Mubadalah.id – Kalimat tauhid dan takbir yang diucapkan setiap Muslim ketika memulai shalat dan yang dikumandangkan kaum Muslim di seluruh dunia pada hari ini secara bergemuruh. Ternyata merupakan manifesto yang mengandung prinsip-prinsip kemanusiaan universal Islam.
Takbir dan tauhid merupakan pernyataan yang sangat jelas tentang keharusan penghapusan perbudakan manusia atas manusia, penghentian monopoli kekayaan ekonomi dan sumber daya alam, pembebasan manusia dari kekuasaan politik yang menindas, dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan memajukannya.
Kemudian, dalam waktu yang sama, takbir juga merupakan deklarasi Islam mengenai keharusan membangun sistem sosial dan ekonomi yang adil, ditegakkannya hukum yang benar, jujur, dan berkeadilan.
Termasuk dalam pembentukan sistem politik yang demokratis, pembangunan relasi persaudaraan harus atas dasar kemanusiaan universal. Juga pengembangan ilmu pengetahuan, dan pencerdasan masyarakat. Serta, melakukan perlombaan dalam kebajikan dan keshalihan, baik individu maupun sosial.
Renungkanlah petunjuk Rasulullah Saw berikut ini:
“Janganlah kamu saling mendengki, saling membenci, dan saling merugikan. Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak boleh menganiaya saudaranya, tidak boleh menghina saudaranya, dan tidak boleh merendahkan saudaranya. Takwa itu ada di dalam hati dan di dalam sikap.”
“Cukuplah seseorang dikatakan atau dinilai berperilaku buruk jika ia menghina saudaranya. Setiap Muslim diharamkan melukai, diharamkan mengambil harta orang lain secara tidak sah, dan diharamkan merendahkan kehormatan saudaranya yang Muslim.” (HR. Muslim).
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْاۗ اِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan, janganlah sekalikali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. al-Ma’idah (5): 8). []