• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

Dalam relasi ini, orang tua memiliki hak untuk dihormati, sementara anak memiliki hak untuk disayangi.

Redaksi Redaksi
07/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kewajiban dan hak

Kewajiban dan hak

993
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hubungan anak dan orang tua sejatinya bukan sekadar ikatan biologis antara yang melahirkan dengan yang dilahirkan, atau antara yang merawat dengan yang dirawat. Lebih dari itu, ia adalah jalinan batin antara yang lebih tua dengan yang lebih muda, yang masing-masing memiliki hak sekaligus kewajiban. Hak dan kewajiban ini ibarat dua sisi mata uang, berbeda, tetapi tak dapat dipisahkan.

Dalam relasi ini, orang tua memiliki hak untuk dihormati, sementara anak memiliki hak untuk disayangi. Jika orang tua beroleh penghormatan dari anak, maka anak pun semestinya mendapat curahan kasih sayang dari orang tuanya.

Namun, relasi ini tidak berhenti pada soal menuntut hak, melainkan juga tentang bagaimana kedua belah pihak bersegera menunaikan kewajibannya.

Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya Pertautan Teks dan Konteks dalam Muamalah menegaskan, hak dan kewajiban orang tua dan anak bersifat timbal balik (resiprokal). Artinya, keduanya tak layak saling menunggu, melainkan harus proaktif memenuhi kewajiban agar hak masing-masing dapat terpenuhi.

Dalam praktik keseharian, salah satu bentuk penghormatan anak kepada orang tua adalah menaati perintah mereka. Terutama selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Sebaliknya, orang tua wajib menunjukkan kasih sayangnya kepada anak. Rasulullah SAW pun telah memberikan rambu yang tegas dalam hal ini.

Baca Juga:

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Jangan Malu Bekerja

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

Dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Turmudzi, beliau bersabda: “Tidak termasuk golongan umatku, orang yang tua yang tidak menyayangi yang muda. Dan orang yang muda yang tidak menghormati yang tua.”

Pesan moral ini seharusnya menjadi fondasi dalam membangun relasi harmonis antara anak dan orang tua. Jangan sampai orang tua hanya menuntut dihormati tetapi lupa menyayangi, atau anak hanya ingin disayangi tetapi lalai menghormati.

Kedua belah pihak seyogianya berjalan beriringan, saling menguatkan, dan saling menunaikan kewajiban. Hal ini agar hak yang mereka dambakan pun datang dengan sendirinya. []

Tags: anakhakJangankewajibanMenuntutorang tuaTunaikan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan

    Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak
  • Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID