Mubadalah.id – Kaum Rois merupakan seseorang yang memiliki jabatan keagamaan di suatu tempat yang merupakan rujukan saat terjadi permasalahan masyarakat. Menarik untuk dibahas yakni kaum rois penjaga kerukunan umat beragama. Saya menemukan istilah tentang Kaum Rois awalnya saya tidak mengetahui apa itu Kaum Rois.
Setelah saya mencari literatur terkait istilah Kaum Rois, ternyata Kaum Rois hampir sama dengan Modin, Lebe, Pengulu dan sebagainya. Hanya di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta atau di wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam yang menggunakan istilah Kaum Rois.
Definisi Kaum Rois
Kaum Rois berasal dari dua kata yakni kaum dan Rois. Kaum merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yakni Qaimuddin yang memiliki makna penegak agama. Hampir di seluruh kota lama di Jawa khususnya pusat Kerajaan Mataram Islam seperti Demak, Surakarta, dan Yogyakarta. Wilayah-wilayah ini memiliki Kampung Kauman yang memiliki progres dan kultur yang sama.
Lebih jauh, kata Kaum sendiri indentik dengan istilah Kauman. Menurut KBBI, arti kata Kauman itu berasal dari kata wilayah yang berada di sekitar masjid yang berpenduduk mayoritas beragama Islam. Kauman sendiri berasal dari kata kaum sehingga jika dikatakan wilayah Kauman, berarti wilayah yang berisi para kaum atau para penegak agama.
Sedangkan istilah Rois, Rois itu adalah pimpinan jadi Kaum Rois itu merupakan pimpinan dari suatu perkumpulan di mana tugasnya adalah untuk mengajak masyarakat agar mengingat diri kepada Sang Pencipta Allah SWT.
Awal mula munculnya istilah Kaum ini pada saat masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono I. Beliau mengumpulkan para ulama yang tinggal di sekitar masjid. Selain para ulama, juga hadir ahli agama seperti Khatib dan Penghulu yang menetap di masjid-masjid.
Selain itu juga, Sultan juga menyiapkan 40 abdi dalam yang diperintahkan untuk memakmurkan masjid. Selanjutnya orang-orang yang tinggal di sekitar masjid tersebut disebut dengan Qoimuddin atau orang-orang yang menyebarkan agama Islam. Karena lidah orang Jawa yang memang khas sehingga istilah Qoimuddin dibaca menjadi Kauman.
Peran Kaum Rois di Masyarakat
Kaum Rois sangat terkenal di masyarakat. Hal ini karena perannya yang signifikan dalam kehidupan masyarakat. Peran yang begitu sentral ini terlihat dari urusan kelahiran sampai dengan urusan kematian. Kaum Rois bertugas untuk memakmurkan masjid, memimpin doa di masyarakat pada bermacam acara seperti syukuran, mendirikan rumah, memasukan anak sekolah, tahlilan, doa ketika adanya yang melahirkan.
Masyarakat akan meminta tolong Kaum Rois, terkadang tidak mengenal waktu, kaum rois akan selalu siap 24 jam. Apabila terdapat masyarakat membutuhkan bantuan. Selain membantu, kaum rois aktif dalam berdakwah secara tidak langsung dengan menyelenggarakan acara tradisi Jawa Islam seperti ajaran oleh Walisongo.
Penjaga Kerukunan Umat Beragama
Melihat peta demografi Yogyakarta yang beragam baik suku, ras, dan agama bahkan beda pemahaman keagamaan. Kaum Rois ini memiliki peran yang penting di Masyarakat, khususnya dalam kerukunan umat beragama.
Kaum Rois membangun kerukunan umat beragama dengan melibatkan setiap masyarakat dalam setiap kegiatan. Misalnya, masyarakat muslim melaksanakan hajatan, masyarakat muslim akan memberikan bingkisan berupa makanan kepada warga non-Muslim sekitar.
Jika terjadi konflik keagamaan atau perbedaan pemahaman keagamaan. Untuk menjaga agar tidak adanya konflik biasanya. Kaum Rois akan memberikan nasihat dari esensi sutau acara. Misal esensi saat membaca surat Yasin, Slamatan, dan doa bersama.
Acara tersebut merupakan perbuatan yang baik, Kaum hanya memberikan nasehat guna menjaga harmonisasi dalam perbedaan pandangan di masyarakat. Selain itu, Kaum rois juga seringkali memberikan arahan untuk saling mengingat dan menjaga persatuan dan nasionalisme. []