Mubadalah.id – Islam menegaskan besarnya pahala bagi suami istri yang saling melayani.
Besarnya pahala bagi suami istri yang saling melayani itu merujuk pada teks hadis yang diriwayat Abu Dzarr Ra.
Isi hadis tersebut sebagai berikut :
Abu Dzarr Ra menuturkan bahwa beberapa orang sahabat Nabi Muhammad Saw. datang mengadu kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya akan memperoleh banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa, tetapi mereka bisa bersedekah dengan sisa harta mereka.”
Maka, Rasulullah Saw memberi nasihat, “Bukankah Allah telah menetapkan berbagai cara kepada kalian untuk bersedekah? Setiap ucapan tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap ucapan takbir (Allahu akbar) adalah sedekah, setiap ucapan tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, setiap ucapan tahlil (Ia ilaha illallah) adalah sedekah, setiap amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah, bahkan dalam persenggamaan kalian pun terdapat sedekah.”
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, jika salah seorang di antara kami menyalurkan nafsu syahwatnya, bagaimana bisa hal itu mendapatkan pahala?”
Beliau menjawab, “Bagaimana sekiranya kalian meletakkannya pada sesuatu yang haram, bukankah kalian berdosa? Begitu pun sebaliknya, bila kalian meletakkannya pada tempat yang halal, maka kalian akan mendapatkan pahala.” (Shahih Muslim).
Dalam teks hadis di atas, menurut Faqihuddin Abdul Kodir, seperti dalam buku 60 Hadis Shahih, merupakan ungkapan yang sangat bijaksana dari Rasulullah Saw kepada orang-orang miskin yang mengeluh karena merasa tertinggal dari orang-orang kaya mengenai sedekah harta.
Rasulullah Saw menegaskan, sedekah itu tidak selamanya pakai harta. Ada banyak hal yang telah ditetapkan Allah Swt sebagai media sedekah.
“Kita tidak perlu menunggu kaya untuk bersedekah. Sebab, sedekah dapat dilakukan dengan apa pun yang kita miliki. Harta, tenaga, ilmu pengetahuan, pelayanan terhadap orang lain, bahkan dengan lisan,” tulisnya.
“Setiap ucapan baik dan kalimat positif adalah Sedekah. Membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, atau mengatakan hal-hal baik kepada orang lain adalah sedekah,” tambahnya.
Pahala Bagi Suami Istri yang Saling Melayani
Pria yang kerap disapa Kang Faqih mengungkapkan, Rasulullah Saw juga mengajarkan bahwa berhubungan intim dengan istri juga sedekah. Suami mendapat pahala, dan tentu saja istri juga mendapat pahala.
Sebab, lanjutnya, dalam hubungan intim ini, terjadi pelayanan dan pemuasan yang timbal balik. Suami terhadap istri, dan istri terhadap suami. Gagasan dasarnya adalah melayani dan menyenangkan pasangan.
Kang Faqih mengingatkan, jika hubungan seksual dilakukan dengan cara menyakiti, memaksa, atau dengan kekerasan, alih-alih mendapat pahala, malah bisa mendapat dosa.
“Sebagai media peningkatan ikatan emosional, hubungan seksual harus diupayakan agar benar-benar menghadirkan kenyamanan, ketenteraman, dan ketenangan kepada suami dan istri. Inilah inti pahala antara suami dan istri dalam Islam,” jelasnya. (Rul)