Mubadalah.id – Makan sahur merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan selama bulan suci Ramadan.
Mengerjakan amalan sunah di bulan suci Ramadan, Allah menjanjikan akan memberikan bonus berupa ganjaran dan pahala yang berlipat ganda.
Akan tetapi, mengerjakan amalan sunah seperti makan sahur menjadi terasa berat, karena kita harus bangun di malam hari, dan harus menahan rasa kantuk saat makan sahur.
Bagi sebagian orang mungkin akan memilih langsung melanjutkan tidur setelah makan sahur selesai.
Bagi sebagian orang lagi, mungkin akan mengisinya dengan mengerjakan amalan sunah lainnya hingga menjelang waktu salat subuh.
Bagi yang memilih langsung tidur setelah makan sahur, hendaknya perhatikan lima bahaya tidur setelah makan sahur, yang dirangkum dari berbagai sumber.
Sakit Maag merupakan keluhan yang umum yang kerap terjadi. Biasanya, muncul akibat telat makan. Walaupun dapat membaik dengan sendirinya, maag bisa saja semakin bertambah parah.
Ini bisa menjadi bahaya, apabilah kita mempunyai kebiasan sering tidur setelah makan sahur.
Karena dalam kondisi tersebut, sistem pencernaan tidak mencerna makanan dengan baik. Sehingga lambung akan secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya.
Terlebih, saat kita tertidur, ada gaya gravitasi yang melonggarkan klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan.
Asam lambung dapat mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan.
Sehingga akan menyebabkan perut mulas, nyeri ulu hati, dan sensasi panas perih seperti terbakar pada dada hingga tenggorokan.
2. Refluks asam lambung
Selain menyebabkan masalah asam lambung naik, bahaya tidur setelah makan sahur juga dapat mengakibatkan GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam lambung.
GERD merupakan kelanjutan dari asam lambung naik yang sering terjadi setidaknya lebih dari dua kali per minggu.
Penyakit ini terjadi karena klep pemisah antara lambung dan tenggorokan tidak menutup sempurna sehingga memungkinkan asam lambung mengalir balik hingga ke kerongkongan.
3. Menimbun lemak tubuh
Bahaya ketiga saat kebiasaan tidur setelah makan sahur adalah dapat menimbun lemak di tubuh.
Dalam jangka waktu yang panjang, kebiasaan tidur setelah makan bisa membuat lemak tubuh semakin menumpuk, yang akan membuat perut menjadi cepat lapar. Alhasil, rasa lapar yang ditahan ini akan membuat kamu makan lebih banyak saat buka puasa.
Nah, kondisi tersebut bisa jadi risiko obesitas akan meningkat, jika kamu tidak mengubah kebiasaan setelah makan yang tidak sehat ini.
4. Sembelit
Normalnya, butuh waktu dua jam untuk tubuh mencerna makanan sehingga lambung menjadi kosong. Sisa makanan akan berpindah ke usus untuk dipadatkan menjadi feses.
Namun, tidur setelah sahur akan melambatkan proses pencernaan sehingga makanan akan terlalu lama berdiam diri dalam perut.
Timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit.
Ini karena usus akan menyerap banyak cairan dari feses sehingga membuat feses jadi kering dan padat.
Risiko sembelit selama bulan puasa akan jadi lebih besar, karena umumnya tubuh kurang mendapatkan cairan dari biasanya.
5. Stroke
Tidur setelah sahur juga dapat membuat sistem pencernaan kamu sulit untuk mencerna makanan. Ini artinya lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar kerjanya.
Padahal, otak juga tetap membutuhkan asupan darah yang stabil meski kita sedang tertidur.
Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini membuat otak bisa kekurangan oksigen.
Dalam jangka panjang, bila kebiasaan ini terus dilakukan, otak bisa mengalami stroke.
Kelima bahaya tidur setelah makan sahur di atas, sebaiknya harus menjadi perhatian agar kita lebih menjaga kesehatan dan menjaga tubuh kita dari berbagai serangan penyakit.
Jangan sampai, amalan sunah makan sahur justru akan menjadi mafsadat karena kita lalai dalam menjaga kesehatan. []