Mubadalah.id – Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar dalam acara Halal Bihalal Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Senin 10 Juni 2019, menyampaikan di hadapan civitas akademka UIN setempat tentang pentingnya menjadi manusia seutuhnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi sifat-sifat hewan yang rakus dan menang sendiri. “Jika ingin anakmu sukses, jangan beristri dua.”
Beliau menyitir hadits tentang rumah yang memiliki anjing tidak akan memperoleh barokah sebagai pesan simbolik agar anggota keluarga tidak memelihara sifat-sifat negatif dari anjing yang rakus, mudah menyerang, dan mau menang sendiri.
Sifat-sifat inilah yang akan menjauhkan keluarga dari keberkahan hidup dan kebahagiaan.Dalam kesempatan ini juga beliau mengingat tip kesuksesan mendidik anak dari sang ayah (KH Mustamar), yaitu: “Ojo rabi loro”.
Atau jagan memiliki dua istri, atau tepatnya poligami. Pernyataan ini, katanya, bukan bermaksud melarang poligami, tetapi mengenai pentingnya membahagiakan istri. Karena dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh istri akan memancar pada anak-anak yang dididiknya. Istri yang bahagia akan semangat untuk mendidik anak-anaknya, sehingga mereka semua akan menjadi orang-orang yang sukses.
“Bahagiakan istrimu, jangan kau bikin susah, bikin istri fresh zahiran wa batinan. Jika istri super bahagia, suami super setia, maka anak akan cerdas-cerdas, pinter-pinter, karena istri akan betul-betul memerhatikan anak sepenuhnya,” kata KH Marzuki dalam acara tersebut.
KH Marzuki juga mengingatkan para hadirin akan pentingnya dua kekuatan organisasi Islam Indonesia, NU dan Muhammadiyah, untuk bersatu padu membela Islam di Indonesia yang sudah mufakat dengan pondasi kebangsaan dan NKRI.
Karena, jika NU dan Muhammadiyah tidak bersatu, lalu yang menang adalah kelompok-kelompok Islam yang lain, baik HTI, Salafi, Ikhwan Muslimin, atau Syiah, maka, mereka akan berperang satu sama lain untuk mensukseskan model pemerintahan mereka masing-masing.Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya melawan segala bentuk kebohongan yang menyebar dan fitnah yang sedang merasuk publik Indonesia melalui media sosial. Ini penting untuk menjaga perdamaian yang selama ini sudah kita rasakan bersama.*)
Mubadalah.id – Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar dalam acara Halal Bihalal Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Senin 10 Juni 2019, menyampaikan di hadapan civitas akademka UIN setempat tentang pentingnya menjadi manusia seutuhnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi sifat-sifat hewan yang rakus dan menang sendiri. “Jika ingin anakmu sukses, jangan beristri dua.”
Beliau menyitir hadits tentang rumah yang memiliki anjing tidak akan memperoleh barokah sebagai pesan simbolik agar anggota keluarga tidak memelihara sifat-sifat negatif dari anjing yang rakus, mudah menyerang, dan mau menang sendiri.
Sifat-sifat inilah yang akan menjauhkan keluarga dari keberkahan hidup dan kebahagiaan.Dalam kesempatan ini juga beliau mengingat tip kesuksesan mendidik anak dari sang ayah (KH Mustamar), yaitu: “Ojo rabi loro”.
Atau jagan memiliki dua istri, atau tepatnya poligami. Pernyataan ini, katanya, bukan bermaksud melarang poligami, tetapi mengenai pentingnya membahagiakan istri. Karena dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh istri akan memancar pada anak-anak yang dididiknya. Istri yang bahagia akan semangat untuk mendidik anak-anaknya, sehingga mereka semua akan menjadi orang-orang yang sukses.
“Bahagiakan istrimu, jangan kau bikin susah, bikin istri fresh zahiran wa batinan. Jika istri super bahagia, suami super setia, maka anak akan cerdas-cerdas, pinter-pinter, karena istri akan betul-betul memerhatikan anak sepenuhnya,” kata KH Marzuki dalam acara tersebut.
KH Marzuki juga mengingatkan para hadirin akan pentingnya dua kekuatan organisasi Islam Indonesia, NU dan Muhammadiyah, untuk bersatu padu membela Islam di Indonesia yang sudah mufakat dengan pondasi kebangsaan dan NKRI.
Karena, jika NU dan Muhammadiyah tidak bersatu, lalu yang menang adalah kelompok-kelompok Islam yang lain, baik HTI, Salafi, Ikhwan Muslimin, atau Syiah, maka, mereka akan berperang satu sama lain untuk mensukseskan model pemerintahan mereka masing-masing.Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya melawan segala bentuk kebohongan yang menyebar dan fitnah yang sedang merasuk publik Indonesia melalui media sosial. Ini penting untuk menjaga perdamaian yang selama ini sudah kita rasakan bersama.*)