• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Jika Ingin Anakmu Sukses, Jangan Beristri Dua

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
11/06/2019
in Aktual
0
Marzuki, Mustamar

KH Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur

190
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Mubadalah.id – Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar dalam acara Halal Bihalal Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Senin 10 Juni 2019, menyampaikan di hadapan civitas akademka UIN setempat tentang pentingnya menjadi manusia seutuhnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi sifat-sifat hewan yang rakus dan menang sendiri. “Jika ingin anakmu sukses, jangan beristri dua.”

Beliau menyitir hadits tentang rumah yang memiliki anjing tidak akan memperoleh barokah sebagai pesan simbolik agar anggota keluarga tidak memelihara sifat-sifat negatif dari anjing yang rakus, mudah menyerang, dan mau menang sendiri.
Sifat-sifat inilah yang akan menjauhkan keluarga dari keberkahan hidup dan kebahagiaan.Dalam kesempatan ini juga beliau mengingat tip kesuksesan mendidik anak dari sang ayah (KH Mustamar), yaitu: “Ojo rabi loro”.
Atau jagan memiliki dua istri, atau tepatnya poligami. Pernyataan ini, katanya, bukan bermaksud melarang poligami, tetapi mengenai pentingnya membahagiakan istri. Karena dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh istri akan memancar pada anak-anak yang dididiknya. Istri yang bahagia akan semangat untuk mendidik anak-anaknya, sehingga mereka semua akan menjadi orang-orang  yang sukses.
“Bahagiakan istrimu, jangan kau bikin susah, bikin istri fresh zahiran wa batinan. Jika istri super bahagia, suami super setia, maka anak akan cerdas-cerdas, pinter-pinter, karena istri akan betul-betul memerhatikan anak sepenuhnya,” kata KH Marzuki dalam acara tersebut.
KH Marzuki juga mengingatkan para hadirin akan pentingnya dua kekuatan organisasi Islam Indonesia, NU dan Muhammadiyah, untuk bersatu padu membela Islam di Indonesia yang sudah mufakat dengan pondasi kebangsaan dan NKRI.
Karena, jika NU dan Muhammadiyah tidak bersatu, lalu yang menang adalah kelompok-kelompok Islam yang lain, baik HTI, Salafi, Ikhwan Muslimin, atau Syiah, maka, mereka akan berperang satu sama lain untuk mensukseskan model pemerintahan mereka masing-masing.Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya melawan segala bentuk kebohongan yang menyebar dan fitnah yang sedang merasuk publik Indonesia melalui media sosial. Ini penting untuk menjaga perdamaian yang selama ini sudah kita rasakan bersama.*) 

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hidup Tanpa Nikah

    Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bekerja itu Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Malu Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID