• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kasus Viral Mempermudah Penegakan Hukum atau Sebaliknya?

Hukum memang sesuatu yang sakral dan terkadang juga mahal

Salsabila Septi Salsabila Septi
26/06/2024
in Publik
0
Kasus Viral

Kasus Viral

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id- Perkembangan teknologi yang begitu pesat menyebabkan banyaknya informasi yang kita dapat. Jika dahulu orang tua atau kakek kita mendapat informasi melalui surat kabar atau televisi, saat ini kita dapat memperolehnya hanya dengan gadget atau smartphone. Bukan saja informasi yang kita dapatkan, melainkan juga respon para pembaca yang dapat kita ketahui dengan mudah. Smartphone yang selalu ada dalam genggaman, jadi salah satu alat pembuka dunia.

Dari adanya realitas tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa ada banyak informasi yang tersebar di media sosial. Informasi tersebut dapat berubah kebenaran, hoax, provokasi bahkan ujaran kebencian. Walau demikian, masih ada sisi positif dari adanya perkembangan teknologi ini. Salah satunya dengan menjamurnya kasus viral atau pengungkapan tindak kejahatan yang menyebar secara virtual.

Makna Viral

Viral sendiri menurut KBBI memiliki arti penyebaran secara luas seperti virus. Dan arti viral dalam penggunaan media digital merupakan sebuah informasi atau kejadian yang tersebar dengan cepat. Percepatan penyebaran antara lain karena pengaruh  beberapa faktor, seperti kesamaan nasib, sosial media, dan juga faktor lainnya. Salah satunya adalah penyelesaian hukum pada kasus-kasus yang viral.

Walaupun perkembangan teknologi sangat pesat, tetapi masih banyak pelayanan publik yang tidak memperbaiki sistem yang mereka punya. Masih banyak hal ribet yang harus dibenahi pelayanan publik ini. Salah satunya adalah kepolisian, lembaga yang memiliki tugas dalam penegakan hukum tingkat pertama ini harusnya dapat jadi lembaga pelayanan publik yang kreatif dan inovatif dalam menghadapi perkembangan teknologi.

Benarkah Berita Viral Dapat Membantu Korban?

Dari adanya hal tersebut, penyelesaian sebuah masalah akan lebih baik jika dilakukan secara memviralkan kasus-kasus itu di media sosial. Para korban dengan keberanian penuh membagi kisahnya ke publik, dan publik lah yang membantu menggiring kasus tersebut dalam meja peradilan. Adanya berita yang viral dan fokus masyarakat, secara tidak langsung akan mengawasi  lembaga yang sedang menyelesaikan kasusnya tersebut.

Baca Juga:

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa penanganan kasus viral ini sebenarnya masih perlu perbaikan. Baik itu dari segi perundang-undangan, penyelesaian kasus, hingga hukuman yang akan pelaku dapatkan. Kasus viral sering disangkutkan dengan UU ITE atau undang-undang Informasi Teknologi Elektronik. Yang mana dalam pelaksanaannya UU ini masih jadi pasal yang karet.

Rentetan Kasus Viral di Indonesia

Dan berikut beberapa contoh kasus viral yang mungkin tidak asing bagi kalian semua.

1. Kasus kematian Vina dan Egi

Sejak kemunculan film “Vina Sebelum Tujuh Hari” kasus pembunuhan yang telah terjadi 6 tahun silam kembali terkuak. Terdapat tersangka baru yang juga nasibnya abu-abu dalam kasus ini. Walau begitu, hukuman yang telah diberikan pada tersangka sebelumnya sudah berjalan. Kasus ini kembali jadi perbincangan karena viral tadi. Dan sampai tulisan ini ada, pegi atau perong selaku tersangka masih menjalankan persidangan.

2. Kematian Brigadir Josua

Jika tahun ini televisi dan linimasa sosial media kita dipenuhi oleh vina, barang kali tahun lalu kasus inilah yang terus jadi pembahasan masyarakat. Sambo yang pangkatnya sebagai Inspektur Jenderal Polisi dengan kekuasaan yang dimiliki membunuh brigadir josua hutabarat yang tak lain adalah bawahannya.

Kasus ini viral dan cukup membantu penyidik dalam menghukum sambo. Selain pembunuhan, kasus lain dapat ditemui ketika mengusut kasus ini. Seperti adanya perselingkuhan hingga bandar perjudian yang sambo lakukan. Akhirnya sambo mendapatkan hukuman mati yang akhirnya mendapat keringanan hukuman seumur hidup.

3. Kasus stalker 10 tahun

Jika ketika menonton drama Korea kalian pernah melihat kasus stalker atau stalking, kasus ini juga pernah dialami oleh perempuan di Surabaya. Stalking yang dia alami bukan hanya stalking melalui media sosial. Melainkan sampai meneror langsung ke rumahnya. Pelaku tak lain adalah teman SMP korban yang dulunya pernah korban tolong dengan memberikan uang Rp. 5000,-

Pelaku membuat ratusan akun instagram untuk terus meneror dengan memberikan pesan-pesan pada korban. Pesan yang ia kirim juga banyak yang mengandung unsur kekerasan seksual hingga ancaman pembunuhan pada pacar korban.

Akhirnya, melalui akun X pribadinya, korban membagikan cerita terkait stalking ini. Pelaku pun diringkus oleh kepolisian dengan hukuman UU ITE. Tetapi, hukuman ini belum masuk pada kekerasan seksual atau ancaman yang telah pelaku lakukan.

Viral, Bukan Berarti Baik Penangannannya

Ketiga kasus itu mungkin hanya segelintir kasus yang dapat terselesaikan dengan viral tadi. Walau bagaimanapun hukum yang berlaku akan tetap memihak pada yang benar. Meski demikian, kelemahan hukum dapat saja muncul dalam penanganan kasus tersebut.

Kita lihat dalam kasus stalker 10 tahun. Dalam kasus tersebut, kepolisian menghubungi korban. Yang mana polisi meminta korban untuk melaporkan kejadian yang menimpanya. Dan sampai tulisan ini ada, pihak berwajib hanya meminta korban  untuk mengumpulkan bukti terkait kejahatan elektronik dan hukuman UU ITE.

Hukum memang sesuatu yang sakral dan terkadang juga mahal. Semestinya kondisi viral ini benar-benar jadi manfaat bagi korban dan mereka yang berpihak pada kebenaran. Semestinya dengan viralnya kasus-kasus kejahatan dan desakan publik pihak berwajib harus bekerja lebih baik dari biasanya. Pihak berwajib tidak boleh sembrono dalam mengambil keputusan hingga menyebabkan salah tangkap atau sebagainya.[]

Tags: hukumIndonesiaKasus Viralkemanusiaanpembunuhan
Salsabila Septi

Salsabila Septi

Menulis untuk ketenangan, dan menjaga alam untuk kemaslahatan.

Terkait Posts

Kritik Siti Hajar

Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

8 Juni 2025
Jam Masuk Sekolah

Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

7 Juni 2025
Iduladha

Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

7 Juni 2025
Masyarakat Adat

Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

7 Juni 2025
Toleransi di Bali

Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

7 Juni 2025
Siti Hajar

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

7 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID