan lembaga terkait telah memiliki concern mengenai permasalahan polusi udara dengan membuat evaluasi kualitas udara perkotaan (EKUP). Selain itu, adapula kebijakan yang tengah disusun, salah satunya adalah Grand Design Pengendalian Pencemaran Udara (GDPPU) di DKI Jakarta. GDPPU ini membuat rencana aksi hingga tahun 2030. Bagaimana dengan daerah di tempat kalian? Apakah kalian mengetahui kebijakan yang sedang dibuat untuk mengatasi permasalahan kualitas udara tersebut?

Harapan Kualitas Udara Bersih di Tahun 2023

Perbaikan kualitas udara bukan sebuah kejadian satu malam. Untuk memperbaiki sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan dapat diterima secara sosial, diperlukan adanya sistem dan tenaga keras untuk mengubahnya. Buat saya pribadi dengan semakin menjamurnya isu ini, dan optimis bahwa lambat laun sistem juga turut berubah menuju sistem yang ramah lingkungan.

Pemerintah maupun masyarakat dapat berkolaborasi dan menaruh perhatian lebih, serta melakukan perubahan terhadap kualitas udara di Indonesia. Karena tanpa kita sadari udara yang kita hirup setiap hari tentunya akan berdampak untuk hidup ke depan. Untuk membuat suatu perubahan membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan usaha yang tidak mudah.

Harapannya, di tahun 2023 ini, upaya-upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Indonesia terus kita lakukan dan kita kembangkan. Semoga di tahun ini, mulai ada perubahan positif terhadap kualitas udara di belahan bumi manapun. Harapanku dan harapan semua orang agar kualitas udara semakin membaik, hal ini tentunya kita barengi dengan pola aktivitas manusia. Karena kualitas udara yang baik perlu adanya kolaborasi semua pihak.  Selamat Tahun Baru! (Bebarengan)

Tags: Energi TerbarukanKehidupan BerkelanjutanLingkunganSuistanable LivingUdara Bersih
Efrial Ruliandi Silalahi

Efrial Ruliandi Silalahi

Suka Menonton Film dan Pemburu Buku Gratisan

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version